Jangan lupa follow
Typo bertebaran dimana-mana
Tandai yang typo
"Hidup itu permainan yah?
Tapi iya sih!
Soalnya kita lagi main Film sebenernya!
Allah sebagai sutradara nya!
Para malaikat kameranya!
Rasulullah yang menulis artikel nya. Karena kita wajib mengikuti ajaran Rasulullah. Tapi banyak yang tidak mengikuti nya.
Para nabi dan sahabat rausl yang mensehati kita.
Sedangkan kita manusia adalah pemain nya.
Jika mengikuti ajaran Rasulullah kita akan masuk surga
Jika tidak?"
_FARANSTA FANG ADIAKRA_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Beban pikiran seketika hilang tidak ada teror selama seminggu." Gibran merentangkan tangannya, tidak terasa sudah seminggu sejak kejadian terbongkar Boboiboy dan Reverse, kini Fang CS sedang berada di villa mereka liburan, dan tanpa ada Teror selama seminggu ini, mereka liburan sudah satu Minggu.
"Tapi gak ada Teror gak ada kejutan lagi, itu kan Teror memberi kita kejutan Mulu" Randy memakan bongkahan es batu.
"Itu si Peneror kaya tau semua rahasia deh, dia juga pinter, tapi siapa sih? Susah juga nyari, selalu gak ada jejak" Ratasya mengacak-acak rambutnya.
"Tapi kayanya gak usah di cari, kalo si Peneror itu membantu kita, kalian juga yang pusing, gue yakin si Peneror akan munculin dirinya saat rahasia ini udah kebongkar semua."
"Bener si kata Lo Boboiboy, kita juga lebih Fokus ke mecahin teka-teki nya." Ujar Fang membenerankan.
"Tapi Gue mau nanya, misal ini, ini hanya misal, kalo misalnya si Peneror itu orang terdekat kita gimana? Lebih parahnya lagi orang yang kita sayang? Kalian bakal benci?" Pertanyaan ini dari Vivit.
Semuanya saling pandang satu sama lain.
"Gue gak tau." Ujar Fang.
"Kenapa?"
"Kita Gak bisa menebak itu orang terdekat apa engga, orang yang kita kenal apa engga, jadi kita juga bingung, kita gak bisa jawab pertanyaan kamu Vivit" ucap Queen merasa pusing.
"Intinya gini, tergantung sih, kita liat kedepannya" tambah Syakir.
***
"Tumben Lo gak teror mereka, udah seminggu Lo."
"Biarin mereka senang-senang dulu, Fang CS lagi liburan, Gue sengaja gak Teror mereka selama satu Minggu ini, tapi besok gue bakal teror lagi."
"Buset kejam amat Lo, Ya."
"Eh Boboiboy gak tau Lo yang udah Neror mereka?"
"Engga! Lagian kan kalian juga gak ketemu sama Boboiboy."
"Iya juga sih, bisa gawat kalo dia tau, tapi gue percaya Boboiboy gak akan bongkar kebusukan Lo, Boboiboy kenal Lo, dan tau Lo yang memberikan Mutiara hitam, dan Lo juga yang bantu Boboiboy, rahasia Lo aman di tangan itu cowok."
"Berisik!" Ujar Ya jengah.
" Wakil gue kemana?" Tanya Ya pada empat cowok.
"Lagi galau dia," celetuk seseorang yang memakai topi.
"Buset patah hati sama siapa itu anak" cowok bercelana Levis selutut menggelengkan kepalanya.
"Gue liat dia tadi di taman" beritahu seseorang cowok berkaos hijau Army.
"Ok tkhans" Ya pun melangkah Untuk menemui wakilnya yang sedang galau itu.
YOU ARE READING
FARANSTA FANG ADIKARA/END
Teen Fiction*INI BUKAN SAJA MENCERITAKAN HUBUNGAN RUMIT ANTARA KAKAK BERADIK ITU TAPI MENCERITAKAN JUGA TENTANG KESALAHAN FANG* Dendam? Bisa saja dendam berakibat fatal? Dendam turun temurun dari nenek moyang sampai kebawa-bawa ke masa depan? Dendam apakah itu...
