Juu-San

607 113 76
                                    

Airi menatap pantulan dirinya di cermin besar. Beberapa pelayan baru saja merias Airi. Gaun yang mewah, rambut merah muda yang diikat kepang, Tiara di atas kepala Airi, juga pernak-pernik lainnya. Polesan wajah Airi yang terkesan natural, membuat Airi terlihat begitu cantik juga menggemaskan di waktu yang sama.

 Polesan wajah Airi yang terkesan natural, membuat Airi terlihat begitu cantik juga menggemaskan di waktu yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, Airi benar-benar menawan hari ini.

Sarah tersenyum melihat sang Tuan Putri. Rasa bangga juga haru memenuhi relung hatinya. "Tuan Putri terlihat sangat cantik hari ini. Ya, biasanya juga cantik. Tapi hari ini, lebih-lebih cantik. Tuan Putri Airi benar-benar sempurna." Puji Sarah membuat rona merah menjalar di pipi gembil Airi.

Airi menunduk memainkan manik kecil di gaunnya. "Apa benar Airi secantik itu, bibi?" Tanyanya dan sang pengasuh mengangguk antusias.

"Tentu saja. Tuan Putri Airi luar biasa cantik." Jawab Sarah dan Airi bertambah malu.

Airi memutar tubuhnya menghadap bibi Sarah. "Kemarin bibi memanggil nama Airi tanpa embel-embel Tuan Putri. Kenapa sekarang seperti itu lagi?" Tanya Airi dengan bibir mengerucut lucu.

Sarah tertawa lalu menghampiri Airi. Ia genggam kedua tangan anak asuhnya itu. "Karena Tuan Putri Airi adalah seorang Putri dari Kerajaan Neo Arcadia. Tentu bibi harus menghormati Tuan Putri." Jawabnya dan sang Putri semakin merajuk lucu.

"Itu tidak adil, bibi. Bibi bilang Airi sudah seperti anak bibi sendiri. Jadi ayo panggil nama Airi saja ya. Airi mohon~"

Sarah gemas bukan main. Ia cubit kecil pipi gembil yang merona itu. "Baiklah. Jadi bisakah kita berangkat sekarang..Airi?"

Airi langsung tersenyum lebar dan mengangguk antusias. "Ayo, bibi!" Bibi Sarahpun kembali tertawa gemas.

Kedua perempuan beda generasi itu menuju gedung utama Istana Kerajaan Neo Arcadia menggunakan kereta kuda.

Kedua perempuan beda generasi itu menuju gedung utama Istana Kerajaan Neo Arcadia menggunakan kereta kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gedung utama Istana Kerajaan Neo Arcadia sangat amat ramai. Para pemimpin kerajaan berkumpul di dalam sana, duduk berjajar di bagian kanan dan kiri singgasana. Juga para prajurit yang memenuhi halaman gedung utama.

Raja Aleaxan menatap sekeliling dengan wajah yang tegas di atas singgasananya. Di samping Raja ada sang istri dengan senyuman yang tak pernah pudar, Ratu Dimitra.

The Dark Knight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang