CHAPTER 4 : LUKA

10 1 2
                                    

SMA N 1 BANASPATI : Goresan Luka

Brukk

Tepat disaat Jessie mencetak poin dan suara sorakan gembira anak kelas IPS 2 yang saling bertabrakan, Jessie terjatuh menimpa lantai.

Serentak, mereka yang berada dilapangan pun mendekati Jessie dengan terburu.

"Hey Jes, are you okay?" Gesha bertanya dengan raut wajah khawatirnya, seraya menepuk pelan bahu Jessie yang menunduk menahan sakit.

Jessie mendongak menatap Gesha "Shh gua pikir kaki gua terkilir Gesh" ujarnya dengan ringisan kecil.

Jessie dengan pelan meluruskan kaki kirinya yang terkilir, berniat membuka sepatunya agar ia bisa melihat apakah kakinya membiru.

"aww" belum sempat Jessie menyentuh sepatunya, ia sudah merasakan ngilu dibagian pergelangan kakinya saat ia tak sengaja menggerakkannya.

Kencus yang melihatnya pun bergidik ngeri, entah mengapa ia juga merasa ngilu hanya dengan melihat Jessie yang meringis kesakitan "Neng, selinu itu kah?"

"Lo belum pernah terkilir Cus?" dengan senyum manisnya Mitha bertanya seraya berjalan perlahan menghampiri Kencus.

Oke, disini Kencus menerima sinyal yang bisa mengancam keberadaannya. Ia pun mundur perlahan menjauhi Mitha "E-e-ehh, alhamdulillah b-belum pernah Mith. Kan, i-itu gua suka ngegym sama Baron, dilatih militer gua sama Baron hehehe"

"Berarti daya tahan tubuh lo kuat dong"

"K-kayanya sii . . .gi-"

Sebelum Kencus menyelesaikan ucapannya, Mitha dengan gesit menendang tulang kering Kencus dan bersiap memberinya sumpah serapah.

"ajojing!!!sakit nengg" sahut Kencus sembari mengusap-usap betisnya yang terkena tendangan tonaldo wati itu.

"Bisa ngga?!! mulut bau dosa lo itu di filter, temen gua lagi sakit!!!"

"Lo belum pernah terkilir kan?!! maju sini gua buat betis lo terkilir, bengkok bengkok tuh!!!"

Kriwul yang memahami situasi pun merasa tidak enak, apalagi Baron yang sudah memantau dengan tajamnya disamping Jessie.

'Ya allah, gimana ceritanya betis terkilir' batin Kencus.

"Maaf-maaf, emang duplikat petrik ini rada bandel Mith" ucapnya seraya memiting leher Kencus, berusaha menjauhkan Mitha dari Kencus.

"Lo kalo otak emang kosong, liat kondisi lah Cus" bisiknya tepat ditelinga Kencus.

"Gua cuma tanya bjil, orang polos mana yang disalahin waktu tanya?"

pletakk

Kriwul yang merasa gemas pun mengosek (memukul) kepala Kencus "Goblok sama polos derajatnya hampir sama, 11 12"

Mitha maju melepas sepatunya, bersiap memberi Kencus sebuah lemparan yang didalamnya terdapat banyak umpatan "Bener-bener ye lo Cus, gua-"

"Gua bantu, masih bisa berdiri kan?" Baron memecah keramaian itu, ia berjongkok disamping Jessie.

"Gua coba" Jessie mencoba berdiri dengan dibantu oleh Emma dan Gesha, ia mencoba berdiri dengan satu kakinya yang tidak sakit.

Berhasil, namun Emma dan Gesha merasa kesusahan. Mereka berdua bukannya memapah Jessie, malahan seperti Jessie yang merangkul mereka berdua.

"Kita ke UKS ya Jes" ajak Emma.

"Biar gua aja yang mapah, kalian balik ke kelas"

"Tapi Ron, Jessie ngga ada yang ngurus nanti"

BARONWhere stories live. Discover now