Rumi's Girlfriend (IV)

503 61 9
                                    

ShevaIshana and RumiHezkiel

ShevaIshana and RumiHezkiel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Liked by RumiHezkiel and 2.974 others

ShevaIshana After yesterday's rioting that made me cry, today someone was clingy and wanted to cuddle and kissing all the time 🙈👻💕

View all 2.937 comments
RumiHezkiel di bilangin jangan di upload
ShevaIshana ih biar semua orang tau kl pacar aku tuh clingy abisssszzz 🤏🏻👶🏻

HaidarPrihandana ternyata makin gaswat gengz NalarayaAbrizen AlderaminStarla AldebaranStaria OscarAlpinosa
↪ AldebaranStaria ternyata belom tobat lo RumiHezkiel
↪ NalarayaAbrizen batal ada kecebong kayaknya
OscarAlpinosa ternyata omongan si playboy Nala ga ada gunanya
AlderaminStarla gue yang kecewa karena kecebong Rumi ga jadi :(
RumiHezkiel diam lo pada bgst

JavianoTristan gue liat-liat makin liar aja nih anak
↪ JaizEvano mesti di kurung kayaknya
LevilloKihlan kok pacarnya betah sm nih bocil
ShaktaRavian hmm..
ShevaIshana kalian berisik dehhh





"Teman-teman kamu kenapa komennya pada bahas kecebong sih Kak?" tanya Sheva setelah membaca komentar dari teman-temannya Rumi pada postingan di instagram yang baru saja ia unggah

Rumi yang berada di sebelahnya mengangkat bahu setelah mendengar pertanyaan dari Sheva, "ga tau" jawabnya tak acuh, "memang pada mesum aja pikiran mereka"

"Ya ga heran sih kalau Kakak cocok temenan sama mereka" ucap Sheva

"Kenapa gitu?" tanya Rumi yang menoleh ke Sheva

"Sama-sama mesum" jawab Sheva

"Aku dari mananya mesum?" tanya Rumi tak terima

"Kalau ga mesum tuh harusnya kamu jelasin dulu ke aku Kak, kemarin kamu tuh kenapa bukan langsung ujug-ujug ngewong sama aku" sewot Sheva

"Aku kemarin cuma lagi pusing aja" jawab Rumi sembari membawa tubuh polos Sheva ke dalam pelukannya

"Pusing kenapa sih? Kan bisa cerita ke aku"

"Ya pusing aja" jawab Rumi, "aku bakal ninggalin Ayah lama buat ke Eropa, sedangkan saat ini Ayah lagi sibuk-sibuknya"

"Kalau gitu kamu ga usah jadi aja ke Eropanya, kan selesai perkaranya" ucap Sheva

"Mana bisa gitu Sayang" ucap Rumi sambil menggesekan hidungnya dengan hidung Sheva, "Ayah udah keluar duit banyak buat aku ke Eropa ini, beli tiket pesawat, sewa apartemen, belum lagi buat pengeluaran-pengeluaran yang lain"

"Jadi serba salah deh kalau gitu" ucap Sheva

"Kamu jadi mau liburan sama teman-teman kamu?" tanya Rumi tiba-tiba

"Jadi dong!" jawab Sheva, "kita bakal berangkat besok sore kayaknya"

"Nggak balik ke rumah dulu?" tanya Rumi

"Engga deh" jawab Sheva, "besok aku langsung di jemput sama Shakta soalnya, habis dari dijemput Shakta baru deh kita berangkat"

"Itu kamu yakin ke Banda Naira rombongan pakai mobil?" tanya Rumi, "dari Bogor ke Banda Naira tu jauh banget Yang"

"Engga lah, ga langsung, kalau kata Shakta kita ke Surabaya dulu, mungkin menginap dua hari, baru lanjut naik kapal langsung ke Banda Neira" jawab Sheva

"Bakal berapa lama perjalanan dari Surabaya ke Banda Neira?" tanya Rumi, "kenapa ga langsung naik pesawat aja sih?"

"Sekitar empat hari di kapal kalau kata Shakta" jawab Sheva, "kalau naik pesawat nanti kita di sana nggak bisa jalan-jalan dong Kak"

"Ya kan bisa sewa mobil di sana daripada harus nyetir sendiri, apalagi naik kapal, kalau ada badai gimana?"

"Mudah-mudahan ga ada" ucap Sheva menenangkan, "berdoa aja cuaca bagus nanti, kalau pun ternyata nanti cuaca ga bagus buat perjalanan jauh jalur laut, kami bisa ke Bali atau Lombok"

"Apa mesti aku bilang ke Papi kamu supaya kamu ga di kasih izin pergi?"

"Kak?! Kok gitu sih?!" protes Sheva, "kamu mau ke Eropa aja aku ngga ada larang-larang kamu"

"Aku engga larang Sheva" ucap Rumi, "tapi kalau mau konvoi pergi liburan tuh ya yang ngotak gitu loh Yang rutenya. Bukan yang jauh banget sampai ke daerah Timur sana"

"Lagian aku ke Eropa tuh naik pesawat, engga gila kayak kamu dengan teman-teman kamu yang pilih konvoi bawa mobil terus naik kapal" sambungnya

"Ya udah fine!" ucap Sheva mengalah, "aku ga akan ikut ke Banda Neira sama mereka, tapi sebagai gantinya aku ikut kamu ke Eropa!"

"Kan aku udah bilang, aku ke Eropa bukannya mau liburan Sheva, tapi mau study legal system" ucap Rumi menjelaskan

Dan lagi, mana mungkin Rumi membiarkan Sheva ikut dirinya pergi ke Eropa. Yang ada nantinya rencana yang telah ia susun berubah menjadi berantakan. Rencananya untuk pergi honeymoon dengan keempat istrinya akan berakhir gagal jika ia membiarkan Sheva untuk ikut.

Maka dengan perasaan kesal Rumi memilih mengalah dan membiarkan Sheva untuk pergi berlibur dengan teman-temannya. Asalkan Sheva tidak memaksa untuk ikut dirinya pergi ke Eropa.

"Ck, ya udah. Kamu boleh pergi asalkan kamu jaga diri dan nggak macem-macem selama di sana!" ucap Rumi memperingati Sheva

"YESS!"

Cup

"Makasih ya Kak!" ucap Sheva antusias, "lagian aku ga mungkin lah sampai macam-macam dengan mereka. Kita ada empat belas orang dengan tujuh perempuan sama tujuh laki-laki" jelas Sheva, "gila banget lah kalau aku sampai berani nganeh-nganeh sama mereka"

"Ya siapa yang tau" ucap Rumi

"Lagian aku sama mereka kan juga udah temenan dari jaman kapan hari kali Kak, ya kali" ucap Sheva

"Sepuluh tahun temenan nggak menutup kemungkinan ada rasa yang timbul Sheva" ucap Rumi, "apalagi kamu sama mereka sering banget kumpul-kumpul atau sekedar ketemu sebentar"

"Aku tipe yang setia, tenang aja" 

"Kita bakal ga ketemu tiga bulan" ucap Rumi

"Ya terus masalahnya kenapa?" tanya Sheva bingung

"Apapun dapat berubah Sheva, termasuk perasaan antara kita berdua" ucap Rumi

💍









Aku bakal slow update di sini karena aku mau kejar chapter untuk book Mariana & Silvana 🙏🏻

Btw, chapter ini emang pendek banget. Maapin yaa cuma segini mampu ku untuk berpikirrr hwhehe lup 😘

[β] Four Wives | ENDWhere stories live. Discover now