41° O'

57 15 0
                                    

Rychell mendengus geli melihat wajah Ales yang terlihat kaku itu. Ekspresi macam apa itu? Apa benar yang diceritakan Galen barusan?

"Galen, udah mau jam tujuh. Gimana kalo lo pulang?"

"Tapi kak——"

"Pulang ya, nanti bunda nyariin"

Pria dengan wajah seperti cina itu menghela. "Galen gamau kakak disakiti dia lagi,"

"Galen," Akhirnya Galen mendengus dan berdiri. "Oke"

"Kalo ada apa-apa telpon Galen ya kak, dan lo...awas kalo macem-macem" lalu ia pergi dan diikuti Rychell sampai depan pintu apartemen.

Sekembalinya Rychell, Ales masih terdiam menatap kearah meja. Entah apa yang dipikirkannya, Rychell juga tak mau tau. Gadis itu langsung berjalan menuju kamarnya sendiri tanpa menatap kearah suaminya sedikitpun.

Entahlah, ia merasa sedikit kecewa, mungkin(?)







°°°°°







"Kalo nanti peringkat lo naik, lo jadi pacar gue"

Gadis dengan kacamata itu mendengus. "Siapa lo ngatur-ngatur gue?"

"Kakak gaboleh gitu ya, nanti Arka cium loh"

Seryn mendelik. "Dasar gila! Minggir!"

"Bentar, gue lupa deh. Lo tau gak siapa yang chat gue semalam sampe larut?"

Mendengar itu entah bagaimana bisa pipi Seryn timbul rona merah. "Sialan! It-itu gue gabut!"

"Oohh gabut? Tapi, pipi lo kenapa merah?"

"Brisik! Gue colok mata lo lama-lama ya!"

Pria dengan seragam SMA Alexander High School itu tertawa puas melihat gadis disebelahnya kesal. "Yaudah gue duluan ya kak, para curut udah nungguin, byee"

Gadis itu memutar bolamatanya kesal. Lalu ia berjalan kearah kantin untuk mengisi perutnya yang memberontak minta diisi. Dijalan ia malah bertemu dengan seorang gadis yang meragukan dirinya kemarin.

"Chell"

Merasa terpanggil, gadis dengan rambut yang dicepol itu menoleh dan mengernyit seolah berkata, apa?

"Kantin kuy,"

Gadis dengan rambut yang dicepol itu menggeleng. "Gue udah sarapan, duluan"

Seryn mendengus samar. Walaupun sebangku, kenapa mereka gabisa langsung klop sih? Susah juga ternyata.












°°°°°










Rychell menatap malas kearah lelaki yang berdiri dihadapannya saat ini. Kenapa sih, suka banget ganggu hidup orang? Gaada kerjaan lain apa?

"Chell"

"Ko, stop tolong"

"Kenapa sih Chell? Gue cuma pengen——"

"Buat gue jatuh cinta? Dulu itu dulu, sekarang ya sekarang"

Chiko. Pria yang mengganggu Rychell akhir-akhir ini, entah karena apa. Rychell pun tak paham. Baru tadi malam pria itu menyatakan perasaannya pada Rychell, namun Rychell berkata bahwa dirinya malas berhubungan khusus.

Bukannya apa, ia masih kesal dengan Ales, dan muncul Chiko dengan pernyataan tidak jelas itu. Bayangkan aja, saat perasaan campur aduk, trus tiba-tiba ada yang nyatain perasaan? Gimana gak meledak coba?

Mampus situ, Chiko di semprot oleh Rychell. Bahkan gadis itu tampak tak peduli, karena itu salah Chiko sendiri. Siapa suruh dulu gamau melihat kearahnya, dan malah sibuk dengan game? Rasakan aja akibatnya.

SURREPTITIOUS✓Where stories live. Discover now