Bab 13

271 8 0
                                    


"Abbass, kenapa harus gini siih. Aku capek"

Keluhan itu bukan hanya satu kali dua kali diberikan oleh wanita dihadapannya. Diawal tahun belum ada ucapan itu, namun di tahun kedua ini, wanita dihadapannya menuntut untuk hal yang dari awal mereka sepakati tidak bisa diberikan oleh Abbas.

"Kamu tahu akhirnya seperti apa er"
"Apa sih yang membuatmu susah banget buat bareng- bareng sama aku? I give you everything" wanita tersebut semakin histeris. Abbas yang melihatnnya hanya bisa menghela nafas maju dan memeluk tubuh langsing tersebut

"kenapa gak bisa? aku kurang apa?" lirih perempuan didekapannya
"kamu gak kurang apa- apa. Semua ada di aku kesalahannya er. kalo kamu capek, better kita udahin komitmen ini dan kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan lebih baik bersama orang lain" wanita yang ada dipelukannya sontak mendongak dengan muka marah

"kamu anggap aku gak sih? almost two years we together, apa ini gak ada artinya buat kamu bas? Jahat banget sumpah, ujung- ujungnya aku yang berjuang dan kamu stuck dengan your fucking trauma tanpa melakukan apapun." wanita tersebut merasa sudah lelah sekali, dan dia tahu jika hal ini diteruskan akan menjadi perdebatan yang tiada ujungnya, karena orang dihadapannya tidak ingin untuk bergerak memperbaiki apa yang tidak baik.

"Listen bas, you are not your mom and tentu aku juga bukan mamamu. Kita bisa bikin kehidupan lebih baik. But, if you don't move, aku juga gak bisa berbuat banyak"

Begitulah perbincangan itu terjadi, dan ditutup dengan Abbas yang meraup mukanya kasar dan bantingan pintu yang dilakukan oleh Erika. 

"fuck!" 

Abbas sadar, apa yang harus dia lakukan, dia harus memperbaiki semuanya. Dia juga tahu bahwa tidak selamanya hidup akan stuck seperti ini. Saran untuk datang ke psikolog ataupun ahli mental lain sudah sering dia dengar semenjak dia diselamatkan oleh sang ayah. Namun, ketakutan yang tak beralasan yang membuatnya tidak melanjutkan proses tersebut. Diapun tahu bahwa dia bukanlah ibunya, ataupun Erika yang menurut orang tuanya berhati malaikat bukanlah sosok kasar seperti ibunya. Namun, karena hal itulah, dia lebih baik untuk memutuskan Erika untuk lepas dari komitmen yang dibuatnya. Karena dia tahu awal dari hubungan ini tidak baik sehingga akhir yang akan didapatkanpun bisa jadi tidak baik bukan?

******

Setelah mengantarkan Reza ke rumah mewah keluarga hamid, dia langsung putar balik untuk kembali karena hari ini cukup untuknya berhubungan dengan banyak wanita yang membuatnya pusing kepala. 

Setelah sampai rumah, diapun melaksanakan rencananya untuk mengecek hasil dari perbuatannya bersama Abbas beberapa minggu lalu. Segera dia membawa tes pack yang sudah dibelinya di apotek sewaktu perjalanan pulang untuk membuktikan hasilnya, hasil searchingnya di google bahwa baiknya tes kehamilan dilakukan di pagi hari, namun karena dia orang yang memiliki kesabaran tinggi otomatis dia malam ini juga mencoba untuk mengecek hasilnya.

Setelah menunggu beberapa saat, dia melihat hasil dari tes packnya hanya bergambar satu, tidak pantang menyerah, beberapa kasus ada yang menunggu sampai beberapa lama hingga garis keduanya muncul. Namun, sudah dua jam dia menunggu tidak ada hasil apapun yang keluar.

"shitt" Kenapa untuk permintaan ini Tuhan tidak langsung mengabulkannya. Membuatnya semakin dilanda pusing. Sejak pertama kali mimpi itu hadir, rasanya waktu yang dimiliki semakin sedikit saja. DIa berasa dikejar oleh banyak tuntutan dan kesepian. Menggeram sebal, akhirnya Syafira memutuskan untuk ke Ocean.Sky menikmati malam ini sambil minum beberapa gelas, agar tidak membuatnya tambah frustrasi. ah tentu memesan taksi terlebih dahulu, karena dia sadar seberapa payah dia berkendara apalagi saat mabuk. 

