Bab 8

223 6 1
                                    


"Oke, kita sepakat untuk merahasiakan siapa ayah biologis dari anak yang akan kamu kandung nantinya ya Fir"
"As you wish bas" 

Saat ini mereka berdua sedang duduk di apartement Syafira, dan hari ini adalah hari yang sudah dijadwalkan oleh Fira dan meminta atau lebih tepatnya memaksa abbas untuk mengikutinya kembali. Tentu, siapa yang bisa menolak Syafira. Duduk berdua membicarakan concern yang harus mereka lakukan untuk saling berhubungan nantinya. Tentu point penting pada perbincangan ini adalah tentang kerahasisaan identitas ayah dari bayi tersebut yang diinginkan oleh Abbas. Terdengar brengsek, dan mungkin mereka berdua memang brengsek. Karena menyiapkan kehidupan yang tidak normal bagi sang calon penghuni bumi selanjutnya. 

Jangan bayangkan mereka berdua membaca kontrak dan menuliskannya pada selembar kertas dan akan ditandatangani dengan materai. Namun, mereka hanya sepakat secara lisan yang dibuktikan dengan rekaman suara di hp Syafira  yang sudah on sejak tiga puluh menit yang lalu. Bahkan ruang memori yang akan penuh tidak dia perdulikan, toh nanti file ini akan tersimpan dengan rapi diantara berkas perjanjian kerjasama yang lain.

Menikmati wine yang disediakan oleh Fira, ya Abbas merasa setidaknya minuman yang disuguhkan tidak begitu buruk, ah lebih tepatnya memanjakan lidahnya sekali.

"So.." Mulai membuka perbincangan setelah sekian menit mereka hanya diam dan menikmati mminuman ditangannya

"Ya?" Abbas yang merasa sedikit tenang dengan suasana sekitar yang diciptakan oleh Syafira hanya ingin diam dan tidak membahas banyak hal sebelum apa yang akan mereka lakukan. Shit, rasanya tidak nyaman sekali dengan pemikirannya. Saat masuk ke apartemen Syafira dia tidak begitu nyaman karena melihat pakaian yang digunakan oleh wanita dihadapannya. ck, mengundang sekali.

"Bagaimana harimu?" Syafira yang tahu semenjak tadi lelaki dihadapannya tidak begitu nyaman berada disekitarnya. Bukan karena tidak menghargai tamu, dia menggunakan pakaiannya saat ini, tapi ini kan demi memperlancar rencananya. Otomatis dia tidak mungkin mengenakan pakaian gombrong atau dress sopan kan? Yah, tentu saat ini dia sudah menyiapkan diri dengan pakaian tidur terbaik yang sudah dia persiapkan beberapa hari ini untuk pertemuannya dengan lawan bicaranya.

"Ya, seperti biasa, meeting dan beberapa berkas penting proyek yang harus dipelajari dan membuat beberapa keputusan. That's it"
"ah, I see. You Look so tired" Dengan keberanian yang ada, ah bukan lebih tepatnya Syafira memang sangat berani dan saat ini dia merapatkan diri kearah lawan bicaranya dan menyentuh ujung pipi dan ujung mata sang lawan bicara.

Mereka berpandangan untuk beberapa lama dan Abbas yang mengetahui bahwa wanita didepannya ini memang sangat cantik, harus dia akui dan memang sudah dia ketahui semenjak mereka tumbuh saat remaja. Namun, tatapan itu. Shit, ah sudah dua kali dia mengumpat hanya untuk wanita di depannya.

Tanpa aba- aba mereka menyatukan bibir mereka, entah siapa yang memulai namun mereka sadar bahwa mereka sangat menikmati ciumannya kali ini. Abby yang awal datang merasakan perasaan bersalah kepada pacarnya, saat ini perasaan tersebut menguap entah kemana. Bibirnya dan pasangan didepannya menempel dengan pas dan lidahnya dengan aktif mengesplore mulut wanita cantik yang saat ini sudah dia tarik ke dalam pangkuannya. Tidak tinggal diam, tangannya dengan berani beranjak dan mengarah ke dada perempuan didepannya. Menikmati benda kenyal didepannya, dan tidak tinggal diam, bibirnya menjelajahi leher sang wanita didepannya. shit. 

"Dimana kamarmu?" Meski dia bisa melakukannya disini, namun mereka sudah sepakat untuk melakukannya di kamar yang sudah disiapkan oleh Syafira yang katanya sudah dipersiapkan sedemikian rupa hingga Abbas akan merasa nyaman

"Ah" Desah Syafira karena Abbas yang memberikan rangsangan menggila.

"there" Tunjuk Syafira kepada lawan bicaranya.

#####

untuk kelanjutan bab ini bisa di cek di KK Skybloom88 ya. Thankyou

No More!Where stories live. Discover now