Bab 5

278 4 1
                                    


"Mit, pokoknya itu tadi catatan pentingnya. yang lain dari gue oke aja" menutup map perencanaan acara besok angagement yang akan dilakukan di restoran miliknya. Memang selain menyediakan tempat dan makanan super nikmat, penyediaan vendor dan EO acara juga dibabat habis oleh Syafira, ya daripada menggunakan vendor luar, lebih baik dia sendiri yang ngurus agar keuntungan berlipat.

"Ok, setelah ini gue koordinasi sama si Tio buat nyiapin bunga pilihannyaa" Sambil berjalan keluar mengikuti sang bos.

"Mita"
"Setan!!" Syafira yang mendengar umpatan itu hanya bisa mendelik dan memutar bola matanya jengah. "Bahasa elooo"

"Ya elo gila aja, tiba- tiba manggil. Kenape? Si Reza udah gak Oke? Mau putus sama Reza?"

"ck, ooh please sasmitaa" orang yang di panggil namanya hanya bisa mesam mesem menyebalkan. 

"Sini, duduk pojok situ aja" Syafira memilih tempat duduk di pojok restoran yang cenderung sepi dari pengunjung karena jam makan siang kantor yang sudah selesai sejak beberapa jam yang lalu "Gue mau cerita"

"What?" memicing curiga karena hal ini tampak begitu serius "Jangan bilang, Lo lo hamil?"
"Astagaa, sabar ogeb" hah sambil menghembuskan nafas kencang Syafira meyakinkan diri bahwa Sasmita adalah orang yang tepat untuk dia menceritakan hal ini

"Oke, gue belom hamil okee, I think for now. But gue ada rencana kesana"
"Hah? gimana gimana?
"Toa bener suara elo mitt" 
"Elo mau nikah gitu maksudnya fir? sama sape? wah wah waah, ini pasti akan menjadi pesta pernikahan terbombastis tahun ini. Plis kasih tahu gue kalo orang itu si Reza Hamid" berbicara dengan ekspresif dan suara yang menggebu- gebu adalah ciri khas dari Sasmita. Namun, hal tersebut membuat Syafira gemas dan akhirnya mencubit sang wanita di depannya.

"Kurang kenceng, jangan lupa kalo tambah kenceng dan ada orang yang denger, surat pemecatan elo akan gue kirim ke rumah Bokap lo" Sasmita yang memang sudah tidak ingin berhubungan dengan keluarganya hanya bisa meringis jengkel

"serem amat anceman elo. Elo juga sih, bikin gue over exited. Ngomong nikah kek bukan elo banget"

"Siapa yang bilang mo nikah? Gue bilang mau punya anak mitaa"
"hah? gimana- giamna? hah? maksdunya?"
"yess, lo gak salah denger, gue cuman mau punya anak. seperti yang tadi elo omongin, gue dan pernikahan sepertinya sangat jauh dari kata baik- baik saja. So, gue cuma memutuskan untuk memiliki anak"
"Oke, maksudnya adalah? lo akan mengangkat anak gitu kan?" mencoba berfikir positif, walaupun saat ini tidak ada fikiran positif sama- sekali yang hinggap dibenak sasmita

"Yess"
"hah" menghembuskan nafas lega mendengat jawaban dari bos sintingnya. namun sebelum air yang dia teguk sampai ke kerongkongan, jawaban yang dikeluarkan membuatnya tersedak tak berhenti

"tentunya tidak, gue mau hamil anak gue sendiri tanpa pasangan"
"uhuk uhuk uhukkk" 

Syafira yang berada disampingnya hanya bisa menepuk punggung assistennya yang sedang syok berat . "Gila ya lo fir"

Ya, memang rencananya terkesan sangat diluar pemikiran orang kebanyakan. Namun, dia adalah Syafira. "Apasih alasan lo, uhuk" masih tersedak, namun tidak bisa menahan rasa penasaran di lubuk hatinya.

Tentu Syafira tidak perlu menjelaskan alasan sebenarnya dan cerita detail terkait alasan dia bukan? "Ya, mau aja. Akhir- akhir ini gue sering lihat selebriti yang bisa ngasuh anaknya dengan baek, pada pinter- pinter. Jadi gue pengen aja"

Mendengar hal tersebut, otomatis Sasmita marah "GIla ya, punya anak bukan buat coba- coba Fira. Terus lo pengen punya anak sama Reza, terus emang lo yakin-" sebelum mita menjelaskan lebih lanjut, sudah dijawab oleh Safira

"Siapa bilang, orangnya Reza" tentu Sasmita tidak lupa bahwa Fira adalah primadona, dan semua orang akan bertekuk lutut atas apapun keinginannya namun "Terus? lo mau kewong sama sembarang orang yang akhirnya jadi bapak dari anak lo, begok" 

"ck, terserah lo deh mit. dan asal lo tahu, bukan reza atau orang sembarangan yang akan jadi pendonor sperma buat anak gue. catat yaa, pendonor sperma, bukan bapak"

Memang selama ini, walaupun Syafira banyak yang menyukai, namun dia tetap memilih siapa saja yang akan menjadi "teman" untuk beberapa lama dan yang terlama tentu saja dipegang oleh Reza. "So, siapa orangnya? kalo lo udah tahu calon terkuat"

"Abbas" dengan tegas, mantap dan yakin, Syafira menyebutkan nama yang selama ini menghantuinya untuk mendapatkan anak.

"Abbas? hah? Abbas yang itu?"
"yes, Abbas Ardiansyah" mendengar validari sang nyonya didepannya, mita hanya bisa mengerjabkan matanya dan mengingat memori perjumpaan mereka.

"hahaha, lo? bercandakan?" tertawaa garing untuk meyakinkan bahwa bukan Abbas itu yang Fira maksud

"No, seperti yang elo bilang, punya anak bukan coba- coba. So, untuk rencana gue ini gak akan meleset dan gak mau orang sembarangan"
"Dia-bukan-Tipe-Elo" sambil menunjuk dan mempertegas ucapan tiap katanya
"Yess, karena dia bukan tipe gue, dan gue pun bukan tipe dia, jadi kita akan cocok untuk bekerjasama"
"hah? astagaa, Lo keanpa sih? gila ya? dimana- mana kalo mo kewong itu harus saling suka firaa"
"not for me. Kasus ini pengecualian bestie"
"dan juga fir, lo tahu dari mana kalo tu cowok seleranya bukan kayak elo"
"Yah, kita tidak bisa memaksa orang akan suka dengan siapa kan? tapi setidaknya gue tahu, dia gak akan suka sama gue."
"yes?? so?? kenapa lo yakin"
"He has girlfriend"
"GILA YAAAAA"
"ssstt TOA amaaat suara loo, lo mau umumin ke semua orang?"
"Terus elo mau jadi pelakooor?"
"ck, kagaklah gue cuman mau dia bikinin anak doang"
"si gila" sudah tidak bisa berkata- kata lagi, Mita hanya bisa menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi
"Ya, intinya gue kasih tahu ke elo mulai sekarang, karena kemungkinan besar, lo akan sering gue repotin saat nanti gue hamil. Thankyou beb, revisian gue tunggu sebelum pulang" meninggalkan mita mencerna informasi yang otaknya tidak ingin memproses informasi apapun yang keluar dari boss gilanya. Memang syafira terkenal dengan gebrakan dan ide inovatifnya. Namun, apakah informasi yang dipaparkan kali ini adalah salah satu inovasi terluarbiasanya? sepertinya dia harus segera periksa agar kepalanya tidak semakin pusing.

#####

terimakasih sudah mendukung karyaku :)

No More!Where stories live. Discover now