Part 29

4K 258 15
                                    

Seorang wanita harus berakhir diikat kedua tangannya menggunakan kain. Sebab dirinya tidak bisa diam kala menerima sentuhan dari kekasihnya sendiri.

"Ahh sayang, aku nggak mau diiket." Ronta gadis tersebut. Si pelaku hanya tersenyum penuh kemenangan menatap gadisnya yang berantakan. "ya kamu banyak gerak, jadi aku iket aja." Ujarnya dengan enteng.

"Ya kamu pikir aja sendiri Gito, aku Uda keluar 5x sedangkan kamu baru sekali." Wanita itu mengatakannya dengan wajah yang sedikit memerah. Malu.

Tawa Gito pun menggelegar di sana. "Ya bagus dong Kath, itu artinya kamu menikmati permainan aku." Ucap Gito sambil membelai pipi Kathrina yang mulus.

Bibir yang sedikit membengkak bisa menjadi bukti seberapa ganasnya Gito jika sudah bersama Kathrina. Wanita yang di kenal dengan sebutan bokem ini pun tidak bisa menunjukkan 'taringnya' pada Gito, sang kekasih.

Keduanya mengaku sebagai dom, namun jika sudah seperti ini, Gito lebih cocok di panggil ultimate dom.

Gito kembali memainkan beda kenyal nan lembut yang ada di depannya. Ingin memberikan sensasi pada saat awal permainan.

Oh tidak, Kathrina sudah mengeluarkan lenguhan-lenguhan kecilnya. Gito yang mendengar pun tersenyum senang. Gito tau betul kelemahan Kathrina ada pada permainan yang lembut.

Gito ingin membuat Kathrina cepat mencapai pelepasannya.

"Nghhh"

"Mmpphhh, Githh"

Tanpa melepas ciuman itu, Gito sedikit meremas dan memilin kedua gundukan Kathrina. Gito semakin menekan kepalanya guna memperdalam ciumannya.

"Ahhh gitoo"

"Jangan siksa akuhh" Gito terkekeh mendengarnya. Dengan cepat Gito melepas ciumannya dan beralih menyesap kuat gundukan Kathrina. Karena gemas, Gito tak sengaja menggigitnya.

"Ngahhh, jangan digigithhh, ahhh"

Gito nyengir tanpa dosa sedikit pun. Kembali melanjutkan aktivitasnya di sana.

Basah. Itu yang jari Gito rasakan ketika menyentuh area bawah Kathrina. "Sayang, udah basah banget loh." Goda Gito yang berhasil membuat wajah Kathrina semakin memerah.

"Ahhh, jangan goda aku plisshh" Gito pun menurut dan terus menyesap bergantian gundukan tersebut. Tangannya pun tak tinggal diam di bawah sana. Gito terus menggerakkan jarinya, membuat Kathrina semakin menggila.

Mata Kathrina membulat sempurna melihat benda lonjong nan besar itu kembali di keluarkan dari dalam sangkarnya. Salivanya serasa sulit di telan.

"Kamu siap sayang?." Dengan ragu tapi pasti, nah maksudnya gimana dah tu Kathrina mengangguk. Seperti permainan sebelumnya, Gito memberikan gesekan gesekan halus yang membuat Kathrina merinding hingga ujung kepalanya.

"Masukin dong, jangan dimainin Mulu." Terdengar kesal namun bisa bisanya Gito malah tertawa mendengar Kathrina seperti itu. Dengan sekali hentakan, benda itu pun masuk dengan sempurna dan terbenam di bawah sana.

"AHHH, GITOO!" Kathrina masih merasakan sedikit sakit karena benda itu secara tiba tiba masuk. Setelah diam beberapa saat, Gito mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.

Gito merasakan di dalam sana sangat sempit, padahal ini bukan yang pertama kalinya. Terasa bahwa Kathrina sengaja menghimpitnya agar Gito cepat mencapai puncaknya.

Apa Kathrina sedang bergurau?, seorang Gito tidak selemah itu.

Yang ada di Gito semakin mempercepat gerakannya. Yang otomatis membuat kegelian yang di dalam sana meningkat.

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang