26

7 0 0
                                    

Kejadiannya begitu cepat ketika tim pencari yang dipimpin oleh Profesor Longbottom menemukan mereka bertiga, dengan kondisi Cassie yang berlumuran darah akibat luka robek pada lengan atas kirinya. Professor Longbottom datang bersama Martin Otterburn, Ketua Murid laki-laki, dan juga dua anak laki-laki kelas enam dan kelas tujuh dari Hufflepuff dan Ravenclaw.

Mereka segera mengangkat tubuh Scorpius dan Albus yang masih belum sadarkan diri. Profesor Longbottom menggunakan mantra untuk menghentikan perdarahan Cassie sebelum mengalungkan tangan kanan gadis itu ke sekeliling bahunya dan ber-apparate.

Rupanya mereka diijinkan melakukan apparition ketika berada dalam keadaan mendesak di dalam lingkungan Hogwarts. Profesor McGonagall memberikan ijin khusus. Karena itulah hanya murid yang sudah berusia tujuh belas tahun yang diijinkan untuk ikut dalam tim pencarian Scorpius dan Albus.

Profesor Longbottom segera membawa mereka menuju rumah sakit di mana Madam Pomfrey telah siap dengan tongkat sihirnya. Sebelum membawanya ber-apparate, Profesor Longbottom sempat mengirimkan patronusnya yang sepertinya digunakan untuk memberi peringatan pada Madam Pomfrey.

"Cassie terkena kutukan sectumsempra." Profesor Longbottom berkata pada Madam Pomfrey saat meletakkan tubuh Cassie di atas salah satu ranjang rumah sakit.

"Madam Pomfrey, bisakah kau periksa Scorpius dan Albus terlebih dulu ? Mereka sudah tak sadarkan diri ketika aku menemukannya. Kurasa mereka terkena kutukan pembeku." pinta Cassie melihat tubuh Scorpius dan Albus yang ikut dibaringkan di ranjang tak jauh dari ranjangnya.

"Mereka dalam kondisi stabil, Miss Malfoy. Sementara kau sempat mengeluarkan banyak darah." Madam Pomfrey dengan cekatan memeriksa luka robek di lengannya. Rasa perih dan nyeri dari luka itu menjalar hingga tulang belakangnya. Rupanya luka itu terlihat lebih mengerikan di bawah cahaya lampu yang terang.

Cassie meringis menahan sakit saat Madam Pomfrey mencoba menutup lukanya menggunakan vulnera senentum. Kulitnya kembali menyatu secara sempurna, sama sekali tidak meninggalkan bekas. Wanita itu juga memeriksa bagian tubuh Cassie yang lainnya, memastikan jika tidak ada luka lain.

Setelah yakin bahwa Cassie baik-baik saja, Madam Pomfrey baru beralih pada Scorpius dan Albus. Tak lupa ia menyuruh seorang asistennya untuk memastikan Cassie meminum secawan ramuan yang rasanya sangat pahit.

Ramuan pengganti darah. Cassie benar-benar ingin muntah mencium bau dan rasanya.

Sepertinya Madam Pomfrey menambahkan Draught of Sleeping Death dalam ramuannya karena Cassie merasakan matanya terlalu berat untuk tetap terbuka. Ketika ia terbangun, cahaya matahari sudah menyinari kamar rumah sakit. Matanya sedikit memicing karena terlalu silau.

"Cass, kau tidur seperti seorang yetti yang sedang berhibernasi."suara Diane terdengar dari arah samping ranjangnya. Gadis berambut pirang ikal itu duduk pada bangku kecil bersama dengan Honey.

"Apa yang kau rasakan ? Apa ada yang sakit ? Perlukah aku memanggil Madam Pomfrey ?" tanya Honey beruntun, membuat Diane menepuk bahunya keras.

"Apa yang kau lakukan ? Cassie baru saja bangun dan kau langsung memberondongnya dengan berbagai pertanyaan." Diane memberi peringatan pada Honey.

Honey mengusap bahu kanannya yang panas karena pukulan Diane. "Aku kan hanya berusaha menunjukkan perhatian." Honey mencebik kesal.

"Sudahlah, aku baik-baik saja." Cassie tertawa kecil melihat tingkah laku kedua sahabatnya. "Apa yang sedang kalian lakukan di sini ? Kalian tidak ikut kelas ?"

"Kau pasti tak percaya ini Cass, tapi Profesor Longbottom mengijinkan kami untuk melewatkan semua kelas hari ini untuk menemanimu." kata Honey dengan ekspresi wajah ceria.

The False CurseWhere stories live. Discover now