24 - Kematian

2.3K 266 67
                                    

5,6k words

HAPPY READING!

○○●☆●○○

Pagi ini Taeyong bangun seperti biasa. Entah bagaimana ia terbangun di atas ranjang dengan pakaian lengkap. Tak merasa melakukannya karena terlalu lelah, pikirannya melayang ke Jaehyun yang tak ditemukan dimana-mana. Ia akhirnya menghampiri Krystal yang sedang sibuk berkemas.

“Mbak? Kenapa ditata lagi kopernya?” tanya Taeyong.

“Kamu siap-siap, ya. Kita take off jam sembilan.”

“Mau kemana?”

“Pulang,” sahut Krystal pendek.

Alis Taeyong berkerut. “Hah? Kenapa?”

Wanita itu berbalik, menatap adiknya dengan wajah kacau. Terlihat kantong mata yang menggelap, serta raut yang pucat. Namun, keprihatinan Taeyong terhadap penampilan supermodel itu tak berlangsung lama. Tepatnya, usai kabar duka keluar dari mulut Krystal.

“Terus Mas Jaehyun gimana, Mbak?”

“Dia udah berangkat pakai private jet temannya,” timpal Krystal. “Mungkin dia ngerasa nggak enak mau bangunin kita. Mbak juga baru tahu pas bangun tadi.”

Taeyong lantas memeriksa ponselnya. Tak satupun pesan maupun panggilan yang ia terima dari Jaehyun. Ia hanya mendapati pesan heboh dari Ten yang mempertanyakan kebenaran kabar itu. Kabar yang diketahui Ten dari Johnny. Sementara Taeyong tidur nyenyak, lalu bangun tanpa tahu apa-apa.

Ngabarin aku nggak penting ya, Mas?

Taeyong mengetik pesan itu di ruang chat Whatsapp, namun beberapa saat kemudian dihapus lagi, sebab merasa sikapnya terlampau kekanakan. Entah apa yang ia harapkan dari orang yang sedang berduka.

“Langsung ganti baju. Kemas-kemas. Nggak usah mandi lagi,” pinta Krystal.

Bibir cherry itu melengkung ke bawah. Mustahil rasanya terbang berjam-jam dalam keadaan bagian bawah lembab akibat pelumas dan jejak bercinta tadi malam. Belum termasuk separuh tubuh yang dijejaki air liur Jaehyun.

“Aku mandi sebentar ya, Mbak. Lima menit,” janjinya sungguh-sungguh.

Taeyong bergegas masuk ke kamar mandi usai mendapat anggukan dari kakaknya. Ia sungguh melakukannya tak lebih dari lima menit. Setidaknya tubuhnya tak sekotor tadi. Usai mandi, Taeyong segera mengepak barangnya. Kebanyakan hanya pakaian kotor dan beberapa bungkus makanan ringan.

Sebuah speedboat yang disewa Krystal sudah menunggu di dermaga. Mereka melewatkan breakfast dari resort, dan berencana makan di bandara. Krystal sibuk dengan telepon, Taeyong sibuk dengan kekhawatirannya. Bagaimana keadaan pacarnya saat ini? Seberapa terpukulnya pria itu mendapat kabar duka saat terpisah ribuan mil jauhnya?

Taeyong menyesal sempat kesal karena Jaehyun nggak mengabarinya. Padahal, ia pernah mengalami hal yang sama di hari kematian neneknya.

Jangankan memegang ponsel, sekadar menyuapkan nasi pun ia lupa. Saat ini, Taeyong hanya ingin tahu kondisi pria itu. Bagaimanapun, yang ditinggalkan adalah pihak yang paling tersakiti.

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang