17 - Rasa Penasaran

2.6K 231 12
                                    

○○●☆●○○

“Gue perhatiin daritadi lo senyam-senyum terus,” Ten berujar penuh prasangka.

Pemuda itu baru tiga hari yang lalu menerima tindik di bibir bawahnya, sebelum kembali ke kota tempatnya menempuh pendidikan sarjana, lalu mengajak sahabatnya keluar karena bosan di dalam kos saja.

Taeyong terkesiap panik. “Ng–nggak, kok!” Ia tutup roomchat Jaehyun agar tak makin dicurigai, karena Ten yang duduk tepat di samping kirinya sibuk melirik ponselnya untuk memenuhi hasrat curiga pemuda itu.

Sejak pukul satu siang tadi mereka duduk berdua di sebuah kafè yang memiliki pemandangan bentangan danau tepat di depan mata. Wajar saja kalau Ten curiga, sebab sejak dijemput di kediamannya tadi siang, Taeyong selalu sibuk dengan ponselnya. Kadang tersenyum malu, kadang tertawa kecil dan adakalanya raut manis itu mendadak sebal entah mengapa.

“Apaan enggak-enggak,” timpal Ten makin curiga. “Lo punya cemceman baru, kan!?”

Cemceman itu apa?”

“Gebetan! Crush!” pekik Ten frustrasi. “Ngaku nggak lo!”

“Memangnya kelihatan banget, ya?” Pipi putih Taeyong disapu rona merah muda hingga Ten gemas dan makin curiga.

“Aduh, bener lagi. Kali ini siapa, Yong? Gue nggak bakal biarin lo deket sama yang modelan Ian lagi.”

“Aku nggak mau sebut namanya,” mata bulat Taeyong melempar pandangan ke sembarang arah.

“Siapa? Anak kampus sini? Jangan bilang si Daniel!?” tebak Ten.

“Kok Daniel?”

“Lah, bukan ya? Emang lo nggak nyium aroma-aroma naksir dari perlakuannya Daniel ke lo?”

“Nggak, tuh. Kamu jangan berprasangka gitu, Ten. Aku sama Daniel cuma teman,” sanggah Taeyong.

Ten mulai meragukan sense-nya. Padahal menurutnya Daniel seringkali menunjukkan gelagat kalau cowok itu naksir Taeyong. “Entah gue yang salah atau lo yang nggak peka.”

“Berarti dia bukan anak sini? Cowok, kan? Umurnya berapa?” Ten bertanya lagi.

Uhm–tiga puluh satu,”

“Yang bener aja!? Lo kenal om-om gitu darimana?!”

“Aku nggak bisa kasih tahu,” timpal Taeyong sembari memainkan ujung kausnya.

“Wah ... fix lo kena rayuan perjaka tua. Brengsek nih om-om mentang-mentang lo polos,” cerca Ten.

Taeyong reflek menggeleng. “Dia udah nikah, kok. Bukan perja–AISH!”

Taeyong tutup mulutnya yang bergerak terlalu cepat tanpa berpikir lebih dulu. Menatap Ten dengan senyum canggung karena siapapun yang mendengarnya, pasti memberikan reaksi serupa.

Ten memegangi dadanya seperti seorang ibu yang gagal mendidik anaknya.
“Gue lihat-lihat makin liar aja kisah percintaan lo.”

Remaja bersurai cokelat itu mengulum bibirnya. Tahu betul dia akan dihakimi kalau ada yang tahu ia punya perasaan lebih pada suami orang. Tapi dia nggak peduli sebab Krystal telah menjelaskan tentang kontrak kawin itu. Perasaannya pada Jaehyun tak sesalah kelihatannya.

“Taeyong, lo mau jadi pelakor?”

“Dia nggak sayang istrinya,” Taeyong membela.

“Oh, iya! Orang kalau selingkuh pasti bilangnya kayak gitu. Kalau memang nggak sayang, kenapa nggak cerai aja?”

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Where stories live. Discover now