29

11 0 0
                                    

Tangan Cassie mencoba untuk membuka jalan di antara murid-murid kelas tujuh yang baru saja selesai melakukan ujian Transfigurasi di Aula Besar. Cassie berjalan menyeruak kerumunan yang dipenuhi antusiasme menyambut hari kebebasan tanpa ujian.

Cukup sulit untuk mendeteksi keberadaan Albus dan Scorpius di antara puluhan orang yang berdiri mengobrol dalam kelompok-kelompok kecil, tapi matanya berhasil menangkap punggung keduanya yang berjalan menaiki tangga pualam. Sesekali Scorpius melihat ke sekeliling dan berbisik pada Albus.

Kali ini Cassie bersumpah tidak akan membiarkan ia kehilangan jejak dua anak itu. Jika mereka ketahuan melakukan hal-hal yang berbahaya, ia benar-benar akan mengutuk mereka dengan kutukan kepak sayap kelelawar dan tak akan memberi ampun.

Cassie menyembunyikan dirinya pada salah satu ceruk kecil yang digunakan untuk memajang baju zirah ketika Scorpius menolehkan kepalanya ke belakang. Mereka berada di koridor lantai tiga yang sepi, hanya ada dua orang anak perempuan Hufflepuff yang berjalan sambil berbisik-bisik rendah sambil membawa beberapa gulung perkamen. Cassie menyembulkan kepalanya, memastikan keberadaannya belum disadari oleh kedua orang itu, lalu kembali berjalan mengikuti mereka dengan penuh kehati-hatian. Ia berusaha mati-matian agar suara ketukan sepatunya tak terdengar begitu nyaring.

Albus dan Scorpius tiba-tiba berhenti di depan sebuah dinding polos bagian ujung koridor. Albus terlihat mengetuk-ngetukkan jarinya pada salah satu bagian tembok dan tak lama tembok itu terbuka secara sihir. Albus dan Scorpius memasuki pintu itu tanpa ragu. Cassie buru-buru melewati pintu rahasia itu sebelum kembali menutup.

Mata Cassie mengerjap, menyesuaikan dengan pencahayaan lorong yang gelap dan lembab di mana banyak sekali sarang laba-laba yang menggantung di langit-langit. Cassie menutup hidupnya menggunakan sebelah tangannya yang tidak menggenggam tongkat sihir. Seolah sudah menjadi kebiasaan baginya ketika ia merasa sedikit takut dan ragu-ragu untuk bersiap siaga dengan tongkat sihirnya sehingga ia bisa melemparkan kutukan pada apapun yang akan ia hadapi dengan cepat.

Cassie tidak ingin mempermalukan dirinya lagi dengan terluka ketika berduel untuk yang kedua kalinya.

Langkah Cassie melambat, berjalan mengendap-endap seperti seekor singa yang sedang mengintai mangsanya, sedikit tertinggal di belakang Albus dan Scorpius, tertutupi di balik dinding di sebelah tangga melayang yang sepertinya menuju ke arah lantai satu. Suara langkah kaki Albus dan Scorpius terdengar nyaring disertai decitan tangga kayu yang mereka pijak. Setelah dirasa cukup aman, Cassie keluar dari balik dinding dan mencoba sepelan mungkin meniti satu persatu anak tangga yang rapuh dan dipenuhi sarang doxy. Ia mengumpat pelan dalam hati, merutuki Albus dan Scorpius yang membuatnya harus menguntit mereka hingga ke tempat aneh seperti ini.

Sejak kapan dua anak itu tahu lorong-lorong rahasia di kastil ?

Cassie manarik napas lega saat kaki kanannya memijak lantai batu di salah satu koridor di lantai satu, koridor yang sama dengan yang ia lalui ketika terakhir kali bertemu dengan Dupont saat mengikuti Albus dan Scorpius.Koridor yang mengarah ke arah kamar mandi Myrtle Merana.

Kecurigaan Cassie bahwa Albus dan Scorpius lagi-lagi terlibat dalam hal-hal yang berbahaya semakin membesar. Kenapa Albus dan Scorpius selalu membawanya ke arah koridor ini ? Dua kali ia diam-diam mengikuti mereka, dua kali pula Cassie berakhir di koridor yang terbengkalai ini.

Kali ini, dengan kadar keraguan yang jauh lebih sedikit dari sebelumnya, Cassie berjalan di sepanjang koridor itu. Kewaspadaannya meningkat, mata dan telinganya bersiaga jika sewaktu-waktu seseorang melemparkan serangan padanya.

Langkah kakinya terhenti ketika dilihatnya Albus dan Scorpius memasuki kamar mandi Myrtle Merana. Dengan hati-hati, Cassie mendekati pintu kamar mandi yang tertutup. Dari balik celah sempit daun pintu, Cassie mencoba melihat apa yang dilakukan dua orang itu secara diam-diam.

The False CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang