Ø8. REONI BAPAK-BAPAK

284 34 1
                                    

bentar, maap dicegat dulu, ini isinya bakal full raka and the geng, nggak ada hugo, dia ga muncul di sini, jadi kalo mau skip chapter ini gapapa. happy reading, lop yu 💘

***

Sesuai yang telah diagendakan oleh Raka dan geng jaman mudanya, mereka mengadakan reoni dan Raka yang menjadi tuan rumahnya. Semua teman Raka minus Hao sudah sepakat meluangkan waktu untuk datang. Kenapa minus Hao? Karena Hao lagi jauh dan nggak bisa ikut juga. Sebab itu pun Raka dan sohib-sohibnya yang lain tentu memaklumi.

Semenjak lulus kuliah dan sibuk dengan urusan kerjaannya masing-masing, mereka memang sudah jarang bertemu, apalagi setelah satu-persatu dari mereka mulai melanjutkan hubungan yang lebih serius. Kadang cuma nggak sengaja ketemu terus ya cuma basa-basi dikit nggak sampai lanjut ngopi apalagi sampai ngobrol santai. Selain disibukkan oleh pekerjaan mereka juga sibuk dengan keluarganya sendiri-sendiri, jadi nggak sempat buat ngopi bareng apalagi kumpul kayak gini, maka dari itu untuk nostalgia masa muda sekaligus agar silaturahmi nggak putus, mereka membuat rencana reoni.

Geng Raka sendiri isinya ada delapan orang—sudah termasuk Raka, dan yang lain di antaranya adalah Bisma, Yesaya, Dika, Alvaro, Louis, Hao, dan Malik.

Fyi, Bisma dulu orang yang lumayan berjasa buat Raka, dulu sewaktu Raka baru-baru banget nikah dengan Ghea, yang waras kasih dia nasihat ya si Bisma ini. Dia bukan budak korporat, jadi punya jadwal fleksibel, makanya Raka sering ketemu Bisma dulu buat curhat.

Semua teman-temannya Raka sudah menikah, bahkan Alvaro sendiri yang kelihatannya nggak meyakinkan banget buat membina rumah tangga, sekarang juga sudah menikah punya anak perempuan satu, dan istrinya juga satu, alhamdulillah. Soalnya dulu waktu masih muda dia pacarnya lima.

Tapi namanya hubungan antar manusia pasti ada susah senangnya, tinggal bagaimana manusia tersebut menyikapi saja, apalagi ujian dalam rumah tangga yang kadang nggak bisa selesai dengan kata maaf saja. Salah satunya adalah Yesaya, di saat teman-temannya lain pamer foto liburan bareng istri dan anaknya, dia justru harus menelan kenyataan pahit untuk mengurus berkas perceraian dengan istrinya di meja pengadilan.

Iya, di antara delapan orang itu, Yesaya sendiri yang duda, dia pisah saat umur pernikahannya baru dua tahun, dan nggak punya buntut alias anak, jadi dia masih kayak bujangan ting-ting.

Dan kembali pada topik acara reoni Raka dengan teman-temannya, mereka bertujuh sedang berkumpul di teras belakang rumah, masih pada ngobrol-ngobrol santai, bahkan si kembar dan Reon pun ikutan mejeng di sana bareng bapak-bapak gaul itu.

"Anak lo ke mana, Ka?" Pertanyaan itu dilontar oleh Bisma, ketika sadar anaknya Raka yang di sini cuma tiga.

"Ini yang di sini siapa menurut lo, Bis?" Alvaro menyahuti pertanyaan Bisma sambil nunjuk si kembar dan Reon.

"Enggak, maksud gue yang satunya lagi. Ini cuma tiga, masih ada 'kan satu lagi? Siapa namanya? Lupa gue."

Yang punya anak pun menjawab, "Hugo. Keluar dia, main sama temennya, kayak kaga tau anak cowok aja lo."

Alvaro tertawa. "Emang diantara kita-kita nih, cuma Raka yang paling tokcer," ucapnya.

Dan disahuti oleh Malik, "Kalau bisa dia mah bininya bunting tiap tahun, Var!"

Lalu Yesaya pun menimpali, "Tapi kaga bisa, keburu disunat duluan tuh burung sama Ghea, hahaha." Membuat para perkumpulan bapak-bapak gaul itu tertawa renyah kecuali Raka.

"Ini mulutnya bisa pada dijaga nggak? Nggak liat anak-anak gue lagi di sini?" Si empu yang diledek memberi peringatan.

Alvaro menukas, "Ah elah! Si kembar tuh udah gede! Ya kaga ngapalah kalau tau, siapa nanti yang habis lulus sekolah mau nikah?" ucapnya, menatap Elvano dan Elkano bergantian, membuat dua cowok kembar itu saling lempar pandang.

When The Sun Is ShiningWhere stories live. Discover now