Part 32

3.7K 233 3
                                    

Ashel sedikit terkejut melihat adik iparnya yang clingy ke salah satu sahabatnya. Setelah kejadian itu, hari demi hari pun terlewati. Dari Zee yang sudah putus kontrak dengan perusahaan Ashel. Lalu kinerja Adel yang semakin membaik, membuat kemajuan pesat di perusahaan Ashel.

"Ngga nyangka ya, pacar aku emang pinter di bidang ini." Adel pun hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Adel mendekat ke arah Ashel dan duduk di sebelahnya. Tak lupa, tangannya juga memeluk pinggangnya secara posesif.

"Ya ini juga berkat kamu, kalau ngga ada bantuan kamu entah sekarang aku jadi apa." Ashel pun sedikit flashback ke masa-masa awal mengenal Adel. Yang dimana dia sudah memiliki pacar.

Dan lihatlah sekarang, orang itu berada tepat di sampingnya. Orang yang tetap terlihat sukses di mata Ashelia Shaliha.

"Oke udah, yuk pulang." Adel pun menoleh, terlihat Ashel yang sudah merapikan berkas-berkasnya yang sudah di tandatangani.

Adel pun ikut beranjak dari duduknya dan keluar bersama dari ruangan Ashel.


Marsha

Kath, kumpul lagi yok kita berempat.

Tumben lo sha?.

Ya gabut aja gw

Boleh deh, gas kapan?

Secepatnya biar ga jadi wacana doang

Wkwk, siap kapten

Nanti gw kasi tau lagi dua orang itu.

Oke Cha

Inget bawa pasangan masing²

Wah wah, bau bau nihh

Diem!

Bye...


Kathrina terkekeh membalas pesan dari sahabatnya itu. Tak seperti biasanya dia seperti ini. Mana nyuruh bawa pasangan lagi. Fiks sih dia udah ada pasangan.

Lalu Kathrina beralih menatap wajah sang kekasih yang datar, namun tidak saat mereka sedang berdua.

"Sayang, si Marsha ngajakin aku buat kumpul gitu. Aku berempat, tapi di suruh bawa pasangan masing-masing." Gita hanya mengangguk saja untuk menanggapi. Dirinya sudah pasti ikut menemani sang kekasih.

"Kapan?," Kathrina menggeleng. "Belum tau, tunggu info dari Marsha aja."

"Okedeh."





Marsha sudah memberi tahu pada kedua sahabatnya yaitu Ashel dan Chika. Mereka sangat setuju dengan usulan itu dan meminta untuk segera. Jadi mereka memutuskan untuk stay cation keluar kota. Dengan menginap beberapa hari disana.

"Oke Del, kita janjiannya berangkat hari Kamis pagi, jam 9 lah." Berhubung sekarang hari Selasa, malam hari, mereka memutuskan untuk istirahat saja.

Hari esok mereka gunakan untuk mengemas baju yang akan mereka bawa.

Hari Kamis sudah tiba, disambut dengan wajah gembira sepasang kekasih. Mengingat tujuannya di esok hari. "Kamu cuma bawa itu aja Del?, emang cukup?." Adel sedikit bingung dibuatnya. "Emang mau kemana aja?," Kini Ashel yang menggeleng gelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan kekasihnya ini.

"Ya kebanyak tempat lah, salah satunya kepantai." Adel pun sedikit perpikir dan memasukkan beberapa pakaian lagi ke dalam kopernya.

"Oke, udah siap semua?." Adel menaikkan jempolnya tanda setuju. "Yaudah kita sekarang ke bawah ya, ketemu mami sama papi." Adel pun mengikuti langkah Ashel menuruni anak tangga menuju meja makan.

Terlihat Shani, Gracio dan juga Feni tengah duduk di meja makan. Kedatangan Ashel dan Adel menarik sedikit atensi mereka. Mereka tersenyum mendapati anak-anak mereka yang sudah rapi. "Kalian mau kemana?, udah rapi aja." Ashel pun mengambil tempat duduk di sebelah papinya. "Ini ada urusan bentar pi." Gracio pun hanya mengangguk menanggapinya.

Mereka menikmati sarapannya dengan tenang. Setelah semuanya selesai. "Mi, pi, aku, Adel sama yang lainnya mau jalan-jalan keluar kota." Maksud Ashel ingin meminta ijin juga. "Berapa lama?," Kini Feni yang melontarkan pertanyaan. "Cuma 4 hari kok mi." Jawab Ashel.

Masing-masing dari orang tua mereka sudah mengetahui status yang disandang keduanya. Jadi Gracio meminta Adel untuk memanggil dirinya papi dan memanggil Shani dengan mami. Begitu pula dengan Ashel yang memanggil Feni dengan mami.

"Yaudah boleh, tapi kalian tetep hati-hati ya." keduanya pun mengangguk dan pamit untuk pergi ke kantor sebelum di tinggal liburan.

"Kalau kita libur, mereka tetep kerja?." Adel melontarkan pertanyaannya sambil menaiki tangga hingga masuk ke dalam kantor. "Kemungkinan iya, 4 hari lumayan lama sih itu," Adel pun mengangguk seraya memerhatikan para pekerja yang tengah sibuk.

Mereka langsung pergi menuju lift dan memasukinya. Ada beberapa karyawan yang ikut dengan mereka di satu lift yang sama. Karyawan itu hanya melempar senyuman ramahnya kepala Ashel, selaku bos mereka. Kini sudah sampai di lantai ruang Ashel.

Dengan segera mereka masuk, Ashel yang mendudukkan dirinya di meja kerja, sedangkan Adel duduk di depan Ashel memperhatikan.










Jumat, 15 Desember 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang