S E M B I L A N B E L A S

252 26 0
                                    

Kita absen dulu gaes

And

Happy Reading

☆☆☆

"Ka Y/n baik-baik saja?"

Saat ini Y/n berada di kamar tengah berbaring di atas ranjang karena sakit.

Sebenarnya, efek samping dari menggunakan kekuatan penyembuhan itu adalah kelelahan. Karena Y/n menggunakannya secara tidak stabil, dan terlalu memaksakan diri akibatnya membuat dia jatuh sakit.

Y/n tersenyum, lalu membelai pipi Zayn. "Zayn jangan khawatir. Kakak hanya lelah."

"Tapi suhu badan kakak sangat tinggi. Kata bang Blaze, Zayn bisa masak telor di dahi ka Y/n saking panasnya," jelas Zayn polos.

Y/n terkekeh. "Blaze hanya bercanda, Zayn. Itu tidak benar," elak Y/n.

Zayn mengangguk, dan ber oh ria.

Dalam hati Y/n, dia berniat akan mengomeli Blaze saat bertemu dengannya nanti, karena telah menodai otak cerdas Zayn.

🌷🌷🌷

"Assalamualaikum, kami pulang."

Terlihat elemental bersaudara dan beberapa temannya masuk ke dalam rumah.

"Kalian udah pulang. Loh, itu siapa?" ucap Zayn, melihat sosok baru di matanya.

"Oh, itu. Mereka temen sekelas kita, kita mau kerjain tugas kelompok," jelas Solar. "Oh iya, bagaimana keadaan Y/n, Zayn?" lanjutnya.

"Karena Zayn udah ngelakuin apa yang ka Solar suruh tadi pagi, ka Y/n udah turun panasnya," lapor Zayn dengan tersenyum lebar.

Solar mengelus kepala bocah lima tahun itu. "Bagus, Zayn pintar!" pujinya.

"Tentu saja! Karena ayahku jenius, Zayn jadi dapat pintarnya," ucapnya, dengan bangga, sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Haha, aku jadi penasaran siapa ayahmu? Pasti dia sangat bangga."

🌷🌷🌷

Terlihat seorang pria tengah berjalan di lorong istana dengan seorang wanita hamil digendong olehnya ala bridal style.

"Akh! Sakit!"

"Kumuhon bertahanlah."

"Akh! Aku ... sudah tak kuat lagi ... Akh!" Mata wanita itu perlahan menutup.

"Kumohon, bangun. Y/N!"

"HAH!"

Y/n terbangun dan napasnya tersengal-sengal. Apa itu tadi? Apa itu mimpi? Tapi kalo itu mimpi kenapa semuanya terasa nyata? batin Y/n yang tengah bergelut dengan akal pikirannya.

"Sakit .... " Dia menyentuh perutnya yang terasa sangat nyeri.

Y/n menghampiri meja, dan meraih gelas, tetapi gelas itu kosong. Dia menghela napas, karena harus turun ke bawah untuk mengambil air.

Y/n berjalan perlahan, sambil memegangi tembok untuk menopang berat tubuhnya. Aku tidak boleh terlihat lemah. Jika Zayn lihat dia pasti akan khawatir, batinnya.

Second Opportunities | Boboiboy 🌷Where stories live. Discover now