CHAPTER 13: KETEMU CAMER DULU GUYS!

1K 123 22
                                    

Rebecca mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia mulai bosan menatap layar MacBook nya selama hampir dua jam. Belum lagi setumpuk kertas yang terpaksa ia baca.

Helaan nafas Rebecca membuat Ariana yang duduk tak jauh darinya menoleh.

"Kamu kenapa?"

"Ah? Nothing"

"Susah kan cari uang?", nada Ariana terdengar usil.

"Maksud kakak gimana?"

"Bahkan di jidat kamu udah tertulis kalo sekarang kamu ingin menyerah", jawab Ariana yakin. Ia tersenyum lalu kembali fokus pada layar komputer di depannya.

"Aku cuma kurang paham aja", jawab Rebecca ngeles.

Ariana mengangguk meski wajahnya tak tampak percaya. "Kamu bisa tanya aku, jangan terlalu dipaksa, nanti otak kamu meledak"

"Mungkin nanti saat aku udah beneran gabisa menggunakan otak hampa ini", ucap Rebecca sinis.

"Good for you"

---

Clara mencuri pandang pada Rebecca untuk kesekian kalinya. Kini mereka bertiga sedang duduk di restoran dekat kantor. Sudah lewat jam makan siang dan suasana sudah tidak ramai.

Tentu saja ini ide brilian dari sang Bos. Jadi mereka selalu makan siang ketika jam makan siang selesai. Kalo jadi bos semua bisa diatur.

"Ada pertanyaan?", celetuk Rebecca yang kini menatap Clara.

Merasa tertangkap basah sedang menguliti Rebecca diam-diam, Clara berdehem dan mengalihkan pandangannya.

"Ah, ngga"

"What are you doing?", tanya Ariana yang dari tadi fokus ke handphonenya.

"Sekretaris kakak yang lucu ini kayak nya terpesona sama aku", jawab Rebecca sambil tersenyum.

Ia menjangkau Clara yang tak jauh dari posisi duduknya dan mengacak rambut gadis itu sejenak.

"Kak, rambut gue jadi berantakan", protes Clara dengan wajah sebal. Ia merapikan rambutnya yang tak pada tempat nya akibat ulah Rebecca.

"Makanya lain kali kalo suka tuh bilang. Jangan dipelototin kayak kucing ngeliat udang", seloroh Rebecca dengan wajah tak bersalahnya. Clara membalas dengan wajah meringis.

"Emang kucing makan udang?", timpal Ariana yang dihadiahi tatapan aneh dari kedua gadis disamping kanan kirinya. Mereka duduk di sebuah meja bundar yang cukup memuat 5 orang.

"Kenapa lo tiba-tiba bisa kerja sama Bos?", tanya Clara agak berbisik. Ia masih tak puas dengan jawaban Rebecca tadi pagi. Sangat membuatnya penasaran.

Ariana kembali fokus ke handphonenya dan tak ikut campur lagi setelah dipelototin beberapa saat lalu.

"Ah, don't you know? Gue adiknya kak Nana"

"WHAT!??"

"Sssstt..."

Ariana meletakkan handphone dan menatap tajam dua orang didepannya.

"Kalian ngapain sih!?"

"She is your sister, Bos?", tanya Clara dengan wajah tak percaya. Ia makin tampak heran ketika Ariana mengangguk.

Jadi, perusahaan ini nganut monarki sistem juga? Sejak kapan gue melewatkan informasi ini?

"Demi apa?"

"Demikian", jawab Rebecca asal.

"Permisi mbak, ini pesanan nya yaa"

Pesanan mereka datang dan berhasil menunda Clara membuka mulut. Ariana menyendok pasta miliknya dan kemudian membuka suara.

THESIS 2: CAN LOVE BE THE ANSWER?Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon