17° Q

72 10 1
                                    

Seryn berjalan memasuki kelas dengan satu bungkus plastik penuh dan duduk ditempat duduknya. Ia membuak plastik itu dan mengeluarkan dua bungkus sandwich.

Satu sandwich ia taruh dimeja Rychell yang fokus main hp. Tapi menurut Seryn, gadis itu tak main hp melainkan ngelamun menatap hp tersebut.

"Chell, nih makan" Gadis itu membuka sandwich itu dan menyodorkannya pada Rychell.

Rychell menggeleng samar sembari menggerakkan tangannya, seakan sibuk memainkan handphonenya. Seryn meraih tangan Rychell dengan paksa dan meletakkan sandwich itu ditangan gadis disebelahnya tersebut.

"Makan atau gue marah?"

Rychell beralih menatap sandwich itu dan menghela. Tubuhnya diputar dan menatap Dean juga Chiko yang tengah bermain game.

"Kalian laper?"

Keduanya mendongak lalu saling tatap. "laper dong!" Serempak keduanya.

Gadis itu menyodorkan sandwich ditangannya. "abisin, belum gue sentuh"

Kemudian gadis itu berdiri dan meninggalkan kelas setelah roti lapis tadi diterima oleh Dean.

"Mmh, enaknya!" Ucap Dean dengan lut penuh setelah menggigit roti lapis itu.

Seryn yang kesal menggebrak mejanya. "Bangsad!"





°°°°°





Rychell berjalan keluar dari sekolah dan berpas-pasan dengan Galen yang juga baru keluar. Ternyata pria itu tak sendirian, ada Ales juga disampingnya. 

Gadis itu hanya diam dan berpura-pura tak tau dengan cara mempercepat jalannya. Sengaja, sedang malas bertemu pria yang akan menjadi suaminya sebentar lagi.

"Eh, kak Rychell!"

Secara mendadak, gadis itu menghentikan langkahnya dan memejamkan matanya. Sejenak, ia mengepalkan kedua tangannya. Sial, kenapa harus manggil?

Saat ia membuka mata, terlihat wajah Galen yang tersenyum padanya. Tepat, berdiri dihadapan gadis itu.

"Kak, gue mau main kerumah kakak boleh?"

Gadis dengan rambut yang dicepol itu mengernyit, "ngapain?"

"Mau mainlah! Numpang makan juga hehe,"

Gadis itu melirik kearah Ales yang berdiri disamping Galen. Sementara Ales menatap kearah lain seakan tak ingin bertatapan dengan gadis itu. Lalu gadis dengan paras datar itu hanya menghela dan kembali menatap Galen.

Gadis itu mengangguk membuat Galen tersenyum senang sampai membuat kepalan diudara. Sementara Ales masih diam sesekali melirik Rychell yang ikut tersenyum karena ulah Galen.

"Yaudah ayo kak, kita brangkat sekarang!"

Gadis itu mengangguk dan mengikuti Galen yang mulai berjalan menuju parkiran motor. 

Namun baru selangkah, pergelangan Rychell dicekal oleh Ales. Sungguh diluar dugaan. Rychell melirik tajam dan menghempas tangan Ales.

"Le, duluan aja. Gue ada urusan sama nih jalang"

Mata Rychell menyipit dan semakin tajam. Jika saja sekarang hanya ada Ales dan dirinya di apartemen, pasti sudah dia habisi pria dengan pipi chubby itu.

"Anj——lo tuh jalang!" Balas Galen kesal dan kembali berjalan setelah menabok kepala Ales.

Sementara Rychell hanya mendengus geli dan melipat kedua tangannya didada. Setelah Galen pergi, Ales menarik tangan Rychell menuju belakang sekolah dan dipojokkan pada dinding bangunan berwarna biru itu.

SURREPTITIOUS✓Where stories live. Discover now