7

18 2 0
                                    

Suara berat yang mulai tidak asing terdengar begitu jelas di telinga Cassie. Anthonio Orpington-Lowe mengambil satu langkah lebar mengisi tempat di sebelah kanannya dengan ekspresi tenang seperti biasa, kedua tangannya saling bertaut di belakang punggungnya dan seringai samar terpulas di wajahnya.

Pahatan wajah patung dewa-dewa Yunani yang sempurna terpadu serasi dengan tubuh Anthonio yang tinggi berisi dibalik mantel beludru hitam yang melekat dengan pas padanya. Rambut pirang gelapnya tampak tertata rapi yang lebih menonjolkan sisi maskulin. Aroma musk yang memabukkan menguar dari tubuhnya, meninggalkan kesan hangat sekaligus menyenangkan.

"Jangan menatapku seperti itu." Kata Anthonio tanpa menatap ke arah Cassie, alih-alih pria itu justru ikut menatap ke arah pintu masuk Hog's Head yang dijaga oleh dua orang penyihir berjubah gelap. Dalam sekejap Cassie tersadar dari pikiran konyolnya tentang sosok pria di sampingnya. Tubuhnya meremang menyadari apa yang baru saja dilakukannya. Pikirannya yang konyol sedang asyik mengagumi Anthonio bebetapa saat yang lalu.

"Apa yang kau lakukan di sini ?" Tanya Cassie setelah berhasil menguasai dirinya kembali.

"Apa yang kau lakukan di sini ?" Anthonio melemparkan pertanyaan yang sama, membuat Cassie jengkel.

Tubuh Cassie ditarik begitu saja mengikuti langkah-langkah Anthonio yang bergerak lincah di antara pejalan kaki yang lain. Tangan kanannya terasa hangat dalam genggaman telapak tangan Anthonio yang entah kenapa terasa sangat pas menggenggam telapak tangannya.

"Apa yang kau lakukan ?" protes Cassie pada akhirnya. Ia menatap punggung Anthonio yang tegap di depannya, memimpinnya membelah jalan setapak yang semakin lama semakin ramai.

"Kita akan ke Kedai Three Broomstick." jawab Anthonio pendek. Mereka kini kembali berjalan di jalanan utama Hogsmeade. "Di sana hangat dan nyaman, kita bisa duduk-duduk sambil minum butterbear."

"Tunggu dulu !" Cassie mencoba menyentakkan tangannya, membuat Anthonio menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahnya dengan tatapan bertanya. "Kenapa aku harus ikut denganmu ke Three Broomstick ? Kenapa kau tidak bersama dengan teman kencanmu ?"

"Kau adalah teman kencanku."

Cassie tidak sempat melayangkan protes lainnya karena Anthonio sudah kembali menarik tangannya.

Sebuah kedai minuman yang bernama The Three Broomstick terlihat di kanan jalan. Banyak murid-murid Hogwarts yang keluar masuk kedai itu. Molly Weasley terlihat berjalan meninggalkan kedai dengan tingkah yang aneh, mengendap-endap seperti penguntit. Ia sesekali menolehkan kepalanya dan melihat pada dua orang anak laki-laki Ravenclaw kelas enam bersama seorang anak laki-laki yang tak Cassie kenal, ketiganya juga baru saja meninggalkan Three Broomstick.

Sosok Molly dengan rambut merah gelapnya telah lenyap menghilang di tengah gerombolan pejalan kaki ketika Cassie dan Anthonio tiba di depan pintu kedai. Rasa hangat dan harum minuman manis menguar memenuhi ruang depan kedai yang cukup luas begitu mereka melewati pintu masuk. Sepertinya tempat ini merupakan tempat favorit murid-murid Hogwarts untuk menghabiskan waktu. Sudah banyak anak-anak Hogwarts lain yang duduk berkelompok mengitari meja-meja bundar yang tersebar di seluruh ruangan. Sekumpulan anak laki-laki Slytherin mengobrol heboh memenuhi meja persegi panjang yang berada di tengah-tengah ruangan.

Anthonio berjalan menuju meja bar yang ada di seberang pintu masuk, masih dengan menggenggam tangan Cassie. Beberapa anak melihat ke arah mereka dengan pandangan menyelidik. Madam Rosmerta - pemilik bar dengan penampilan yang menggoda - menyapa Anthonio dengan ramah dan menanyakan pesanannya. Dia sedikit mengerling pada Cassie lalu tersenyum penuh arti.

"Baik ini pesanan kalian. Dua gelas butterbeer hangat untuk hari yang indah." Kata Madam Rosmerta sambil memberikan dua gelas butterbeer kepada Anthonio.

The False CurseΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα