CHAPTER 19: SWEET LIKE CHOCOLATE BAR

1.2K 114 80
                                    

---

Hallo, guys. Gue mau minta maaf karena chapter 18 yang mengundang huru-hara dan kejadian tidak nyaman tentu saja.

Actually I laughed a lot cause this chapter, but I should say, itu mungkin agak kelewatan. Dosisnya berlebihan, terlalu mendetail dan ya i know, underage pasti baca (Meskipun sebelumnya gue udah bilang underage children stay away, but i know, some people here are underage). Tapi ketahuilah bahwa aku tau kalian baca yaa dek adek.

Untuk kenyamanan dan ketenangan bersama, gue sudah rapikan chapter 18 dan dilarang membaca ulang ya. Wkwkwk. Thank you.

-Zoey

----

..

..

..

..

..

..

Cahaya matahari pagi mengusik tidur lelap seseorang yang kini meringkuk dibawah pelukan kekasihnya. Ia mengerjapkan mata menyesuaikan kenyamanan matanya. Dengan wajah yang masih tampak lelah ia akhirnya bisa sepenuhnya membuka mata dan melirik sinis ke jendela yang rupanya tak tertutup.

"Apa sejak semalam jendelanya begitu?", gumamnya sendiri. Namun kemudian orang yang didalam pelukannya tertawa sekilas.

"Hmm"

Ariana membelalakkan mata dan mengalihkan pandangan cepat pada Rebecca yang kini masih melingkarkan tangan di pinggangnya.

"Bohong kan?", ucapnya dengan nada suara tak percaya. Matanya masih mengamati lekat-lekat jendela kaca besar di kamar itu dengan bathin yang hampir tartawa miris.

"Apa pintunya terbuka?", tanya Rebecca dengan suara khas bangun tidurnya tanpa membuka mata.

"Ga peduli terbuka atau tidak, gordennya tidak tertutup sama sekali", jawab Ariana dengan wajah sedikit menyesal.

Pasalnya jendela itu full kaca mengekspos hampir seluruh ruang kamar. Meskipun kaca itu mengarah ke taman pribadi rumah ini sehingga tak mungkin juga bagi siapapun untuk lewat dari sana.

Tawa Rebecca sekali lagi terdengar. "Baguslah"

"Bagus apanya?"

"Kita ga perlu repot-repot buka jendela untuk dapat sinar matahari pagi dan aku tidak perlu melepaskan pelukan nyaman ini"

Ariana merengut dan mencubit lengan Rebecca sebagai balasan.

"Aw apa sih kak!?"

"Ya kamu mikir kek, gimana kalo ada yang liat?"

"Kak, yang diluar itu taman pribadi dan pagar paling luarnya masih 20 meter didepan"

---

Image resources are attached

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Image resources are attached.
---

Ariana hanya mampu memasang wajah tak puasnya. Bagaimanapun, bahkan ia malu jika kejadian semalam disaksikan oleh pepohonan diluar itu.

THESIS 2: CAN LOVE BE THE ANSWER?Where stories live. Discover now