Yon-Juu-San

509 72 32
                                    

Ada perubahan alur ya, dikit doang. Buat yang udah baca, scene terakhir dihapus. Setelah dipikir2 nanti dulu deh WKWKWK Jadi cukup 2 scene aja 😂

Hening beberapa saat lalu sudah berganti menjadi bisik-bisik samar. Tak hanya masyarakat desa, tapi orang-orang yang tinggal di dalam istana pun tak berbeda jauh. Enggan untuk mengakui Putri Airi sebagai Dark Knight, namun segan karena sangat Putri adalah anak dari Raja mereka.

Salah seorang petinggi istana mengangkat tangan memberi interupsi. Semua fokus langsung tertuju padanya, ia lebih dulu meminta izin pada Yang Mulia Raja Aleaxan. "Maafkan saya, Tuan Putri. Tapi..atas dasar apa kami bisa mempercayai Tuan Putri sebagai Dark Knight? Maksud saya, bukankah Tuan Putri..terlahir cacat??"

Bisik-bisik kembali terdengar setelah pertanyaan itu terlontar. Ada yang mengangguk setuju, ada juga yang tidak menyangka seorang petinggi istana berani menanyakan hal itu pada putri Raja. Tapi yang pasti, isi pikiran mereka sama.

Lain halnya dengan Ares, Meridha, dan Deimos. Ketiganya menatap si penanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Bahkan Zora yang masih kecil saja langsung menunjukan wajah tidak suka karena pertanyaan yang terkesan kurang ajar itu.

Joanar tidak terima dengan pertanyaan tidak sopan yang dilontarkan untuk Airi. Ia hendak maju dan membalas pertanyaan tadi namun Raja melaranganya. Jadi mau tak mau Joanar kembali ke tempatnya semula sambil memendam perasaan kesal.

"Kau benar, putriku memang terlahir cacat." Ucapan Raja Aleaxan mengambil alih semua atensi. Ia menatap Putri Airi sambil tersenyum kecil, lalu kembali menatap Menteri Keuangan selaku si penanya tadi bergantian. Sang Menteri langsung menunduk menerima tatapan Raja, kemudian Raja Aleaxan beralih menatap rakyatnya. "Kita tidak bisa percaya begitu saja pada Putri Airi. Seperti yang aku bilang tadi, putriku terlahir cacat. Terlahir tanpa sihir." Raja Aleaxan melirik sekilas pada Ratu Dimitra, nampak kesedihan di wajah sang istri.

Lalu Raja meneruskan ucapannya, "sedangkan Dark Knight adalah sosok Heroine yang hebat. Pengguna pedang legendaris yang penuh kutukan. Jadi bisa disimpulkan, Putri Airi bukanlah Dark Knight."

Riuh semakin terdengar. Semua setuju dengan ucapan Raja. Namun ada beberapa yang juga bertanya-tanya, kenapa Raja mengatakan hal itu padahal Putri Airi adalah putrinya sendiri? Bahkan Meridha sampai mengepalkan tangannya menahan emosi. Untung saja ada Zora yang terus menenangkan si cucu tabib.

"Tapi.." Raja Aleaxan kembali berucap sambil menatap Airi. "..jika Putri Airi bisa membuktikan bahwa dia adalah Dark Knight, mungkin akan lain ceritanya." Sang Raja menatap Putri Airi tajam dengan mata elangnya. "Pertanyaannya, bisakah Putri Airi menunjukkan bukti itu? Membuktikan pada semua orang yang hadir disini, bahwa Putri Airi benar-benar Dark Knight yang bisa mengendalikan Pedang Anathema??"

Mata Airi membola. Membuktikan bahwa dirinya bisa mengendalikan Pedang Anathema? Jawabannya Airi bisa! Tapi..haruskah? Airi tak ingin menyakiti siapapun lagi.

"A-aku.." mendadak Airi gugup. Ia menatap semua orang dengan gelisah. Terlihat sekali jika semuanya meremehkan Airi dan tidak mempercayainya.

"Tuan Putri."

Tak hanya Airi yang menoleh, tapi semua orang langsung menatap Meridha seketika.

"Tidak perlu melakukannya jika itu memberatkan Tuan Putri. Aku percaya Tuan Putri Airi adalah Dark Knight." Ucap Meridha dengan suara lantang.

"Aku juga." Semua atensi beralih pada kaki tangan Panglima Kerajaan, Deimos. "Aku percaya Tuan Putri Airi adalah Dark Knight." Lanjutnya dengan suara tak kalah lantang.

The Dark Knight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang