32 - Pengakuan

2.5K 219 55
                                    

words:
3861

HAPPY READING!

○○●☆●○○

Cangkir kaca bermotifkan bunga tulip diletakkan di hadapan pria itu sebelum Taeyong duduk di sofa yang sama. Sofa abu muda seharga satu unit motor yang dibeli kakaknya sebulan lalu.

Jaehyun menyesap teh chamomile yang disuguhkan, menatap soft cookie buatan Taeyong yang tampak menggiurkan.

“Duduknya jauh banget,” ucap Jaehyun pada sosok yang duduk di sisi sofa paling ujung.

“Kenapa nggak duduk di sini?” tanyanya seraya menepuk sofa di sampingnya.

Wajah Taeyong memerah. Menunduk malu-malu, menghindari kontak mata. “Enggak apa-apa, Mas. Kayak gini aja.”

“Saya yang geser ke situ aja, gimana? Boleh?”

Taeyong mengangguk kecil. Masih tak mau menatap mantan kakak iparnya.

Sekarang jarak mereka tak lebih dari sejengkal telapak tangan, usai pria itu menghapus jarak. Sejujurnya Jaehyun sedang berusaha mencairkan suasana, hanya saja tingkah Taeyong yang aneh membuatnya salah tingkah. Si pemuda tampak malu, alih-alih kesal padanya.

“Kamu yang bikin cookies ini?” tanya Jaehyun yang mati gaya.

Menunjuk soft cookies di atas piring.

Taeyong mengangguk. “Aku masih punya satu toples lagi. Mas Jaehyun mau?”

Giliran pria itu yang mengangguk. “Boleh nggak, kalau sebagian saya kasih ke teman kantor?”

“Boleh banget, Mas!” sahut Taeyong penuh semangat. “Sebentar, ya...” Ia pamit sembari beranjak dari sofa.

Pria itu ditinggal sendiri di ruang tamu.

Lalu tak lama Taeyong kembali dengan setoples soft cookies dan plastik-plastik kecil. Duduk di bawah usai meletakkan barang bawaannya di atas meja, lantas mulai sibuk membungkus kue satu per satu.

Jaehyun ikut duduk di bawah. Menutup bungkusan soft cookies dengan penjepit plastik.

“Kakak kamu kemana?” tanya Jaehyun yang tak mendapat eksistensi siapapun, selain mereka berdua.

“Kerja. Baru aja berangkat sama Mas Dimas,” sahut Taeyong jujur. “Pulang besok katanya.”

“Mas Jaehyun mau ketemu Mbak Krystal?” Sorot matanya tertuju ke Jaehyun.

Pria itu mengangguk.

Pikir Taeyong, Jaehyun ada keperluan dengan kakaknya terkait perceraian.

“Saya mau minta izin Krystal untuk bawa kamu pulang.”

Taeyong terpaku. Mencari kesungguhan di wajah pria itu. “Mas Jaehyun kemari mau jemput aku?”

Jaehyun mengangguk lagi. Mengambil tangan Taeyong untuk digenggam erat.

“Taeyong...” Jaehyun mengembuskan napas dalam. “Kamu mau nggak, jadi pacar saya lagi? Jadi punya saya lagi.”

“Ikut saya pulang, ya? Kita bareng-bareng lagi kayak dulu.”

Manik boba itu nyaris meneteskan air mata mendapati betapa frustrasinya si pria. Menatap irisnya ragu-ragu. Takut ditolak keinginannya.

Taeyong meletakkan bungkusan soft cookie di atas meja. Menghapus jarak mereka, lantas melingkarkan kedua lengannya di leher pria itu. Taeyong menekan leher pria itu, menjangkau bibir Jaehyun lebih dulu. Bibirnya tak bergerak berlebihan. Ia hanya ingin menghilangkan kekhawatiran pria itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Where stories live. Discover now