Kembar Indigo:39: Aku hanya ingin punya teman

1.8K 124 0
                                    

Semuanya ketakutan ketika melihat Mawar dengan kondisi lebih menyeramkan.

"Mila, kita masih berteman kan?"

"KAMU BUKAN TEMAN AKU" teriak Mila lalu bersembunyi di belakang Mela.

"Kenapa kita tidak berteman?"

"Rio saja bisa berteman dengan Mela."

"Kita sama Rio, kenapa hanya aku yang tidak berteman?" Tanya Mawar yang tiba-tiba muncul di samping Rio.

Membuat semuanya terkejut dan menjauhi.

"Beda, gua orang hidup lo setan."

"Cukup Mawar, berhenti meminta Mila berteman denganmu."ucap Mela

"Iya Mawar, jangan ganggu Mila terus."ucap Lala

"Lo harus sadar diri dong, lo udah mati masih aja pengen berteman sama orang hidup."ucap Bobi

"Mila cukup berteman dengan kita, dia ga butuh teman hantu."ucap Erin

"Akhirnya gua bisa lihat hantu"

Semuanya langsung menatap ke arah Rendy, begitu juga dengan Mawar.

Suasana yang tadinya tegang, langsung hancur gara-gara Rendy masih sempet-sempetnya kesenengan karna keinginannya melihat hantu, akhirnya terwujud.

"KENAPA KALIAN SEMUA MELARANG AKU BERTEMAN DENGAN MILA"

"DIA SENDIRI YANG MAU BERTEMAN DENGANKU, BAHKAN BERTEMAN SELAMANYA."

"Aku ngomong gitu ke Bunga bukan kamu. Aku kalo tau itu kamu, aku ga akan mau berteman."

Mawar semakin marah, buku berterbangan ke arah mereka dan jendel perpustakaan pecah.

Mawar dengan cepat menuju ke arah si kembar.

Mela dan Mila membuka mata mereka, mereka masuk ke dimensi lain.

"Ini ingatan Mawar saat masih hidup?" Tanya Mila

"Iya"

Mereka masih di tempat yang sama, perpustakaan sekolah namun berbeda.

"Itu Mawar"

Tunjuk Mila, melihat Mawar duduk di tempat biasa Bunga duduk ketika menunggu Mila.

Mela dan Mila melihat, Mawar sedang bersama dengan teman-temannya. Namun ada yang aneh, yang lain bercanda gurau. Sementara Mawar sedang mencatat 4 buku.

"Jangan bilang dia lagi ngerjain tugas temannya?" Tanya Mila

"Udah belum, keburu masuk nih?" Tanya salah satu temannya

"Udah"

"Nah gitu dong, sebagai teman harus bisa diandalkan."

Mereka lalu pergi meninggalkan Mawar.

Mila melihat itu kesal,namun Mela menahan Mila yang akan pergi ke arah Mawar.

Karna percuma memberitahu Mawar, karna ini hanya sebuah memori Mawar ketika hidup.

Mawar dan yang lain tidak akan melihat mereka, dan mereka berdua pun tidak akan bisa mencegah sesuatu yang akan terjadi pada Mawar.

Mela dan Mila berpindah ke lokasi toilet.

Mereka melihat, Mawar memberikan skincare yang banyak kepada temannya yang tadi.

"Kita teman kan?" Tanya Mawar gugup

"Iya dong, kita berteman. Sebagai teman lo bisa dong beliin kita tiket nonton dong."

"Oke" Jawab Mawar polos.

Disini Mela tau kalo Mawar ingin berteman dengan mereka, namun mereka menerima untuk dimanfaatkan.

"Pantesan udah mati pun masih ngajak berteman, masih hidupnya aja pengen bangat berteman"ucap Mela

Mela dan Mila berganti tempat.

Sekarang berubah, Mawar yang tadinya anak orang kaya sekarang menjadi anak miskin. Karna usaha orangtuanya bangkrut.

Mawar yang punya teman untuk menguras uangnya, ketika ia tidak punya uang lagi. Maka teman-temannya menjauhinya.

"Kalian kenapa ngejauh dari aku, kita kan berteman."

"Ogah kita berteman dengan lo."

Mila sudah menangis karna tidak tega melihat Mawar setiap hari di sekolah dibully bahkan teman-temannya pun ikut membully.

Namun, Mawar tetap meminta pada mereka untuk berteman.

"Kalo lo mati, baru kita bisa berteman lagi."

Mela tau itu hanya becandaan temannya Mawar, karna sebenernya temannya Mawar tidak akan mau berteman lagi dengannya karna sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Namun, sama Mawar dianggap serius. Ntah apa yang dipikiran Mawar. Sampai menghilang kan nyawanya hanya untuk berteman dengan mereka yang tidak pantas untuknya.

Mila panik ketika melihat Mawar berdiri di atap sekolah

"MAWAR JANGAN LONCAT" teriak Mila, namun percuma karna setelah itu Mawar langsung menjatuhkan diri nya.

Mila memeluk Mela karna tidak sanggup melihat nya.

Mawar jatuh tepat, di depan teman-temannya yang sedang berada di luar sekolah.

Semua murid yang melihat itu berteriak, kecuali teman-teman Mawar yang jaraknya lebih dekat namun tanpa merasa bersalah mereka dengan santai mengambil foto Mawar.

Mela dan Mila masih mendengar ucapan terakhir Mawar.

"Aku hanya ingin punya teman"

Mila menangis kencang, karna ia merasa bersalah.

"Mil, kita boleh mengasihani Mawar tapi jangan menyalahkan diri karna tida menolak berteman dengannya. Karna kita sudah berbeda. Dan lo ingat, hantu itu korin. Mawar yang asli sudah tidak ada urusan lagi di dunia."

'Gua berharap dia ditempatkan di tempat yang baik, meskipun gua ga yakin. Karna gua tau, orang yang mengakhiri hidupnya dia akan mengalami kejadian itu terus menerus dan sakitnya akan lebih sakit ketika dia bunuh diri di dunia.'ucap batin Mela

---TBC---

Kembar Indigo:Teman Hantu [ END ]Where stories live. Discover now