Matcha

504 41 2
                                    

Geraman mengalun pelan keluar dari celah bibir Rumi. Desahan yang sarat akan kenikmatan menjadikan bukti bagaimana nikmatnya permainan panas yang Tata lakukan kepadanya.

Meskipun Rumi memang secara aktif melakukan hubungan seksual sebelumnya, namun entah mengapa menurut Rumi kalau Tata memberikan sensasi yang berbeda.

Sedari awal dirinya melakukan hubungan suami istri bersama Tata, nyatanya hanya Tata yang selalu berinisiatif dan mengambil alih permainan mereka.

Tata memang bukan tipe istrinya yang banyak menuntut meskipun Tata seringkali menunjukkan perasaannya secara gamblang kepada Rumi. Namun pada kenyataannya, hanya baru Tata saja yang selalu memerintah Rumi ketika ia melakukan aktivitas seksualnya.

Rumi yang selama ini mendominasi akan selalu bertekuk lutut dihadapan Tata. Bahkan terkadang Tata tidak segan untuk menggodanya kapanpun disaat mereka tengah melakukan hubungan suami istri.

Contohnya saja seperti saat ini, Rumi lagi-lagi dibuat menggeram oleh apa yang dilakukan oleh Tata.

Rumi yang sedang duduk menyandar di headboard ranjang milik Tata nyatanya menatap Tata dengan penuh damba dan puja.

Nafasnya tersengal sambil sesekali mendesahkan nama Tata dikala Tata dengan nakal meremas penis Rumi yang saat ini tengah bersarang di dalam vaginanya.

Tangan Rumi dengan sensual meremas pelan pinggul Tata yang tidak berhenti bergerak membuat pola acak di atas penisnya. Sesekali juga tangan Rumi meremas payudara Tata yang seakan menggodanya untuk dipuaskan dengan lidahnya.

Begitu pula dengan Tata. Tangannya melingkar memeluk leher Rumi dan tubuhnya dengan sengaja ia gerakan acak dengan tempo yang tidak tetap.

Matanya menatap penuh sensual kepada Rumi sebagai bentuk dari hasratnya yang tersalurkan atas nikmat yang dirasakannya.

Sesekali Tata memutarkan pinggulnya secara patah-patah dengan tempo yang amat sangat pelan dengan sembari mengetatkan otot vaginanya yang mana berhasil membuat Rumi mendongakkan kepalanya menatap Tata dengan penuh harap.

"T-Ta" ucap Rumi terbata

Pening menyerangnya hingga ke ujung kepalanya. Badannya menegang setiap kali Tata melakukan gerakan yang nakal terhadapnya. Alih-alih mendesah karena nikmat, Rumi hanya mampu menggeram merasakan sensasi yang Tata lakukan.

"Hmmhh?" desah Tata

"You're driving me crazy" ucap Rumi sembari mencuri sebuah ciuman di bibir Tata yang kini tampak menebal karena ulahnya

Dari bibir Tata, Rumi alihkan ciumannya ke payudara milik Tata yang nampak juga turut menggodanya. Hisapan kuat Rumi berikan hingga membuat Tata tanpa sadar menekan secara dalam pinggulnya hingga membuat penis Rumi tenggelam masuk sangat dalam.

"Ahhh Rumhhh" desah Tata

"Rummhh, I wanna cumhh" desah Tata lagi

"Wait" ucap Rumi cepat dan kemudian meremas dan menggerakkan pinggul Tata naik dan turun dengan cepat serta Rumi yang turut menggerakkan pinggulnya menghujami dengan kasar vagina Tata

Desahan dan rintihan akan kenikmatan yang Rumi berikan kepada Tata menjadi backsound pengiring yang sangat indah di indra pendengaran Rumi.

"R-Rumh ahhh ahhhh" desah Tata dengan tubuh yang bergetar hebat di dalam pelukan Rumi dan matanya yang memutih adalah sebuah pertanda bahwa Tata telah mendapat orgasmenya

Dengan tubuh Tata yang masih bergetar, Rumi membalik tubuh Tata saat ia mulai merasakan pelepasannya. Pinggulnya yang sedari tadi tidak ia hentikan ketika Tata mengalami orgamse berhasil membuat Tata kembali mendapatkan pelepasan keduanya, "Rummhh overhh simulateed ahhhh"

[β] Four Wives | ENDWhere stories live. Discover now