16. Nomor Tak Dikenal

1.4K 165 17
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.

Sorry for typo, Happy Reading!

•••

"Diminum biar tubuh lo makin hangat." Titah Satya.

Alnara mengangguk kecil lantas menyeruput hot chocolate yang dipesannya. Kini tubuh Alnara semakin terasa hangat dan tidak kedinginan lagi.

Satya dan Alnara memutuskan untuk masuk ke dalam Cafe. Keadaan di luar masih hujan dan tidak memungkinkan untuk pulang.

"Makasih ya." Ucap Alnara sembari tersenyum simpul.

"Oh iya gue lupa mau ngasih ini sama lo." Satya mengambil charger milik Alnara dalam tasnya lantas memberikan benda tersebut kepada Alnara.

"Kok bisa ada di lo?" Tanya Alnara lalu mengambil alih charger tersebut.

"Bara yang minta gue kasih ke lo. Dia gak bisa ke sini, biasalah sibuk sama ceweknya." Jelas Satya.

Alnara menggelengkan kepalanya pelan dengan tangan yang sibuk memasukan charger itu ke dalam tasnya. "Dasar Bara, udah gak heran sih kalau dia gitu.'

"Lo dekat sama dia? Kok bisa charger lo ada di Bara?" Tanya Satya penasaran. Jujur saja, hal itulah yang sedari tadi ada dalam benaknya.

"2 hari lalu gue nemenin temen gue namanya Bella yang mabuk di Club, sampe tipsy. Gue gak bisa kan bopong Bella sendirian, jadi gue minta tolong ke Bara buat anterin kita pulang. HP gue hampir lowbat terus gue ikut charger HP di mobil Bara. Eh, tuh charger malah ketinggalan di mobilnya Bara." Jelas Alnara.

Satya mengangguk, kini dirinya paham setelah Alnara bercerita. "Lo sempat deket sama Bara? Maksud gue... Bukan sekedar teman. Pacar mungkin?"

Alnara sontak tertawa mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Satya. "Bara sempat deketin gue kok, tapi gue tahu modus dia. Bara udah terkenal play boy kan di Kampus, gue tahu dia deketin cewek cuma mau dimainin perasaannya doang. Gue gak mau bernasib sama kayak mantan-mantan dia."

"Jadi lo tolak dia sebelum dia nembak lo?" Tanya Satya.

"Hm. Dan kita mutusin buat temenan aja. Bara tetap Bara, setelah ditolak gue dia malah cari mangsa baru. Dia minta dikenalin ke teman-teman gue." Balas Alnara dengan tawa kecilnya. "Kenapa lo nanya hal ini?"

"Gue cuma penasaran aja sama lo. Baru kali ini gue tahu ada cewek yang nolak Bara, setahu gue semua cewek yang dia deketin pasti masuk perangkap tuh buaya darat." Jelas Satya dan kini membuat Alnara tertawa.

"Jujur aja sih gue gak terlalu suka cowok kayak Bara yang deketin banyak cewek." Timpal Alnara lantas menatap kearah jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. Kini pandangannya beralih kearah luar jendela, hujan masih belum reda.

Satya yang melihat gerak-gerik Alnara dan wajah gadis itu yang mendadak cemas menimbulkan rasa penasaran dalam dirinya.

"Kenapa?" Tanya Satya sontak membuat Alnara menoleh lalu menggeleng pelan.

"Gak pa-pa kok." Jawab Alnara.

"Tell me, lo bisa cerita apapun ke gue." Ujar Satya.

My Neighbor GirlWhere stories live. Discover now