CHAPTER 26: I WILL LOVE YOU FOR THOUSAND YEARS

876 107 15
                                    

FLASHBACK CHAPTER ENDED.

---

Rebecca terus mengulum senyum memperhatikan seseorang yang terus memenuhi hidupnya beberapa waktu terakhir ini. Ia tak menyembunyikan senyumnya sedikitpun bahkan setelah Ariana memberikannya tatapan tajam.

Ariana terus berusaha fokus bicara pada beberapa rekan kerjanya terkait kasus yang sedang mereka tangani. Ia sesekali mengangguk setuju menyetujui argumen rekan kerjanya. Sementara Rebecca merangkap jadi sekretaris pribadi Ariana selama Clara tidak dikantor.

Dalam beberapa waktu Ariana akan menampilkan wajah tak puas dan mulai memasang wajah serius mencoba memberikan pendapatnya.

"Jadi kita sudah sepakat atas replik yang ini kan?"

"Iya seperti itu saja, saya sudah sesuaikan semua"

"Baik, saya rasa rapatnya sampai disini dulu, setelah sidang berikut baru kita rapat kembali"

Semua orang mengangguk setuju dan mulai mengemasi tumpukan kertas yang tadi mereka bedah. Satu per satu manusia yang tadi terlibat percakapan serius dengan Ariana mulai meninggalkan ruangan terlebih dahulu.

Sekarang, hanya tersisa Ariana yang sedang mematikan MacBook nya dan Rebecca yang duduk di ujung meja, tak membiarkan Ariana hilang dari pandangannya.

"Kamu kenapa?", tanya Ariana masih fokus merapikan barang-barang nya.

Setelah selesai ia menunjuk tumpukan berkas yang sudah ia susun lalu menatap Rebecca.

"Bawain ini ke ruangan aku", titahnya.

Rebecca bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Ariana. "Tolong akhir bulan ini gaji aku di double ya kak"

"Maksudnya?"

"Aku kan merangkap jadi sekretaris pribadi kakak juga"

"Kerjaan bengong sambil mesem-mesem begitu, minta gaji double? Gila!", desis Ariana sinis. Ia berjalan keluar dari ruangan rapat diikuti oleh Rebecca yang tetap tersenyum manis dimabuk asmara.

Ah, cakep banget, pacar siapa sih? Ga ngotak!

"Yaudah sih, daripada mesum mending mesem", jawab Rebecca saat Ariana menahan pintu membiarkan Rebecca duluan keluar.

"HEHH!", Ariana menggeram gemas melihat kelakuan Rebecca. "Omongannya dijaga!", tunjuknya gemas.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantor. Semua orang fokus dengan pekerjaannya. Untung saja.

Rebecca tersenyum tanpa dosa dan menjulurkan lidah mengejek Ariana lalu berjalan melewati kakaknya dengan kikikan jahil. Ariana menggertakkan gerahamnya sebal dan menyusul Rebecca masuk ke dalam ruangannya.

Ariana mengunci pintu saat ia masuk belakangan. Smirk iblisnya terbit saat matanya menangkap sosok Rebecca yang sedang merapikan mejanya.

"Sayang"

"Hmm"

"Kita ga ada rapat lagi kan?"

"Ngga", jawab Rebecca masih fokus menyusun dan mengecek beberapa dokumen. "Tinggal tanda tangan beberapa berkas ini aja", jawabnya tanpa menoleh.

Ariana mengangguk mengiyakan. Ia berjalan menghampiri Rebecca dan menatap punggung ramping kekasihnya itu sesaat.

Kasih tau, ga ya? Dia akan marah?

Rebecca menoleh saat Ariana sudah tepat dibelakangnya. Saat ia berbalik, Ariana melingkarkan tangannya dipinggang Rebecca lalu menampilkan senyum manis.

THESIS 2: CAN LOVE BE THE ANSWER?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum