Part 25

4.3K 260 15
                                    


"Yaudah aku tunggu di sini aja Shel, kan orangnya minta cuma berdua." Ashel yang ingat pun meng-iya-kan ucapan Adel.

"Inget, jangan kemana mana. Aku sebentar doang." Adel mengangguk dan melambai pada Ashel.

"Kok perasaan gw ga enak ya."




"Gimana dong, gw bentar lagi ada janji sama Ashel." Ucapnya kepada seseorang di depannya. "Ya lu datengin lah, apa masalahnya?." Tanya orang itu.

"Gue pengen milikin Ashel seutuhnya. Dengan begitu semua yang dia milikin pasti jatuh ke gua."

"Yaudah nih, lu dateng duluan aja nanti. Trus pesen minuman. Tinggal masukin deh."

Senyum penuh kemenangan terlihat jelas dari wajah Zee. Zee menepuk sebelah bahu temannya dan berlalu pergi untuk menjalankan rencananya.

"This is what i want baby!."

"Delhh, panas bangeth." Adel pun mengerti tentang apa yang terjadi dengan Ashel. Orang itu memberikan obat perangsang.

Ashel menarik tengkuk Adel secara ganas. Mengecup bibir milik Adel.

"Mmpphhh"

"Shelhh,"

Adel mencoba melepaskan ciuman itu, tapi tangan Ashel sudah mengunci di leher Adel. Adel pun tak memiliki pilihan lain selain mengimbangi apa yang di lakukan Ashel.

Decakan demi decakan terdengar dari kamar Ashel. Hawa panas pun turut serta mengelilingi mereka. Dengan perlahan ciuman Ashel berpindah ke leher Adel yang putih dan mulus.

Sepertinya Adel belum pernah melakukannya?

Ashel mengecupnya, lalu menjilat dan sedikit menggigitnya. Ulah yang dilakukan Ashel meninggalkan tanda yang cukup banyak di area leher Adel. yang mana area itu sulit untuk ditutupi.

Adel tak ingin pasrah dengan dirinya saja yang memiliki kissmark. Adel melakukan hal yang sama pada Ashel. Ia menyedot kuat leher Ashel dan meninggalkan bercak merah dan ungu di sana.

Tangan Ashel bergerak untuk meraba kancing baju Adel dan dengan segera melepasnya. Adel pun tidak bisa mencegahnya. Ashel membalikkan badannya dan Adel menjadi di bawahnya.

Ashel dengan cepat langsung menciumi perut dan dada Adel.

"Mmhhh, Shel gelii." Kala lidah Ashel menyentuh perutnya.

Setelah puas menciumi Adel, Ashel berniat untuk membuka bawahan Adel. Dengan sigap Adel langsung menggelengkan kepalanya dan menahan tangan Ashel.

"Jangan Shel, pliss." Tapi Ashel tak menggubrisnya sama sekali. Dengan satu kali tarikan, celana Adel pun berhasil di lepas dan hanya menyisakan boxer yang Adel kenakan.

Ashel tersenyum puas akan apa yang ia lihat sekarang. "Ah, jadi bener dugaanku selama ini Del.Kamu pun ini, bener-bener istimewa kamu."

Tanpa bertanya pada Adel, Ashel menarik kain terakhir yang ada di tubuh Adel. Sekarang Adel full naked.

Mata Ashel semakin berbinar kala melihat ukurannya. Ukuran yang di idam idamkan kebanyakan wanita. Ashel mulai menggenggamnya dan menikturunkan tangannya.

"Ahh, Shellhh"

"Sshhh"

"Mmhhh"

Adel tak dapat menahan desahannya ketika tangan mulus itu mengelus dan mengocoknya dengan tempo yang pelan. Adel tersiksa dengan tempo yang dimainkan oleh Ashel.

"Cepetin Shelhh, ahhh"

Mendengar Adel yang sepertinya akan mencapai puncaknya, Ashel pun mempercepat temponya. terlihat badan adel yang menggeliat ke sana ke mari merasakan nikmatnya.

T A K D I R [DELSHEL] ENDWhere stories live. Discover now