Juu

583 117 90
                                    

Genre dari cerita ini tuh fantasy - romance - action. Jadi penggambaran dari alur ceritanya, yang action gk terlalu banyak. Gk kaya yang di book 'The Magic School' yang lebih banyak actionnya ketimbang romancenya. So, kalo misal ada yang suka action dan gk bisa dapetin itu disini, gw mohon maaf 🙏 Karena memang target dari cerita ini bukan actionnya yang gw tonjolin. Melainkan fantasi dan kisah romansanya 😃

Let's get it!

"Berdasarkan keterangan dan saksi, malam ini para bandit itu akan menyerang perbatasan wilayah Barat Daya, Ares." Ucap salah satu bawahan sang Panglima Kerajaan.

Joanar mengangguk, "baiklah. Terimakasih atas informasinya." Ucap Joanar dan bawahannya pamit undur diri. Ia kembali menatap pedang yang sedari tadi ia genggam.

"Kakekku bilang, para bandit itu dihabisi oleh sosok Heroine yang sampai saat ini belum diketahui siapa orangnya. Bahkan pihak kerajaanpun selalu gagal dalam menjalankan misi karena Heroine itu selalu mendahului kalian." Ucap Meridha, ia ada di samping Joanar. Lelaki itu diam mendengarkan. "Apakah itu artinya, Heroine itu sangat hebat, Joanar?" Tanya Meridha lalu Joanar menoleh.

Joanar tak langsung menjawab Meridha. Ia diam memikirkan Heroine itu. "Sepertinya begitu." Singkat Joanar.

"Sepertinya?"

"Dia pemilik pedang Anathema. Rakyat Neo Arcadia selalu menyebutnya sebagai Dark Knight." Lanjut Joanar.

Mata Meridha sedikit membola, "pedang Anathema? Pedang legendaris yang penuh kutukan itu?" Joanar mengangguk. "Bukankah pedang itu sudah hilang sangat lama sekali? Sekarang..pemilik pedang itu adalah seorang wanita?" Lagi-lagi Joanar mengangguk dalam diam.

Meridha menatap ke arah depan. Ia terdiam memikirkan sosok sang Heroine. Sedikit penasaran dengan wanita misterius itu. "Apa tidak ada satupun dari kalian yang mengetahui identitas Heroine itu?" Tanyanya lagi.

Joanar menggeleng, ia memasukkan pedangnya ke dalam selongsong. "Jangankan pihak kerajaan, rakyat Neo Arcadia yang sejatinya berhubungan langsung dengan Dark Knight pun tidak mengetahui siapa sosok Heroine itu. Dia benar-benar misterius. Datang untuk membasmi kejahatan, setelahnya menghilang." Jawab Joanar.

Meridha menatap Joanar lekat, "apa kalian tidak pernah mencari tahu siapa dia? Jujur, aku sangat penasaran. Siapakah wanita hebat pemilik pedang Anathema itu? Kenapa dia tidak ingin menunjukan dirinya pada orang lain? Sungguh, Joanar, aku benar-benar penasaran." Kata Meridha sedikit menggebu-gebu. Joanar jadi tertawa karena melihat ekspresinya.

Joanar usak rambut Meridha pelan. "Aku pasti akan segera mengetahui siapa sosok Heroine itu. Kau tenang saja. Aku akan memberi tahumu nanti." Kata Joanar sambil tersenyum miring.

"Cih!" Meridha mendecih. "Kau saja selalu gagal menumpas para bandit yang meresahkan itu. Bagaimana bisa kau menguak sosok Heroine yang selama ini membantu rakyat Neo Arcadia. Joanar, aku mulai meragukan kemampuanmu." Kata Meridha dengan nada remeh yang lagi-lagi membuat Joanar tertawa.

"Tunggu dan lihat saja, aku akan membuktikannya, Meridha. Malam ini, kupastikan Dark Knight luluh padaku." Ujar Joanar sombong dan Meridha merotasikan bola matanya malas.

"Ya, ya, terserah kau saja." Tatapan Meridha mengarah ke kandang kuda. Disana ada kuda berwarna putih bersih yang sangat cantik. Meridha langsung jatuh cinta. "Joanar." Lelaki itu berdehem pelan. "Sudah lama sekali aku tidak menunggangi kuda." Lalu menoleh pada Joanar. "Mau bertanding siapa yang lebih cepat?" Tanyanya sambil tersenyum miring. Joanar menunjukkan ekspresi yang sama.

The Dark Knight ✔Where stories live. Discover now