04 - Permintaan

3.5K 367 22
                                    

“Gimana, Krys? Udah isi?”

Krystal tersedak dalam makannya. Dia sudah menduga pertanyaan sejenis itu tapi tidak menyangka akan ditanyakan secepat ini.

“Belum, Ma.”

Wanita paruh baya itu menghela napasnya kasar.

“Saya juga belum selesai tugas, Ma.” Jaehyun menimpali.

“Makanya, Mama bilang apa waktu itu? Mama minta kalian honeymoon dua tiga hari setelah resepsi, tapi kalian malah sibuk kerja. Bolak-balik ke luar negeri.” Wanita itu sedikit menyindir menantunya. “Gimana mau punya anak kalau kalian jarang serumah?”

“Ma–”

“Mama dan Papa tahu, kalau kalian jarang pulang ke rumah itu.”

“Udah, Ma. Bahasnya nanti aja, mereka lagi makan.” Ayah Jaehyun menengahi.

“Habis ini kemana lagi, Jae?” Pandangan pria paruh baya itu tertuju pada anak keduanya.

“Ke Jepang, Pa. Itu rute terakhir sebelum offering kontrak yang baru.”

“Kalau bisa, next ambil rute antar kota aja, Jae.” kata Ayah Jaehyun lagi.

Jaehyun mengangguk patuh. Setelah tahun tersibuknya berakhir, Jaehyun berencana istirahat beberapa bulan sebelum berlayar lagi.

“Adik kamu normal, Krys?”

“Ma! Apa-apaan, sih!?”

Daripada terkejut dengan pertanyaan ratu di rumah ini, beberapa penghuni meja makan itu lebih terkejut dengan reaksi si bungsu.

“Sejak kapan kamu berani teriak-teriak di depan Mama, Jeno?”

“Mama keterlaluan!” Jeno membanting sendok yang dipegang kemudian pergi dari meja makan menuju kamarnya di lantai dua.

“Nggak ada satupun anak Mama yang penurut. Bahkan berani bentak-bentak Mama. Nggak Jaehyun, nggak Jeno.”

“Udahlah, Ma.” Jaehyun berusaha meredakan emosi ibunya.

“Maksud Mama apa ya tadi? Normal gimana?” Krystal balik bertanya saat emosi mertuanya masih naik turun. “Ini maksudnya Taeyong, ya? Dia sehat dan baik-baik aja kok, Ma.”

Krystal berpikir ibu mertuanya hanya menanyakan keadaan Taeyong yang memang sejak tadi diam saja. Bahkan Jaehyun pun memikirkan hal serupa.

Ketidaknyamanan terhadap sikap Ibu Jaehyun hanya dirasakan oleh Taeyong yang sangat sadar kalau wanita paruh baya itu kerap memandangnya sinis. Wanita itu mungkin masih tak suka padanya.

“Lanjut aja makannya,” Ibu Jaehyun beranjak meninggalkan meja makan.

“Udah biarin aja. Mama kamu lagi sensitif belakangan ini,” ujar Ayah Jaehyun saat anak kedua keluarga itu hendak menahan ibunya.

Makan malam pun berlanjut dalam hening. Hanya ayah Jaehyun sesekali bertanya mengenai pekerjaan atau rencana anak dan menantunya. Sisa empat orang di meja makan termasuk Taeyong, sementara kakak Jaehyun tak bisa hadir karena tinggal di luar kota. Kumpul keluarga yang harusnya hangat malah berakhir dengan pertikaian. Sebenarnya Jaehyun sudah menduga ibunya akan memancing kegaduhan, namun entah mengapa adiknya malah ikut-ikutan.

Jaehyun meletakkan beberapa potong iga bakar di atas piring Taeyong yang nyaris kosong. “Makan yang banyak,” ujarnya pada pemuda yang duduk di sampingnya.

Taeyong mengangguk, lalu menyantap salah satu iga bakar yang diberikan kakak iparnya.

Pandangan Jaehyun beralih pada Krystal yang tampak santai. Wanita itu tak pernah terpengaruh pada apapun yang Ibu Jaehyun katakan. Itulah alasan Jaehyun memilih Krystal.

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Where stories live. Discover now