17. Sakit

61 3 0
                                    

" Pulanglah jika kau telah lelah
Aku tahu aku tak pantas kau jadikan rumah, tapi kau bisa menjadikan ku sebagai tempat untuk bersinggah "

Raisfa Haifa Ifra

Abizar terbangun ketika sayup sayup mendengar adzan subuh. Perlahan tubuh itu bangun.

Abizar mengernyit melihat selimut yang ia pasangkan pada Raisfa sekarang ada di tubuhnya.

Cowok tersebut segara mengalihkan pandangannya ke arah ranjang, kosong. Tak lama terdengar suara gemericik air dalam kamar mandi. Abizar segera beranjak dari tempatnya.

Ia bermaksud menggunakan kamar mandi dekat dapur saja. Setelah selesai membersihkan diri Abizar segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar kembali untuk mengambil songkoknya yang tertinggal.

Ketika Abizar membuka pintu, terlihat seorang gadis tengah sibuk memakai mukena. Abizar bergegas mengambil songkok yang ia letakan di belakang pintu.

" Saya solat di pesantren "

Kata cowok itu tanpa di tanya membuat seseorang yang sedang membelakanginya itu tersenyum getir.

Tanpa menunggu jawaban Abizar lantas beranjak sembari mengucapkan salam.
Pintu tertutup pelan begitupun juga mata seseorang di depan cermin itu.

Bening putih turut terjatuh kala netra itu tertutup. Namun gadis itu segera beristigfar sembari melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

............

Abizar telah berganti baju. Ia langsung melangkahkan kakinya kembali keluar. Sama sekali tak minat untuk berbelok ke ruang makan untuk sarapan.

" Abi "

Langkahnya terhenti seketika itu juga. Ia pun berbalik arah. Ia menghampiri sang ummi kemudian menyalimi tangannya dengan takzim.

" Abi langsung pergi ya Ummi "

" Gak sarapan dulu? "

Kepala itu menggeleng sembari tersenyum.

" Hati hati ya mas "

Abziar hanya mengangguk kemudian bergegas pergi darisana. Namun gerakannya terhenti kala Asyifa mengcengkal tangannya halus.

Abizar menatap uluran tangan dari Raisfa yang tak sempat ia lihat tadi karena terlalu berburu buru. Abizar menangkupkan kedua tangannya di dada.

" Maaf, Saya masih ada wudhu, saya buru buru "

Kata Abizar membuat Raisfa menarik lagi tangannya dengan tersenyum.

" Kan nanti bisa wudhu lagi Abi "

" Abi buru buru ummi, yaudah abi pergi assalamualaikum "

Kata cowok itu kemudian segera bergegas pergi. Meninggalkan kedua orang perempuan yang sedang sarapan itu.

" Maafin Abi ya nak "

" Ah enggak papa kok Ummi, mungkin Mas Abi memang lagi buru buru "

" Tadi malam Abi ada di kamar? "

Pertanyaan dari Asyifa membuat gadis itu mematung sesaat.

" Kenapa diem? "

Gus AbiWhere stories live. Discover now