Second Opportunities | Boboiboy 🌷

T U J U H B E L A S

Hari minggu, hari libur. Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua manusia. Karena pada hari itu mereka tidak akan dijajah oleh tugas layaknya kerja paksa.

Dan kebetulan, hari ini tok Aba pergi belanja untuk keperluan di kedai. Alhasil, hari ini Y/n senggang dan bisa menikmati hari libur yang tenang.

"Zayn, sudah siap?" tanya Y/n, yang sudah selesai merapihkan penampilannya.

"Siap!" riangnya, sambil memamerkan deretan giginya yang rapih.

Y/n tersenyum lembut, lalu menggenggam tangan bocah tersebut. "Kalo begitu, ayo!"

Mereka berdua berjalan beriringan, dan terlihat seperti kakak beradik sungguhan.

Saat mereka tengah menuruni tangga, mata Y/n menangkap sosok yang tak asing sedang berbaring di atas sofa ruang tamu.

Sampai di ruang tamu, Y/n menghampiri sofa. "Loh, Taufan. Kok kamu sendirian disini, yang lainnya dimana?"

Taufan menghela napas. Terlihat seperti bukan Taufan yang biasanya. "Yang lain sedang pergi misi, dan aku masih tidak boleh ikut. Jadi, aku sendirian dan bosan sekarang," jawabnya dengan wajah tidak semangat hidup.

Y/n yang mendengar itu hanya mengangguk. "Oh, begitu. Pantas saja dari pagi rumah sepi."

"Kalian berdua mau pergi?"

"Iya. Aku dan Zayn ingin ke taman. Aku sudah janji dengannya untuk makan es krim."

"Es krim cokelat!" tambah Zayn.

"Hehe, iya, iya. Es krim cokelat." Y/n mengelus kepala zayn gemas.

"Aku mau ikut juga!" mohon Taufan, yang langsung duduk dengan mata berbinar.

"Tentu saja. Kau boleh ikut dengan kami. Benar kan, Zayn?"

Zayn mengangguk. "Tentu. Lebih ramai, lebih seru!"

"Okey, ayo kita pergi!" Semangat Taufan yang kelihatannya sudah datang kembali.

🌷🌷🌷

"Semuanya jadi 6 ringgit, dik."

Y/n langsung mengambil uang di dompet. "Baiklah, ini uangnya---"

"Ini uangnya, pakcik. Ambil saja kembaliannya. " Taufan memberikan uang lebih dahulu dari Y/n.

"Eh, Fan. Kok kamu yang bayar?" bingung Y/n.

"Udah nggak apa-apa. Lagipula, udah seharusnya laki-laki yang mentraktir perempuan bukan?" ucap Taufan, lalu memakan es krim cokelat miliknya.

Y/n hanya bisa mengangguk, dan menyusul Taufan yang pergi ke gazebo taman, dimana Zayn sudah duduk disana.

"Yeay! Es krim cokelat datang!" Zayn terlihat senang, lalu Y/n memberikan es krim milik bocah tersebut.

"Sepertinya kau sangat suka dengan es krim cokelat, ya?" heran Taufan, sambil terkekeh melihat cara makan Zayn, yang membuat es krim mengenai pipi dan dagunya.

Y/n yang melihat itu, langsung mengambil tisu yang ia bawa, dan membersihkan jejak es krim tersebut.

Zayn terkekeh. "Hehe, terimakasih, ka Y/n."

Y/n hanya tersenyum dan mereka bertiga memakan es krim masing-masing.

Terlihat Y/n memakan es krim dengan tenang, karena menikmati dinginnya es di hari yang cukup panas ini. Berbeda dengan Taufan, yang memakannya dan sesekali melontarkan candaan.

Waktu pun terus berjalan. Mereka juga bersenang-senang dengan memainkan beberapa permainan di taman.

Siang pun tiba. Mereka pun pulang dan istirahat setelah lelah bermain. Zayn yang terlihat bersemangat sebelumnya, kini sudah tertidur pulas di atas kasur.

Kini Y/n yang bosan hanya bisa menonton tv di ruang tamu.

Tak lama Taufan turun dari lantai atas, dan ikut menonton tv dengan duduk di karpet sambil memakan beberapa biskuit.

Mereka hanya menonton kartun, namanya juga masih bocah. Tontonannya gak jauh-jauh ya kartun. Kalo mau nonton film lain, katanya butuh bimbingan orang dewasa. Itu katanya, ya. Bukan faktanya. Ups!

"Y/n," panggil Taufan, saat acara tv sedang iklan.

"Hm, ada apa?" Jawabnya, sambil mengunyah biskuit.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya lelaki itu dengan raut wajah yang terlihat serius.

"Tentu. Tentang apa?"

"Hm, sebenarnya..." Taufan menggantungkan kalimatnya, dan berhasil membuat Y/n penasaran.

"Sebenarnya kau ini siapa?"

Singkat. Padat. Berhasil membuat Y/n terdiam seribu kata.

Keadaan menjadi hening, dan hanya suara tv yang memenuhi ruangan.

Bagaimana ini, aku harus mengatakan apa?

☆ Bersambung ☆

Terimakasih banyak karena telah membaca cerita ini....(≧▽≦)

©Peomint_13