Part 9

4.3K 229 3
                                    

"eh del, gapapa kok. Paling masuk angin doang" ucap ashel dengan bibir sedikit pucat.

"Yaudah aku anter kamu ke uks dulu ya, cari minyak angin" ucap Adel lalu menarik tangan ashel.

Di sela sela perjalanan mereka menuju uks..

"Bisa jalan nya nggak?" Tanya Adel yang melihat ashel sedikit lemas.

"Bisa kok" jawab Ashel seadanya.

Lalu mereka berdua pun sudah sampai di uks. Adel langsung bergegas  mencari minyak untuk di oleskan ke ashel.

Setelah dapat, Adel minta ijin pada ashel untuk mengolesi mintak tersebut. Area pertama yang Adel olesi adalah di tengkuk ashel.

Saat mengolesi tengkuk ashel, Adel melihat tanda merah yang ia buat.

"Gimana? Udah mendingan?" Tanya Adel

"Udah kok, makasi ya"

Adel hanya mengacungkan jempol nya saja

***

"Nih pakai dulu helm nya"

"Iya, makasi ya. Kita mau kemana sekarang?"

"Terserah kamu aja sayang"

"Taman!"

Lalu motor mereka melaju menuju taman yang ingin mereka datangi.

***

"Kamu pulang sama siapa shel? Mami?" Tanya Adel yang sudah berada di parkiran bersama ashel.

"Aku paling pesen ojek aja del, mami lagi ada keperluan jadi ga bisa jemput" jujur ashel.

"Yaudah bareng yok, aku anterin" tawar Adel

"Nggak deh del, ntar ada yang liat malah mikir yang enggak²" ucap ashel takut.

"Nggak bakal" ucap Adel meyakinkan ashel.

"Terus pacar kamu gimana?"

Deg

"Kok ashel tau sih, emang ada yang pernah bilang?" Batin Adel

"Walau ga pernah bilang, tapi keliatan gak sih aku sama Jinan nempel terus?"

"Tuh kan malah bengong, aku jalan aja deh" putus ashel

"Jangan shel, pliss. Nanti mami marah kenapa ashel nya ga dianterin pulang" ucap Adel agar ashel mau pulang dengan nya.

Dengan segala cara akhirnya ashel pun mau pulang bersama dengan Adel. Adel hanya mengantar saja dan tidak mampir ke rumah ashel.

Kini ashel sudah mengganti baju dan sudah mandi. Ia merebahkan tubuh nya guna mengisi kembali energi dalam tubuhnya.

Tak lupa ia juga makan sedikit dan minum obat yang ada di laci nakas nya. Harap harap bangun tidur sudah mendingan

Berbeda dengan Adel, setelah bebersih ia kembali menaiki kendaraan nya dan pergi menuju teman-teman nya.








Karena moment di sekolahan terbatas jadi kita langsung skip aja








Lima tahun pun berlalu, sudah tiga tahun lama nya Adel dan ashel tidak bertemu. Ashel baru menyadari kalau dia suka dengan pacar orang. Ya dia suka dengan Adel.

Tapi apa boleh buat, bisa bertemu saja tidak.

Kini ashel tengah memegang satu perusahaan yang dimiliki oleh papa angkatnya. Ya mami Shani menikah lagi yg tentu nya persetujuan dari ashel.

"Shel, gimana perusahaan kamu?" Tanya papa ashel.

"Nggak gimana² pa, lancar" jawab ashel

"Nanti kalau perlu sesuatu bilang ke papa aja ya"

"Oke pa"

Lalu mami Shani pun datang dari dapur dengan nampan di tangan nya.

"Udah dulu ya bahas perusahaan nya, nih dimakan dulu" ucap mami Shani menghentikan obrolan mereka.

"Ini mami masakin kesukaan ashel dan aku masakin juga kesukaan kamu mas gracio" ucap mami Shani sambil meletakkan makanan di depan mereka.

Mereka bertiga pun makan dengan hikmad.



*****

"Ga terasa ya waktu berjalan begitu cepat" ucap Adel dalam hati yang tengah menatap lurus deburan ombak.

Bisa dikatakan hubungan Adel dengan jinan semakin berjarak. Apalagi saat kejadian itu.

Flashback

"Sayang, kita mau nonton film apa?"

"Hmm apa ya?. Kamu maunya apa, aku ngikut deh"

Mereka berdua yang sedang asik asik mengobrol dikejutkan dengan kedatangan Adel yang entah darimana.

"Oh jadi gini hmm??!!" Ucap Adel dan mereka langsung membalikkan badan nya.

"Kamu kenapa sih nan, tega banget sama aku. Emang aku ada jahat banget ya sama kamu, sampai sampai kamu giniin aku?" Ucap Adel dengan mata yang berkaca kaca.

"Jahat sih enggak, tapi lu cuma boneka nya dia hahaha" bukan Jinan yang berbicara melainkan orang di sebelah nya.

"Kenalin gw Cindy pacarnya Jinan dari dia SMA" ucap cindy mengulurkan tangan nya.

Deg..

Hati Adel dibuat sehancur hancurnya. Wanita yang ia cintai ternyata mengkhianati dirinya bahkan sudah sejak SMA

"Mulai sekarang kita putus!" Ucap jinan dan di balas senyuman kecut oleh adel.

Mendengar itu Adel pun pergi dari tempat itu dengan perasaan yang kacau.

Selang beberapa hari dari putusnya Adel dan jinan. Tentu mami Feni sudah mengetahui hal ini dan stress. Pasalnya semua yang mereka miliki telah diambil oleh orang yang mereka percayai

"Ahhh del kepala mami sakit banget"

Brukkk..

"MAMI..!!!"

TBC

THANKS OLL....

T A K D I R [DELSHEL] ENDWhere stories live. Discover now