1

90 8 0
                                    

Pagi yang sibuk di area Stasiun King's Cross, London. Memang kata-kata sibuk sudah tidak asing bila disandingkan dengan stasiun kereta api terbesar di London itu, mengingat London sebagai pusat perekonomian salah satu negara terbesar di dunia, baik dunia muggle maupun dunia sihir, Inggris.

Pada pagi hari pertama bulan September ini, kesibukan itu tampak berbeda dengan adanya beberapa hal yang tidak wajar. Segerombolan orang berpakaian aneh berbondong-bondong memasuki area stasiun dengan barang bawaan yang tak kalah aneh sejak subuh. Beberapa waktu yang lalu, sekelompok orang berjubah telah menarik sebagian besar perhatian pengunjung lain.

Ada pula sekeluarga orang aneh berpakaian eksentrik, mengenakan mantel bulu-bulu tebal, celana bulu, lengkap dengan sepatu beraksen bulu di tengah-tengah udara London yang hangat. Orang-orang seperti itu berlalu lalang dengan hebohnya seperti parade fahion musim panas di jalanan utama kota. Beberapa pengunjung yang kebanyakan adalah para pekerja kantoran muggle hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil berbisik lalu,tetapi tak sedikit pula yang mencemooh secara terang-terangan.

Sebuah mobil klasik Mercedes Benz 250 SE berwarna hitam tiba di halaman parkir stasiun bersamaan dengan tibanya sebuah mobil Ford Anglia berwarna biru muda yang dikemudikan dengan agak ugal-ugalan. Cassiopeia 'Cassie' Malfoy, gadis berambut gelap keemasan sepanjang punggung, terlihat turun dari pintu belakang mobil mewah keluaran tahun 1967 yang masih tampak terawat itu, diikuti oleh seorang pemuda berambut pirang platina, Scorpius Malfoy, dan seorang gadis yang lebih muda dengan warna rambut pirang platina yang sama, Aquila 'Kelly' Malfoy. Dari kedua pintu depan mobil muncul seorang wanita dewasa berambut coklat keemasan yang ditata rapi ke atas dan seorang pria berambut pirang platina lainnya yang lebih dewasa dari pintu kemudi.

"Son, aku membutuhkan bantuanmu di sini"

Draco Malfoy, si pria pirang platina yang keluar dari pintu kemudi, mengeluarkan sebuah koper hijau besar dari dalam bagasi mobil. Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga, sisa sisa ketampanannya masih terlihat jelas di wajahnya yang semakin menunjukkan wibawa khas keluarga bangsawan Malfoy.

Scorpius, anak lelaki duplikat Draco yang masih berdiri di samping sang adik perempuan, Aquilla, segera bergegas membantu ayahnya mengeluarkan koper yang tersisa di bagasi mobil dan meletakkannya di atas troli yang dengan sigap diambil oleh Cassie. Putri sulung Malfoy itu benar-benar duplikat nyata dari sang ibu, Georgiana 'Gigi' Malfoy, dengan arogansi yang anehnya meninggalkan kesan hangat sebagai watak turunan keluarga sang ayah. Mata biru cemerlangnya mengamati kegiatan membongkar bagasi yang dilakukan oleh ayah dan adik laki-lakinya, tangannya menahan pegangan trolley agar tidak meluncur ke jalanan ketika koper-koper berat itu satu-persatu menumpuk di bagian depannya.

"Hati-hati dengan Altair, Scorps, akhir-akhir ini dia agak sensitif." Cassie memberikan peringatan saat Scorpius mengeluarkan sebuah sangkar yang berisi burung hantu berbulu perak dari dalam bagasi. Burung hantu itu tampak tenang memperhatikan suasana asing di sekitarnya.

Setelah meyakinkan diri jika bagasi telah dikosongkan dari semua barang bawaan, keluarga kecil itu segera bergegas mendorong trolley yang telah dipenuhi oleh koper dan sangkar burung hantu memasuki lobby stasiun. Baru beberapa langkah berjalan, perjalanan mereka terhenti oleh kehebohan yang berasal dari mobil Ford Anglia biru muda yang terparkir tiga mobil tak jauh dari mobil mereka. Meski terlihat mungil, dari dalam mobil itu muncul setidaknya tujuh orang dari pintu belakang dan tiga orang dari pintu depan. Sungguh ajaib dan menarik perhatian.

"Hei Fred, itu milikku ! Hati-hati saat mengeluarkannya !"

"Kau ini bisanya hanya marah-marah saja, sini keluarkan sendiri kopermu !"

"Mum, di mana Pig ?"

"Molly, tolong ambilkan trolinya sayang."

Kegaduhan keluarga besar itu berhasil menarik minat orang-orang yang tengah beraktivitas di sekelilingnya. Beberapa orang bahkan sengaja berhenti untuk mencari tahu kehebohan apa yang terjadi di sana. Keluarga besar dengan sebagian anggotanya berambut merah itu tengah sibuk membongkar barang bawaan yang masih sama ajaibnya bisa dimuat dalam bagasi mobil mungil itu.

The False CurseWhere stories live. Discover now