T I G A

1K 111 6
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Dan hari ini, aku diizinkan untuk pulang ke rumah.


Akhirnya, aku bisa keluar dari ruangan berbau obat ini, dan bisa menghirup udara yang lebih segar di luar sana.

Dan juga, aku tidak akan pulang ke rumahku. Melainkan, aku akan pulang ke rumah para Elemental. Kenapa aku harus pulang ke rumah mereka? Kenapa aku tidak tinggal di rumah yang lain saja, seperti Ying atau Yaya?

Flashback on

Beberapa hari yang lalu ~~~

"APA!?" Teriak semua orang kecuali Elemental yang ada di kamar Y/n setelah mendengar ucapan Gempa. Y/n yang mendengar itu hanya diam, dan tidak berkutik.

"Kau jangan bercanda, Gempa." Sahut lelaki berambut ungu.

"Beneran, Fang. Asal kau tahu saja ya, ini perintah dari tok Aba." Gempa menjawab ucapan Fang dengan raut wajah yang serius.

"Berarti setelah ini, Y/n akan tinggal di rumah kalian?" Tanya gadis berkacamata.

"Hm." Pria beriris merah Ruby itu hanya mengangguk untuk mengiyakan.

Flashback off

Kini aku tengah menatap diriku yang mengenakan Hoodie biru muda, rok berwarna putih susu, dan tak lupa menggunakan pashmina berwana Navy yang diberikan oleh Yaya.

Dan juga, aku menggunakan sepatu berwarna putih, yang dihadiahkan oleh ying beberapa hari lalu.

Aku sangat bersyukur, karena di kehidupan yang ini aku dikelilingi oleh orang-orang baik.

Karena penampilanku sudah rapih, aku pun mulai pergi dari ruangan itu.

Kini aku berada di taman rumah sakit. Aku mulai menarik napas dalam-dalam, lalu melepaskannya perlahan.

Udaranya sejuk sekali.

Aku mengedarkan pandangan, dan terlihat kalau rumah sakit ini cukup ramai. Terlihat banyak pasien yang sedang berjalan-jalan, sambil ditemani oleh teman atau keluarganya.

"DOR!!"

"AKU TIDAK MAU MATI MUDA LAGI!" Latahku dengan tidak elitnya.

Aku pun menoleh ke belakang, dan mendapati lelaki berkacamata visor berwarna oranye tengah tertawa, sambil memegangi perutnya. Dan dia adalah Solar.

"Hahaha... Aku tak menyangka, kalau kau akan kaget seperti itu. Aduh, perutku sakit sekali ahahaha..." Ucapnya, yang masih melanjutkan tawanya itu.

Aku hanya menatapnya datar, dan sedikit menahan malu, karena dia telah melihat wajahku yang cukup memalukan tadi.

Untung hanya dia seorang yang melihat. Coba kalo semuanya datang menemuiku, lalu melihat kejadian tadi.

Huhu.. bisa-bisa harga diriku tidak terselamatkan....ಥ‿ಥ

Solar pun berhenti tertawa, dan mulai membuka suara, "apa kau sudah lama menunggu, (Your Name)?"

Aku menggeleng, "hm, tidak juga. Apa kau datang sendiri, Solar?"

Solar hanya mengangguk, "iya. Yang lain tidak bisa ikut menjemputmu, karena mereka sedang sibuk membantu tok Aba di kedai."

Aku yang mendengar itu hanya bisa mengangguk mengerti.

"Ayo kita pulang." Ujarnya, yang setelah itu berjalan pergi.

Aku pun mulai berdiri, dan mulai mengikuti Solar dari belakang.

Second Opportunities | Boboiboy 🌷Donde viven las historias. Descúbrelo ahora