Part 41🔞

8.2K 259 10
                                    

BELUM BISA BUAT ADEGAN

•••

Chika sudah berada di dalam hotel. Diam sejenak untuk menarik napas. Menatap orang yang sedang ia gendong. Meringkuk di depannya dengan bibir yang terus menempel di leher Chika. "Astaga.."

Chika menaikkan gendongannya lalu mulai berjalan menaiki tangga. Lenguhan kecil terdengar dari mulut mungilnya. "Nghh kak Chika, pusing," Christy semakin memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya.

"Udah diem, jangan banyak gerak." Chika sedikit mempercepat jalannya. Tak terasa kini sudah sampai di depan pintu kamar hotelnya. Langsung saja ia memasukkan pin-nya lalu membuka pintu. Menuju ke atas ranjang untuk meletakkan Christy.

"Nghh, nggak mau kak Chika, aku pengen kayak gini aja." Christy enggan untuk melepaskan dekapannya. "Iya, ini mau tutup pintunya aja kok." Christy tetap menggeleng tanda tak mau. Dengan berat hati, Chika kembali berdiri dengan menggendong Christy untuk menutup pintu.

"Udah, sekarang tidur." Chika memberi sedikit penekanan pada nada bicaranya. Sedikit mencubit hidung Christy.

Chika tidak merasakan pergerakan apapun, kini kepala Christy tepat berada di depan dada Chika. Itu memudahkannya untuk mengelus kepala Christy.

"Ahh sstt, Christy kok di gigit sih." Kesal Chika. Tanpa aba-aba Christy menggigit kepunyaannya. Christy tak menjawab melainkan sedikit mendongakkan kepalanya. Menatap raut wajah kesal dari kekasihnya.

"Nakal banget sih, nggak pakek daleman." Ucap Christy dengan suaranya yang sedikit memberat dan dengan jail meremasnya. Chika diam seribu bahasa, tak dapat menyangkal ucapan Christy. "Sengaja mancing aku ya." Seringai muncul dari wajah Christy. Ia mencari letak nipple-nya lalu memainkannya.

"Aahhhh sshhhh"

"Apaan sih, jangan mulai deh." Chika sedikit menoyor kepala Christy, memaksanya untuk kembali tidur.

Kedua bola mata Chika seketika membulat melihat wajah Christy yang sudah berada dekat dengan wajahnya. Tak lupa bibir keduanya pun sudah saling bersentuhan. Christy dengan tatapan sayunya dapat membuat Chika berdebar tak karuan.

Mata sayu tersebut perlahan terpejam, mulai menggerakkan bibirnya melumat dengan lembut. Chika masih terdiam merasakan bibir Christy bergerak dengan lembut.

Christy yang merasakan kekasihnya tidak membalasnya, ia sedikit menggigit bibir bawah Chika, "Nghh," Lenguhan Chika terdengar oleh Christy. Perlahan, Chika mulai membalas lumatan bibir Christy.

Christy yang suka mendengar lenguhan Chika pun kembali meremas dua gundukan Chika. "Ahhh" Christy meremasnya cukup kuat. Membuat bibir mereka sedikit menjauh.

"Main yuk," Tanpa menunggu persetujuan Chika, Christy langsung naik ke bagian perut Chika lalu melumat bibir Chika.

Chika yang berada di bawah pun hanya bisa menerima dan sesekali membalas perlakuan Christy. Matanya kembali terpejam dan kepalanya mendongak kala merasakan bibir Christy menari di lehernya. Kecupan, jilatan serta gigitan tak luput ia terima.

"Mmhhh, Christy jangan banyak-banyak." Seakan tuli, Christy terus mengecup, memberikan tanda di sana. "Aahhh,"

Dengan ciuman yang masih berlanjut, tangan kanan Christy perlahan turun sembari mengelus lembut perut ramping Chika. Hingga sampai lah di titik paling sensitif yang Chika miliki.

"Ahhh, mmhhh... Jangan dedek." Christy paham apa yang Chika maksud. Jari jemarinya mulai membuka serta melepaskan baju dan juga celana yang masih menempel di tubuh Chika.

Sedikit basah, Christy langsung memasukkan dua jarinya yang membuat Chika terkejut dan berteriak kesakitan. "Ahh Kity sakithh." Christy pun mendiamkan terlebih dahulu jarinya dan mengecup bibir Chika. Guna menghilangkan rasa sakit dan terkejutnya.

Dirasa sudah lebih baik, Christy perlahan mulai menggerakkan jarinya. Gerakan maju mundur secara perlahan. Yang dimana sukses membuat Chika menggeleng tak karuan.

Semakin lama, gerakan tangan Christy pun semakin cepat. "Cepet Kity, aku ga tahan."

Christy yang menikmati tangannya yang keluar masuk, begitu pun Chika yang sepertinya akan mencapai puncaknya sebentar lagi.

"Aahhhh Kityy!!!" Chika memeluk erat tubuh Christy, cairan bening itu keluar dan seketika membuat Chika melemas. "Makasi kak Chika sayang." Christy kembali mengecup bibir Chika. Seakan tak akan pernah puas dengan benda itu.

Chika mengeratkan pelukannya, memejamkan mata agar rasa lelahnya bisa sirna di esok hari. Christy pun membalas pelukan itu tak kalah erat.

Christy sebisa mungkin menahan nafsunya yang melonjak naik. Tak ingin gegabah walau mendapat nikmat sesaat. Biarlah seperti ini untuk sementara waktu.

"Yang sabar ya, aku nggak mau ngerusak kakak tersayang aku sekarang. Aku janji bakal buat kamu tersenyum setiap hari nantinya." Ucap Christy tepat di telinga Chika. Lalu pandangannya melirik sekilas ke arah selangkangannya.









TBC

GAK PANDAI BIKIN ADEGAN

T A K D I R [DELSHEL] ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu