47° U'

75 11 3
                                    

"Udah semua kan kak?"

"Hm"

"Nih, buat jajan kakak" lelaki dengan kaos putih polos itu memberikan beberapa lembar uang biru.

"Dapet uang darimana?"

"Kerjalah, gini-gini aku punya kerja ya" balas lelaki itu sombong.

Rychell mencebikkan bibirnya, "gausah deh, uang kakak masih ada. Simpen aja buat kuliah Al nanti"

"Ck, ambil aja apa susahnya sih!"

Rychell hanya menghela ketika suaminya itu meletakkan beberapa lembar uang itu ke tangannya. "Ngegas amat dek dek"

"Bodo, udah sana pergi"

"Dih? Ngusir?"

"Lah? Kan kakak mau pergi, udah sana nanti kasian temen kakak udah pada nungguin"

Gadis itu mengangguk saja dan berjalan kearah mobilnya. Semua barang yang akan dibawa, sudah disusun dibagasi. Siapa yang nyusun? Rychell lah, yakali Ales. Lelaki itu masih ngebo tau ga, bukannya dibantu malah tidur.

Saat akan membuka pintu, ia menatap Ales yang juga menatapnya. Lelaki itu mengernyit seolah berkata "apa?"

Gadis itu kembali berjalan kearah Ales dan berdiri tepat dihadapannya. Ia sedikit berjinjit dan mencium singkat pipi suaminya.

"Jangan lasak"

Lalu ia kembali mencium pipi yang sebelah, "jangan ganjen ke tetangga apartemen"

Lalu ia sedikit tersenyum melihat wajah Ales yang tampak tegang. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Ales dan mengecup bibir Ales.

"Wait for me home, see you Again my husband."

Lalu gadis itu berbalik dan berlari segera masuk kedalam mobilnya. Lelaki itu masih bergeming dan menatap kepergian mobil istrinya. Seketika bibirnya membentuk lengkungan keatas membentuk senyum bahagia malu-malu gitu.

Ia meraih handphone dan mengetikkan sesuatu. Lalu ia kembali berlari masuk kedalam gedung apartemen dengan jatung yang terus terpompa dengan cepat.











°°°°°











"Lama banget lo Chell"

Gadis itu memutar bolamatanya, "besok-besok gausah nyuruh gue bawa mobil"

Chiko menunjukkan cengirannya dan hendak menyentuh kepala Rychell. Tapi ditahan oleh sang pemilik kepala.

"Gausah, pegang-pegang" ucap gadis itu tajam.

"Galak amat mbak, cuman mau perbaiki itu loh rambut lo"

"Gue bisa sendiri" gadis itu pun menyentuh kepalanya sendiri.

"Rychell!" keduanya menoleh dan menemukan Seryn yang berjalan kearah keduanya.

Rychell menaikkan salah satu alisnya. "Kenapa?"

"Ngapain berdua disini?"

"Gue baru dateng, udah pada ngumpul?" jawab gadis itu sambil melirik Chiko.

Gadis dengan kacamata itu mengangguk. "Udah semua, tinggal Dean aja"

Alis Rychell terangkat. "Dean kemana?"

"Gatau, katanya tadi otewe tapi belum nyampe juga"

Gadis itu mendengus, "tiga menit lagi tu"

Ketiganya berjalan memasuki rumah Rey dan melihat semua yang ikut tengah berkumpul di ruang tengah. Benar saja, tiga menit kemudian, Dean datang dengan nafas tersengal-sengal.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang