CHAPTER 3 : B vs J

9 1 0
                                    

SMA N 1 BANASPATI : Baron vs Jessie

Terlihat dua pasang mata itu tengah menatap satu sama lain, namun tidak ada suara yang keluar dari bibir kecil mereka berdua. Keduanya terdiam, seolah mata merekalah yang berbicara.

Jessie memusatkan pandangannya terhadap objek yang telah ditangkap oleh matanya. Baron, berdiri tepat didepannya sebagai tim lawan dari IPA 1.

Jessie berdiri didepan dengan Bella disamping kirinya dan Gesha disamping kanan, sedangkan Mitha dan Emma dibelakang untuk menjaga net.

Lawan mereka adalah Baron, dibelakangnya berdiri Kencus dan Kriwul. Dan untuk bagian belakang dijaga oleh Benjamin serta Githo.

Jessie terdiam, menekan perasaan serta pikirannya saat berhadapan dengan Baron. Selalu seperti ini, Baron merupakan kelemahan sekaligus satu hal yang membuat detak jantung Jessie berdetak tak beraturan.

"Lo sakit? mundur aja kalo badan lo ngga enakan Jes"

Baron mengalah, memilih untuk menyuarakan suaranya saat melihat Jessie berdiri mematung.

Lamunan Jessie pecah, sedikit menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan akal pikirannya.

"Kiw kiw cukurukukkk, bukan sakit itu babang ganteng!!!" sahut Kriwul yang mendengar seruan Baron.

Baron hanya diam dengan bola mata yang memutar bosan, jengah dengan temannya itu.

Kencus yang mengerti akan kondisi Baron pun menengahi Kriwul yang mulai menggodanya.

"Kalo kata gua, mending lo diem dah Wul"

"Elahh, baru juga sepatah kata Cus"

Kencus memilih untuk diam, karena jika menanggapinya maka akan panjang urusannya. Mencari aman saja dari pada setelah bertanding diamuk oleh Baron.

Jessie yang merasa sorakan itu ditujukan untuknya melirik sekilas kearah Kriwul yang berada dibarisan belakang Baron.

"Ayo mulai" ujarnya seraya mengambil posisi pertanda bahwa Jessie telah siap untuk bertanding.

Baron menyetujui ucapannya dan mengangguk ke arah Pak Jarwo, mengijinkan untuk Beliau memulai pertandingan.

Prittt!!!

"Go!"

Bola basket itu melambung keatas diantara Baron dan Jessie yang tengah berhadapan.

Keduanya melompat bersamaan, memperebutkan satu bola basket yang akan menjadi penguasaan bola pertama.

Bukk

Bola itu berhasil Baron rebut, memukulnya kebelakang dan berhasil ditangkap oleh Kencus.

Baron segara berlari mengambil posisi dibelakang Jessie, memberi Kencus arahan untuk melempar kepadanya.

Kencus menangkap gerak-gerik Baron namun sialnya, saat akan melempar ia telah dihadang oleh cewek bermata Belanda itu, Jessie.

Sembari mendribble bolanya ia berkata "Jes, kalo aa menang nanti aa beliin es cekek sepuasnya" tidak lupa Kencus mengakhiri kalimatnya dengan mata yang mengerjap menggoda Jessie.

"Tawaran lo ga ada yang lebih premium, Cus?" ujar Jessie menyahuti Kencus seraya berusaha mengambil bola yang berada ditangannya.

"Gua tambah siomaynya Pak Gendut, porsi kesukaan lo"

"Gua masi mampu beli sendiri"

"Ngedate sama Babang Ganteng, deal kaga lo"

Babang Ganteng yang ia maksud tentu saja Baron, punya nyali seperti apa Kencus sehingga berani mengajak Jessie untuk keluar main.

BARONحيث تعيش القصص. اكتشف الآن