23▫️Ada apa dengan Leon 2

34 7 1
                                    

Bel sekolah berbunyi, kini sudah waktunya istirahat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel sekolah berbunyi, kini sudah waktunya istirahat.

Dalam kelas dua belas B, Leon duduk di bangku paling belakang di sisi kiri dekat dengan jendela kelas. Ia menyender di bangkunya. Kini ia merasa lebih baik, duduk tanpa adanya teman sebangku.

Pandangan nya tertuju pada Syifa yang sedang berjalan menuju keluar. Bukan tubuh atau wajah Syifa yang di pandang, namun pandangan nya fokus pada gelang hitam yang melingkar di tangan Syifa.

Leon mengalihkan pandanganya sejenak ke arah lain, lalu ia melihat tangannya yang mengepal di atas meja. Ia membuka kepalan tangan nya, melihat gelang dengan bandul separuh Yin Yang di atas telapak tangannya.

Tentu saja gelang yang ada pada dirinya sangat percis dengan gelang yang melingkar di tangan Syifa. Membuat Leon semakin yakin. Jika dua bandul gelang itu di satukan, pasti akan menyatu sempurna.

Kini Leon beranjak ke luar, berdiri sejenak di lawang pintu. Ia mendapati Syifa tengah asik menonton Dilan, Riki serta beberapa siswa se kelas nya sedang bermain voli dengan siswa tetangga kelas.

Karin terlihat pergi, meninggalkan Syifa yang masih asik menonton. Leon tersenyum miring. Dengan tidak ada nya Karin, akan mempermudahkan nya untuk mendekati Syifa.

Leon mulai melangkah kan kaki nya menghampiri Syifa.

"Kaki mu sadah tidak sakit?"
Tanya Leon, setelah berada di sebelah Syifa. Dengan tatapan lurus ke depan menonton olahraga voli, tanpa menoleh pada Syifa.

"Aku baru tahu, mulut mu se cerewet itu."
Syifa benar-benar risih dengan Leon yang akhir-akhir ini selalu bertanya yang tidak penting padanya. Kini Ia pun enggan untuk menoleh pada Leon.

Mendengar itu Leon tersenyum. Padahal ia hanya berbicara sependek itu, namun ternyata Syifa masih tidak menyukai nya.

Tanpa Syifa tahu, Leon pun terpaksa harus berbicara dengan nya. Dan tanpa Syifa tahu, bahwa dirinya termasuk orang yang tidak di sukai Leon.

"Bukannya kau suka lelaki yang cerewet? Seperti Riki mantan mu itu."
Tambah Leon.

"Berbicara dengan mu, hanya membuang tenaga dan tidak ber faedah sama sekali."
Syifa semakin merasa terganggu.

"Ok. Aku memang pakir ilmu dan aku juga bukan seorang ustadz yang mungkin obrolannya ber faedah. Tapi aku ini aktor loh, kau ini termasuk orang yang beruntung bisa ngobrol sedekat ini dengan ku. Kau tidak lihat wanita-wanita di sana, mereka terus saja menyapa ku."

Syifa mendengarnya ternganga meremehkan, ia tak nyangka dengan pengakuan Leon. Sontak Syifa melirik Leon sekilas. Sedangkan Leon belum juga menoleh pada nya, Leon masih asik menonton permainan voli di hadapannya.

Lalu pandangan Syifa mencari wanita-wanita yang di maksud Leon untuk membuktikan. Terbukti, jauh di sebrang sana ada beberapa siswi terlihat centil, terus saja melambaikan tangan pada Leon.

Gadis yang Berbeda (On Going)Where stories live. Discover now