*****

Sesampainya di Ocean dia melihat sekeliling dan entah sepertinya rencana indah dari Tuhan yang mempertemukannya dengan Abbas, orang yang dia mintai bantuan saat ini sedang duduk di depan bartender dengan beberapa botol yang kosong di depannya. Apakah dia harus meminta tolong lagi? sepertinya hal itu harus dia perbincangkan esok hari atau dia harus mencari pasangan lainnya? entahlah rasanya semuanya stuck dan membingungkan.

Dari tempatnya berdiri, dia melihat Abbas didekati oleh wanita yang dia yakini wanita tersebut bukan Erika. Memang dimanapun Abbas berada, semua orang akan menatapnya tak cukup dengan satu kali kedip. Tepisan tangan yang dilakukan oleh Abbas membuatnya yakin bahwa wanita itu bukan Erika, dan Syafirapun denga anggun berjalan menuju ke arah Abbas

"hai honey. Sorry he is my boy" sambil mencium pipi Abbas untuk membuat wanita tersebut pergi. Wanita yang entah siapa itupun memindai Syafira sepertinya memastikan kebenaran yang diutarakan. Mengerti dengan situasi yang ada, Abbaspun mencium bibir Syafira lembut dan membalas menarik Syafira kesampingnya. Wanita yang sedari tadi melihat adegan itupun sontak mengedikkan bahu dan meninggalkan tempat tersebut.

"huh" Abbaspun menghela nafas karena sudah terhindar dari wanita yang tidak diketahui asal- usulnya.

"hai, bagaimana hari ini? I think gak sebaik jalannya kenaikan suku bunga ya?" Syafira mencoba berkelakar dan orang yang didepannya entah apa yang membebaninya hanya bisa menatap Syafira dengan intens. Merasa diperhatikan, Syafira berdehem canggung dan memesan minuman yang pasti sang bartender sudah mengetahuinya.

"Bas, mau pulang atau stay disini?" karena sebenarnya dia sedikit aneh diperhatikan seperti mangsa oleh lawan bicaranya. Akhirnya keputusan untuk mengantarkan pulang keluar begitu saja. Jika abbas mau dia antar pulang, sepertinya hari ini dia menjadi tukan jemput para lelaki dihidupnya. sial.

Entah bagaimana, Abbas tiba- tiba menarik Syafira hingga berada dipangkuannya dan menciumnya dengan rakus. Astaga, dia memang ingin memiliki anak dengan Abbas, tapi tidak disini juga membuatnya, okay. Jika Erika tahu, sudah viral dia di sosmed. Ciuman abbas enak ya sangat enak, namun dia harus mendorong Abbas yang sepertinya sangat nafsu. 

"wait- wait, let's go and make it again okay" huh sepertinya orang disampingnya tidak begitu sadar dan setelah membayar minumannya dan abbas, dia bergegas meninggalkan tempat tersebut. Dimana- mana yang harusnya diselamatkan adalah wanita, ini kenapa malah terkesan Syafira yang membungkus Abbas. Fix besok dia harus mendapatkan banyak ujaran maaf dan ratusan juta untuk apa yang hari ini dia lakukan. 

Bergegas keluar dan meminta orang yang sedang bergelendot manja dilengannya untuk menunjukkan mobilnya, syukurlah untuk hal ini dia bisa diajak kerjasama. Namun, setelah di dalam mobil, hal yang sangat tak terduga menurut Syafira terjadi. Entah kenapa Abbas yang memiliki kontrol diri tinggi dan dia yakin adalah sosok setia, tiba- tiba menciumnya dan tangannya tak tinggal diam. Syafira yang sedikit muak ingin rasanya membuang orang tersebut keluar, namun dia tidak mau ditangkap oleh polisi dengan tindakan kekerasan yang mungkin dilakukan. Akhirnya karena dia tidak bisa berbuat apapun, diapun membawa Abbas ke apartemennya dan Syukurlah dia tiba- tiba memiliki keahlian berkendara yang sangat bagus kemungkinan karena terdesak. Setelah menutup pintu apartemen, Abbaspun sontak merapat ke arah Syafira dan mencium serta melanjutkan aksinya yang tadi, Syafira yang pada akhirnya mengikuti instingnyapun membalas ciuman tersebut dan berlanjut ke kamar Syafira.

######

baaas baasss sadar lu basss

No More!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang