25

13 0 0
                                    

Kaki-kaki Rose bergerak cepat menyeberangi halaman air mancur bersama Cassie, Anthonio, dan Yoo Shi-jin yang mengikuti di belakangnya. Meskipun tubuh Rose lebih kecil dari mereka bertiga, ketiganya masih sedikit kewalahan mengimbangi langkah kaki Rose. Kecepatan berjalan Rose setara dengan kecepatan niffler ketika melihat benda bergemerincing dan berkilau.

"Sebenarnya ada di mana markas Hogwarts Sanctuary berada ?" Cassie hampir berteriak kesal karena harus berjalan dari perpustakaan yang ada di lantai tiga hingga mereka saat ini berada di halaman di mana pohon dedalu perkasa berada.

Rose berkata jika James sudah menunggu mereka di markas rahasia milik Hogwarts Sanctuary, sebuah perkumpulan rahasia yang didirikan oleh James. Cassie memang pernah mendengar jika James Potter memiliki markas rahasia tempat berkumpulnya para anak-anak nakal di Hogwarts. Dari gosip yang beredar, kegiatan Hogwarts Sanctuary adalah berduel menggunakan tinju.

Cassie tak bisa membayangkan seperti apa tempat yang sering dipakai untuk berkelahi itu, tapi saat ini ia tak bisa memikirkan apapun selain tentang keberadaan Scorpius dan Albus yang hilang secara misterius.

"Maaf Cass, tapi James melarangku untuk mengatakan lokasinya." jawab Rose, nadanya seperti agen-agen rahasia yang sedang menjalankan misi top secret di film-film muggle. "Instruksinya adalah untuk membawamu langsung ke tempatnya, bukan menjelaskan lokasi tepatnya menggunakan kalimat."

Yoo Shi-jin terbatuk-batuk di belakang, Cassie memutar bola matanya, sedangkan Anthonio hanya menyeringai. Rose Granger-Weasley yang selalu mengikuti peraturan. Benar-benar anak perempuan Menteri Sihir Hermione Granger yang perfeksionis.

Mereka kini memasuki area kebun yang terbengkalai yang berada di belakang rumah kaca. Hampir tidak ada murid yang menginjakkan kaki di area ini. Selain karena kebun kosong ini dipenuhi ilalang-ilalang tinggi dan tampak kumuh, banyak beredar rumor yang mengatakan jika tempat ini berhantu.

Tentu saja bukan hantu yang ramah seperti para hantu yang biasa berkeliaran di Aula Besar.

"Weasley, apa kau yakin di sini tempatnya ?"pertanyaan Yoo Shi-jin mewakili ekspresi Cassie dan Anthonio melihat tempat itu.

"Berhentilah mengeluh dan cepat ikut aku." Rose sudah mulai jengkel karena sejak tadi mendapat pertanyaan tentang di mana sebenarnya ia membawa mereka bertiga. "Lewat sini ! Cepat !"

Kali ini Rose mengarahkan mereka untuk melewati bagian tepi kebun yang dipisahkan dari area rumah kaca oleh sebuah pagar batu-bata setinggi kepala orang dewasa. Dinding pagar itu sudah dipenuhi lumut, sebagian besar tertutup oleh tanaman rambat yang cukup tebal.

Cassie menahan diri untuk tidak mengeluh. Sepertinya ada banyak orang yang biasa melewati area tepi kebun ini karena terbentuk alur setapak yang ternyata tidak ditumbuhi ilalang. Untung saja tidak ada jembalang kebun yang tinggal di tempat ini. Kadang jembalang-jembalang nakal itu bisa menggigit kaki orang yang lewat.

Di balik ilalang-ilalang itu, ternyata ada sebuah gubuk yang letaknya di sudut kebun. Jika orang hanya sekilas lewat dari gerbang Merlin yang berada tak jauh dari pohon dedalu perkasa atau dari area rumah kaca, mereka tidak akan melihat keberadaan gubuk kecil itu.

Rose mengetuk pintu gubuk dengan pola ketukan tertentu. Saking reotnya bangunan gubuk, Cassie sempat berpikir jika pintu itu akan terlepas saat Rose mengetukkan jarinya.

Pintu itu tiba-tiba terbuka dengan suara decitan pelan. Rose mendorong daun pintu itu agar mereka bisa masuk ke dalam. Bagian dalam gubuk ternyata tidak sekecil yang terlihat dari luar karena mereka berempat bisa masuk sekaligus.

Pada awalnya, Cassie hanya melihat kegelapan, tidak tampak satu pun orang di dalam selain mereka berempat. Namun semua berubah drastis setelah Rose membisikkan sesuatu yang tak terlalu ia dengar. Ruangan itu berubah menjadi sangat luas, hampir seluas aula depan. Tiba-tiba suasana menjadi terang karena lampu-lampu gantung melintang dari dinding ke dinding sepanjang ruangan.

The False CurseWhere stories live. Discover now