17. CAN WE FIX IT?

Mulai dari awal
                                    

"Hugo?" panggil Ghea sedikit keras agar si empu dapat mendengar dari jaraknya memanggil.

Dan secara spontan, panggilan itu membuat Hugo tersentak, matanya bergerak cepat hingga bertemu dengan tatapan mamanya yang mana setelah itu Hugo segera berbalik dan pergi dari sana, merasa malu karena tertangkap basah sedang memperhatikan mamanya.

Melihat Hugo yang pergi begitu saja, Ghea pun mengerjap kemudian mematikan semprot air yang digunakannya untuk menyiram bunga dan masuk ke dalam rumah.

"Go?" panggil Ghea, mengetuk pintu kamar Hugo, tapi tak ada sahutan dari dalam.

Ghea pun mengulangi, "Go? Kamu di dalem 'kan?"

"Hugo mau istirahat, Ma."

"Udah makan?"

"Udah."

Setelah itu, Hugo tak lagi mendengar suara mamanya dari luar. Hugo membiarkan tubuhnya ambruk berbaring di kasur, cowok itu menghela napas panjang, menutup wajahnya dengan punggung tangan dan memejamkan mata.

Baru beberapa saat Hugo terhanyut dengan isi kepalanya, atensi Hugo tersita saat merasakan ponsel yang berada di saku celananya bergetar.

Mengeluarkan benda pipih itu dari sakunya, Hugo lantas memeriksa notifikasi yang barusaja masuk. Rupanya itu adalah pesan dari Gemala.

Gemala (26)

Go, sorry
Tapi mau sampai kapan kita dieman begini?

Tawaran gue masih berlaku, Gem, kalau lo mau

Gue nggak mau.

Gem

Kenapa?

Lo tau kalau gue brengsek

Bahkan dari sekian banyak cewek lo, gue yang paling tau itu, Go.

Lalu apa alesan lo buat tetep bareng sama gue?
Lo sendiri yang bilang kalau nggak akan suka sama gue
Terus sekarang apa?
Lo suka sama gue, even lo tau kalau gue brengsek.

Karena gue suka sama lo itu makanya gue mau buat tetep bareng sama lo.
Harusnya lo ngerti
Apa perlu gue jelasin dulu?
Sebenernya, lo punya masalah apa sih, Go? Siapa yang udah bikin lo trauma sampe nggak bisa setia sama hubungan?
Apa sesusah itu buat lo bertahan sama satu orang aja?

Ini cuma pacaran, bukan pernikahan.
Lo berniat cari keseriusan apa dari hubungan main-main kayak gini?
Lo ngarep bisa langgeng sama gue sampe pelaminan?
Bangun, Gem
Realita nggak seindah novel fiksi yang lo baca.

Setelah mengetik pesan itu, Hugo langsung keluar dari aplikasi chatting-nya, membiarkan ponselnya meredup dan menghela napas. Dia pikir, nggak ada masalah dengan pesan yang dia kirim pada Gemala, tapi beberapa saat setelahnya, Hugo merasa bersalah. Apa dia keterlaluan?

Lalu Hugo kembali membuka ponselnya untuk memeriksa pesan balasan dari Gemala.

Bener. Realita emang nggak seindah novel fiksi yang gue baca.
Tapi, kebiasaan lo yang nggak bisa setia itu bisa aja kebawa sampai lo punya hubungan serius nanti, Go. It called bad habbit.
Bukan orang lain yang harus terima sifat jelek lo, tapi lo sendiri yang harus berubah.

When The Sun Is ShiningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang