PROLOG

192 9 5
                                    

"AH...AH...ACHIIMM!" Suara bersin terdengar dari seorang gadis kecil Yang sedang mendekati kucing.

"Hey... Kamu kenapa? Liat hidungmu merah sekali!" tanya seorang anak cowok seusia dengan gadis kecil itu.

"A-aku alergi dengan bulu kucing, Ah... Ah... ACHIIMM" jawabnya dengan masih saja bersin-bersin membuat hidungnya berubah warna menjadi merah karena masih saja ia menggaruk-garuk hidungnya.

"Hahaha ada IDUNG MERAH!, idung merah, idung merah..." ledek anak cowok itu sambil berlari dan sesekali menjulurkan lidahnya untuk meledek anak cewek itu.

"Hey! tunggu jangan panggil aku idung merah, Ah..ah..Achoo" anak cewek itu pun mengejar untuk tidak memanggilnya seperti itu.

Saat mereka masih berkejar-kejaran anak cowok itu terkena lemparan bola dari anak-anak Yang sedang bermain bola ditaman itu.

"Aduhh.." ucapnya sembari terjatuh duduk di tanah dengan tangan Yang menutup jidatnya.

"Hahaha...syukurin kamu lagian ledek aku idung merah sih" anak cewek itu berhenti didepannya.

Lalu anak cowok itu pun berdiri sambil masih meledek anak cewek didepannya ini.

"Gapapa aku kuat kamu dekat kucing aja udah langsung merah idungnya, HAHAHA..." ledeknya lalu ia menurunkan tangannya dari jidatnya.

Anak cewek itupun menatap jidat anak cowok itu lalu dia tertawa terbahak-bahak dengan tangan memegang perutnya.

"Udah idung merah, aneh pula" anak cowok itu bingung dengan tingkah anak cewek itu.

"HAHAHA... Jidat kamu!" Anak cewek itu memegang jidatnya lalu "Jidat kamu IJO! HAHAHA..." tawanya membuat anak cowok itu memegang jidat nya kembali.

Setelah kejadian itu mereka lelah karena saling meledek dan duduk diatas batu besar Yang berada ditaman itu.

"Capek ya jidat ijo"

"Iya idung merah" jawabnya lalu menjulurkan tangannya, "udahan aja yok idung merah, maafin aku ya kita temanan aja" ucapnya.

"Tiba-tiba gitu? Yaudah aku juga minta maaf ya jidat ijo, mari kita temenan" ucapnya lalu tersenyum.

Mereka pun berteman dengan satu sama lain masih memanggil idung merah dan jidat ijo. Mereka bertemu di tiap hari Sabtu dan Minggu karena hari itu adalah hari libur mereka.

Hari ini mereka sudah berteman sampai dikelas 4 SD, mereka berjanjian juga untuk bertemu di hari Sabtu ini namun anak cowok Yang di panggil jidat ijo tidak datang ditaman itu.

"Kemana sih jidat ijo kok belum dateng juga padahal udah mau terbenam mataharinya. Yaudah mungkin hari ini dia gak bisa dateng, kan besok masih bisa" ucapnya lalu pergi dari taman itu.


•••

"Mah..Pah... Kita ke taman dulu ya" ucap anak cowok itu Yang sedang berada di mobil duduk dikursi penumpang sembari menoleh ke arah jendela.

"Gak bisa, kita langsung ke bandara nanti telat" ucap seorang pria Yang menyetir.

"Tapi Pah..."

"Sayang nurut ya sama mama dan papa" ucap dari mamanya Yang duduk disamping papanya.

"Kenapa kita harus ikut papa kerja sih?, biasanya juga papa kerja kita dirumah!" ucapnya Yang terdengar kesal.

"Papa tuh dinas ke Surabaya dan gak tau kapan lamanya jadi kita ikut papa ke sana" jawab mamanya.

"Berarti kita pindah rumah juga terus sekolah aku juga pindah ke Surabaya? Aku gak mau, mau nya disni aja. Pah kita ke taman dulu"

"Iya! Kamu kenapa sih masih kecil aja udah bandel gitu tinggal nurut sama papa aja!" Bentak papahnya.

Cinta Untuk NalaWhere stories live. Discover now