"Aku sayang padamu." bisik Hyunjin pada istrinya. Tak lupa menyapa calon anaknya yang menjejak kaki bercap di kulit perut sang istri.

Dia menuruni kasur untuk mengambil kemeja berwarna biru muda. Memasangkan pada tubuh istrinya kemudian mereka turun untuk makan. Disambut oleh Mama Hwang untuk sarapan bersama. Seminggu yang lalu, sekarang dan seminggu kedepan Hyunjin dan Felix tinggal di rumah keluarga Hwang. Keluarga itu dipenuhi kebahagiaan untuk menyambut cucu pertama mereka.

Dikelilingi oleh keluarga besar ketika Felix duduk di sofa ruang keluarga. Ada banyak anak-anak yang sedang bermain di karpet. Beberapa dari para ibu berada di dapur memasak masakan khas yang autentik. Mama Hwang membawakan nampan berisi sup rumput laut untuk Felix. Felix memandangi ibu mertuanya dengan lamat.

Dia menerima nampan kemudian mencicipi kuah sup. Felix sangat terharu. Rasa sup itu terasa sama dengan yang biasa Bundanya masakkan dulu. Matanya menghangat dan terasa perih. Air matanya lolos begitu saja.

Felix menutupi air matanya dengan satu tangan. Sebegitu rindunya dengan kedua orang tua yang telah tiada. Dia tak ingin dikasihani, hanya merasa sedih dan rindu ketika Mama Hwang memberikan masakan yang mirip rasanya dengan mendiang Bundanya.

"Maafkan Lixie." ungkapnya yang semenjak seminggu kemarin dirawat oleh Mama Hwang. "Maafkan Lixie, Ma. Terima kasih sudah memasakkanku masakan yang rasanya sama dengan masakan Bunda."

Mama Hwang yang ikut terharu itu segera mengambil nampan dan meletakkannya di meja. Dia menghapus tangis di wajah menantunya. "Jangan menangis sayangnya Mama."

Hyunjin yang awalnya duduk di dekat kolam renang seketika masuk kedalam ketika melihat istrinya menangis.

"Ada apa?" tanyanya yang berjalan tergesa "apa ada yang sakit?" netranya segera menelisik ke arah perut sang istri takut terjadi sesuatu.

Felix yang dipeluk Mama Hwang seketika menghadap ke suaminya hendak minta peluk juga tapi tak jadi karena mencium aroma tembakau.

"Umph. Bau.. Hyunjin bau..." keluhnya dengan menutupi hidung.

Hyunjin bukanlah perokok. Namun barusan berbincang dengan keluarganya yang perokok di luar. Dia mengendusi pakaiannya lalu segera naik untuk mandi dan berganti pakaian. Dia amat paham akan kesehatan janin dan istrinya, jadi tak masalah untuknya untuk membersihkan tubuh.

"Innie, Innie little fox. Ma.."

Segera setelah membersihkan tubuh dan berganti pakaian, Hyunjin kembali dan melihat istrinya sudah ceria sambil bernyanyi. Sudah terhitung tiga hari yang lalu istrinya mengganti lirik twinkle twinkle little star menjadi Innie, Innie little fox. Sebelumnya Hyunjin tak menanyakannya, baru tadi pagi dia berkeinginnan untuk bertanya.

"Ada yang sakit?" tanya Hyunjin lagi ketika berjongkok didepan istrinya.

Felix menggeleng pasti "Hyunjin wangi" katanya menghirup wangi sampo di surai suaminya. Kulit Hyunjin juga terasa dingin seusai mandi jadi dia peluk suaminya agar menghangat. "Hangat kan?" tanyanya.

Hyunjin menelungsupkan wajah di leher sang istri serta membalas pelukan itu. Dia menangguk sekali sebagai jawaban. Perhatian yang tercipta dari dua pasangan baru itu nampak segar dari terakhir kali mereka melihat Felix untuk pertama kali di acara keluarga. Keduanya terlihat kaku dan keadaan Felix yang buruk karena sakit kala itu membuat mereka tak banyak berinteraksi.

Suapan demi suapan dilakukan oleh Hyunjin untuk istrinya yang terfokus pada acara televisi. Felix duduk bersama keponakan Hyunjin di karpet. Mereka tak terusik ketika menonton movie. Sampai ada adegan animasi ayam yang sedang mengeram itu telurnya pun menetas. Saat itulah kegaduhan terjadi.

Kisah Kita | HyunLixWhere stories live. Discover now