Mereka duduk berhadapan sambil berkonsultasi tentang makanan sehat, larangan dan anjuran untuk keduanya. Disaat itu pula, Hyunjin bertanya tanpa halangan karena itu penting menurutnya dan juga istrinya. Terutama untuk kesehatan baby fox.

"Bagaimana dengan hubungan seksual disaat kehamilan trimester awal?." tanya Hyunjin kelewat penasaran.

"Tentu saja boleh. Asalkan istrimu sehat dan tidak menderita morning sickness. Lakukan dengan nyaman menurut istrimu." saran dokter mereka.

Mereka kembali ke parkiran rumah sakit. Sedari tadi Hyunjin masih memperhatikan hasil cetak USG. Terpikir di benaknya untuk membeli pigura foto yang akan dipasangnya di dashboard mobil dan kamar. Mampir sejenak di toko aksesoris, dia dan Felix mencari barang yang diinginkan setelahnya langsung ke kasir untuk membayar.

Hyunjin memasukkan foto USG ke pigura yang direkatkan di dashboard mobil. Lalu ketika mereka sampai di rumah, Hyunjin segera memasangkan pigura foto di dinding kamar mereka.

Mandi setelah selesai memasang pigura. Hyunjin dan Felix mandi bersama. Malu-malu, pria manis itu menunduk sedari tadi ketika Hyunjin dengan telaten menyabuninya.

"Jangan menunduk terus. Nanti lehermu pegal." ucap Hyunjin yang mengangkat wajah itu untuk menghadap ke depan.

Wajah Felix diusap pelan dengan sabun. Kelopak matanya tertutup sebagai reaksi gugup. Tangannya berpegangan pada lengan atas suaminya. Hyunjin pikir sudah saatnya membasuh wajah dan badan itu. Jadi diguyurnya pelan. Kelopak mata itu masih tertutup, Hyunjin yang gemas itu mengecup kening lanjut ke hidung mancung.

Dikecup pipi kanan dan pipi kiri istrinya hingga pipi itu tertekan kedalam. Lanjut dia menempelkan bibir tebalnya sampai menutupi bibir mungil istrinya. Sekali lagi ditempelkan setelah dilepaskan. Disaat kelopak mata itu terbuka, indahnya netra berkilau bak perhiasan berharga membuat Hyunjin jatuh dalam.

Tak bisa menahan diri, dia menyatukan ciuman dalam. Mengecap lembutnya lidah dan berpangut mesra. Di lantai yang basah, Hyunjin mencari kehangatan sembari tak melepaskan pangutan.

Pria manis itu semakin bergerak ke belakang karena Hyunjin tak mau lepas dan dirinya yang berusaha untuk menyeimbangkan diri dalam kegiatan mereka. Ketika pundaknya sudah menyentuh dinding, Felix tak bisa lari karena kini Hyunjin membuatnya mendongak. Meresapi leher yang nampak pori-porinya usai bersentuhan dengan lidahnya, Hyunjin seakan tak ingin melepaskan sentuhan usai melihat reaksi istrinya.

Dengan gerakan pelan dia mengelus pinggang yang bergerak karena merasa geli. Jemarinya naik keatas untuk meremas dada. Sepertinya senang sekali merayu tonjolan milik istrinya. Karena bingung ingin berpegangan pada apa, Felix tak sengaja menyapa milik suaminya yang mengeras bebas.

Felix memberi reaksi kaget, dia tambah tak berkutik ketika Hyunjin berhenti dari kegiatannya di dada.

"Aku tak sengaja." ujarnya sembari menjauhkan tangan.

"Tidak apa." jawab Hyunjin.

Namun setelahnya tangan Felix tadi ditarik untuk menyentuh miliknya. Hyunjin tertawa rendah melihat reaksi Felix yang menganga dicampur kekagetan setelah merasakan benda itu.

Digerakkan tangan mungil yang tak suci lagi itu perlahan dan Hyunjin sangat menikmatinya sampai tak peduli dengan ekspresi dan keterdiaman Felix semenjak mengurut miliknya. Sudah sampai dan Hyunjin merasa tak nyaman berada lebih lama di dalam kamar mandi jadi dia membasuh tangan istrinya lalu digendong ke kamar.

"Dingin?" tanyanya pada Felix.

Felix hanya mengangguk satu kali dan Hyunjin langsung membawanya ke dalam kamar.

Kisah Kita | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang