L I M A

765 96 8
                                    

Pukul 01.13 PM

Kini aku tengah menatap bayanganku di cermin. Terlihat diriku yang tengah mengenakan baju panjang Lilac, celana panjang putih, dan pashmina lavender.

Setelah merasa selesai, aku pun turun untuk segera pergi ke kedai Tok Aba. Karena rumah sudah kubersihkan, aku berniat untuk membantu beliau sekarang.

Aku mulai keluar rumah, dan tak lupa untuk mengunci rumah terlebih dahulu.

Tanpa butuh waktu lama, kini aku telah sampai di kedai Tok Aba, dan terlihat Tok Aba hanya sendirian di counter.

"Eh! Tok Aba sendirian disini?" Tanyaku, yang membuat tok Aba menoleh, lalu tersenyum.

"Ha'ah. Boboiboy dengan kawan-kawannya sedang pergi, dan Ochobot juga ikut dengan mereka. Jadi, Atok hanya sendiri disini."

"Kalo gitu, Y/n bantu ya Tok. Biar Atok nggak kelelahan."

"Makasih ya, Y/n. Udah mau tolong Atok akhir-akhir ini."

"Tak masalah tok. Lagipula, Y/n udah banyak ngerepotin Atok."

"Hehe, ya sudah kalau begitu. Atok minta tolong, ya."

"Baik, Tok Aba."

Aku pun menghampiri beberapa pelanggan yang baru datang, lalu melayani pesanan mereka. Dan setelahnya, kedai Tok Aba mulai ramai.

Kini aku dan Tok Aba bekerja keras untuk melayani para pembeli, yang berdatangan silih berganti.

🌷🌷🌷

Kini hari sudah sore, dan kedai Tok Aba mulai sepi.

Aku yang lelah melayani para pelanggan langsung duduk di bangku counter, sambil merebahkan kepala di meja counter.

"Kalau Y/n lelah, pulang duluan saja. Atok mau hitung uang dulu sebelum tutup kedai."

Aku menggeleng, "nggak, Tok. Y/n pulangnya nanti aja, sekalian bantu Atok tutup kedai juga."

"Baiklah. Kalau begitu, Atok akan buatkan ice chocolate untuk Y/n. Gratis."

"Wah! Terimakasih, Tok Aba."

Entah kenapa, setelah mendengar itu aku jadi bersemangat kembali.

Pertama kali aku mencoba minuman itu sekitar beberapa hari yang lalu, dan sekarang aku benar-benar tak sabar untuk meminum ice chocolate buatan Tok Aba lagi.

Aku pun menunggu, sambil menonton layar TV kecil disana, dan sesekali bersenandung kecil hingga bangku yang sedang kududuki menghilang.

Tunggu, hilang!?

"Haduh, aku salah tarik tuas lagi."

"AAAAAAAAA!"

Aku pun berteriak ketika tubuhku terjatuh, dan meluncur di sebuah perosotan?

Aku melewati perosotan yang cukup panjang itu. Dan entah sampai mana ujungnya, aku pun tak tahu.

Tak lama kemudian muncul sebuah cahaya, dan---

"Auw!"

---aku mendarat dengan tidak elitnya.

Aku meringis, ketika merasakan sakit pada bokongku setelah mendarat tadi.

"Aduh, sakit,"

Aku pun mengedarkan pandanganku, lalu terbelalak, karena terkejut melihat tempat yang sangat luas dan terlihat canggih itu.

"Wow.. i-ini dimana?"

Bersambung

Terimakasih banyak karena telah membaca cerita ini....(≧▽≦)

©Peomint_13

Second Opportunities | Boboiboy 🌷Where stories live. Discover now