7. Sesederhana Senyumannya

54 7 0
                                    

" Aku ingin memelukmu tanpa luka,
mendekapmu tanpa duka, menemanimu tanpa jeda, bersamamu tanpa ada kata sementara "

Abizar Aifaz Fagdam

Abizar sedang berjalan dari gerbang utama menuju ke rumahnya. Tiba tiba seekor kucing berbulu putih bersih berlarian ke arahnya sambil mengeong.

Abizar berjongkok kemudian membuka tangannya. Benar saja kucing imut itu berhambur ke dalam dekapan Abizar. Abizar menggendong kucing tersebut sesekali mengelus bulu halus yang tumbuh lebat pada tubuh si kucing.

" Kenapa lari lari Bun? "

Tanya Abizar sambil mengelus kepala kucing tersebut. Seolah paham, kucing itu menjawab pertanyaannya dengan bahasanya sendiri.

" Meong meong map
" Di kejar siapa Bun? "

" Meong "

" Bunnyyyyy "

Panggil seseorang dari arah depan membuat Abizar yang semula menunduk fokus pada sang kucing pun mendongak menatap asal suara.

" Assalamualaikum Om Abi "

Kata anak laki laki itu sambil mencium tangan Abizar takzim.

" Waalaikumusalam warrohmatullahi wabarokatuh Fikyyyy. Kirain Bunny kesininya sendiri. Eh sama Fiky "

Kucing yang semula anteng dalam gendongan Abizar pun melompat ke arah Fiky. Keduanya tertawa kemudian berjalan beriringan guna menuju rumah Abizar.

" Fikyyyy!!! "

Teriak Agnetta membuat Fiky terkejut dan langsung bersembunyi di balik badan Abizar. Abizar terpaksa berdiri mematung di tempatnya karena Fiky yang mencengkram tangannya seolah menyuruhnya untuk tetap diam.

Agnetta langsung mencoba meraih Bunny dari gendongan sepupunya itu. Tapi usahanya terhalang oleh tubuh Abizar.

" Netta, udah sayang....udah! jangan kayak gini ishh "

Kata Abizar sembari mencoba menepis halus tangan Agnetta yang mau merebut paksa Bunny dalam gendongan Fiky.

" Tante pinjam Bunny nya bentar Fiky...... "

" Gak mau.....!! Bunny cowok masak di pakek in bando sih!! "

" Fiky....ngalah dong sam..... "

Abizar tak bisa menyelesaikan kalimatnya lantaran di sela oleh Fiky.

" Ihh kok Fiky di suruh ngalah sih!!! kok om belain tante sih! Kan tante udah besar "

" Ini kan maunya dedek bayinya lo........ "

Elak Agnetta tak mau di salahkan. Abizar memijit pelipisnya pelan karena perdebatan dua orang di depan dan di belakangnya. Karena geram dan lelah di jadikan tameng oleh keduanya.

Abizar merebut Bunny dari gendongan Fiky. Kemudian membawa kucing itu pergi dari keduanya.

" Om Abi........ "

" Mas Abi....... "

Teriak mereka berbarengan kemudian serentak mengejar Abizar. Sebenarnya Abizar tak berlari, ia hanya mencepatkan langkah kakinya saja.

Tapi kedua orang di belakangnya harus berlarian kecil untuk menyamai langkahnya.

Kejadian barusan di rekam oleh banyak pasang mata yang sedang berada di asrama.

Kejadian barusan di rekam oleh banyak pasang mata yang sedang berada di asrama

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Gus AbiNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