65. Akhir kisah (END)

141 8 7
                                    

Jangan lupa follow

Typo bertebaran dimana-mana
Tandai yang typo

"SUDAH GUE BILANG KAN, NASIB MEREKA ADA DI TANGAN GUE!
KEMATIAN NYA PUN!
GUE YANG MENGUNDANG PERANG ITU!
DAN SEKARANG GUE JUGA YANG MENGAKHIRI PERANG!"
_ZA_
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hello Syakir, ketemu lagi kita."

Di depan Syakir ada Robi, "bagus lah jika Anda ke sini, jadi saya tidak usah capek-capek mencari anda."

"Banyak Bacot!"

Detik berikutnya perkelahian Syakir Dan Robi pun Terjadi.

***

"Oppa mereka siapa?" Fang melihat orang berpaikan serba hitam makin banyak yang datang, Fang kira musuh, ternyata mereka membantu di pihak Fang.

"Oppa juga Gak tau, Oppa gak kenal mereka."

"Boy kita susul mereka siapa."

***


"GUE MAU SESUAI RENCANA! PAHAM!?"

"FAHAM KETUA!"

"Bagus! Kalian bakal di bagi jadi Lima kelompok, ikuti masing-masing ketua kalian, Dan silahkan Bubar!"

"SIAP LAKSANAKAN!"

"Mereka siapa Bang?" Syakir datang dengan yang lain, mungkin cukup penasaran dengan berbaju yang serba hitam itu.

"Anggota RBB!"

"Hah? Mereka? Mereka udah tua loh! Yang bener Lo," Fang tampak tak percaya, "bukan RBB itu anak muda?"

"Kan udah kita bilang, kalian gak tau soal RBB, RBB anggota nya rata-rata umur 45 yang paling muda mungkin umur 24, dan anggota remaja yang umur 18, itu sengaja mereka ditugaskan untuk turun ke jelan, balapan, menguasai jalanan, tauran, anggota Queen Mafia semua, kekuatan nya gak main-main, yang umur 18 juga keturunan mafia," Fitra menjelaskan.

"Kan udah gue bilang, bantuan bakal datang," Queen yang datang dari arah jam 12.

"Tapi pasukan Tuan Devan gak main-main, yakin menang?" Ucap Ratasya ragu.

Queen tersenyum miring, "Tenang, kejutan buat kalian belum selesai!"

"Kejutan lagi kejutan lagi!"

***

"Mereka siapa?" Menolog Amato.

"Pasukan RBB," sahut Devan.

"Cukup banyak juga, tapi saya masih punya Tuan bukan?" Amato tersenyum smrik.

"Jangan yakin mau menang, Putri saya masih punya kejutan."

Putri? Siapa?

Bukan kah Devan tidak memiliki seorang anak?

***

"Tuan Yakin mau menghabisi nyawa nya?" Amato tentu saja heran, bukan nya Queen mau di angkat menjadi anaknya, ah tapi mengingat kata Devan tadi dirinya mempunyai seorang Putri mungkin Queen sudah tidak berguna.

Devan tidak menjawab matanya memicing, menatap Queen di depannya jarak nya hanya satu cm.

Sementara Queen tidak tau bahaya sedang mengincar nya, dirinya fokus dengan musuh di depannya.

FARANSTA FANG ADIKARA/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang