23° W

81 9 0
                                    

Gadis dengan rambut yang dicepol itu tersenyum tipis. "assalamualaikum ma,"

Wanita dihadapannya tersenyum lembut dan tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

"Waalaikumsalam, masyaallah anak mama!" Direngkuhnya gadis itu dengan rasa rindu tak terbendung.

"Kamu apa kabar nak?"

"Sehat ma,"

Wanita yang tak lain dan tak bukan Evanny itu celingak-celinguk mencari sosok putra tunggalnya. Lalu ia kembali menatap gadis tadi yang juga menatapnya.

"Kemana Cale? Kamu sendirian kesini?"

Gadis itu hanya bisa tersenyum sedikit. "iya, Al lagi sakit. Jadi gabisa kesini, gapapa kan ma?"

Wanita itu kembali tersenyum. "gapapa sayang, Mama kangen banget sama calon mantu mama ini"

"Ayo masuk, sini-sini tadi mama bikin kue. Kebetulan banget, jadi kuenya gak mubazir ya kan?"

Rychell terkekeh kikuk. "iya ma"




°°°°°





"Gimana enak?"

Gadis dengan Hoodie putih itu hanya mengangguk sembari mengunyah cookies yang dibikin nyokap tunangannya. Evanny tersenyum bangga melihat Rychell yang terus mencomot cookies buatannya.

"Nanti kalo kamu mau, bawa aja. Mama bikin banyak tadi, sengaja karena nanti sore rencananya mau kerumah kalian"

"Itu pasti ma, gausah ma nanti mama capek. Mending mama istirahat aja, ya?"

Evanny menunjukkan senyum lembutnya. "mama seneng bisa dapet calon mantu kayak kamu, mama udah duga kamu itu sebenarnya baik, tapi ketutup sama wajah datar kamu"

Mendengar itu Rychell hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Entah kenapa jika dirinya dihadapan Evanny terasa seperti anak culun. Berbeda saat dihadapan kedua orangtuanya.

Dirinya teringat sesuatu dan menatap Evanny serius. "ma, Chella mau ngomong serius"

"Kenapa sayang? Soal apa?"

"Chella minta tolong, pernikahannya diundur bisa? Setidaknya sampe umur Al 16 tahun"

"Kenapa sayang? Ulang tahun Cale masih bulan depan, mama takut kalian zina nanti. Kan gaenak dikatain orang kan?"

"Iya sih ma, tapi kasian Al. Dia kek orang depresi, Chella takut Al drop ma"

Evanny terlihat menimang. Mendengar putra tunggal yang katanya depresi membuat dirinya tak tega. Tapi ya gimana? Semuanya udah disiapkan, kalo diundur bisa rugi dong?

"Coba nanti mama diskusi sama papa, sama kedua orangtua kamu juga ya"

Yang bisa dilakukan Rychell hanya mengangguk. "tolong ya ma, Chella gak tega liat Al kek gapunya semangat hidup"

Tangan Evanny terulur dan mengusap kepala calon mantunya itu.

"Iya sayang, mama akan usahakan ya?"




°°°°°




"Lo darimana anjir? Gue lumutan nungguin lo, tau gak? Dugong!"

Dean mengusap telinganya mendengar ucapan gadis dengan kacamata dihadapannya.

"Ya sabar dong. Macet, tau gak macet?"

"Alah bilang aja lo mau kabur dari tugas kan?"

Dean menunjukkan wajah memenya, "sok tau lu. Udah buruan kerjain, gue pesen makan sama minum dulu"

SURREPTITIOUS✓Where stories live. Discover now