KESULITAN DALAM MEYAKINKAN

233 12 0
                                    

🪶TANDAI TYPO!!


•••••

HAPPY READING

••••••

MARI ABSEN PAKE LOVE EEK NYA

💛💛💛💛💛💛

••••••••

Terik surya mengusik mata seorang gadis yang baru saja terbangun. Zaifarah sedikit meringis memegangi kepalanya yang terasa begitu berat dan pusing. Pandangannya mengedar ke seluruh ruangan.

“Gue dimana” tanya  Zaifarah pada dirinya sendiri. Ia tidak tahu sedang berada di kamar milik siapa.
Tidak lama, suara knop pintu yang dibuka membuat Zaifarah menoleh. Ia mendapati bunda Safira yang masuk dengan membawa nampan berisi susu dan roti hangat.

“Anak bunda baru bangun, gimana yang kamu rasain sekarang?” tanya Bunda Safira. Tangannya mengelus lembut kepala anaknya.

“Aku cuma pusing sedikit aja bunda, tapi udah mendingan”

“Alhamdulillah, sekarang kamu makan dulu” ujar bunda Safira memberikan suapan pertama ke mulut Zaifarah.

“Aku di kamar siapa Bunda, kenapa bisa disini?” tanya Zaifarah sembari mengunyah rotinya.

“Kamu tadi malam pingsan Nak” sahut bunda Safira
Zaifarah memutar otaknya kembali mengingat apa yang terjadi sampai ia berada di kamar orang lain. Seketika kejadian tadi malam membuat Zaifarah menoleh menatap bunda Safira tidak percaya.

“BIlang kejadian tadi malam itu mimpi Bun” ujar Zaifarah mulai was was.

Bunda Safira terdiam. Ia meraih tangan Zaifarah dan menggenggamnya kuat. Bagaimana pun Zaifarah harus diyakinkan akan sesuatu.

“Kejadian tadi malam bukan mimpi Nak. Itu adalah kebenaran yang harus kamu ketahui” jelas bunda Safira memberikan pengertian kepada anak perempuannya.

Zaifarah menggelengkan kepala. Ia tidak percaya. Mengapa semua orang seakan sedang menipunya.

“Bunda kenapa sih bohongin Aifa. Aifa salah apa ke bunda?” sergap Zaifarah

“Aifa, bunda gak bohong sayang. Ini kebenarannya” lagi dan lagi Bunda Safira mencoba meyakinkan Zaifarah.

“Aku gak percaya. Kalau itu semua bener, kenapa bunda gak bilang. Kenapa Ayah juga gak bilang. Kenapa Aifa lupa kalo itu pernah terjadi. Sampai kapanpun aku gak percaya. Bunda bohong!”

Zaifarah bangkit. Ia segera berjalan menuju pintu  keluar. Belum habis keterkejutannya ia harus kembali melihat lelaki yang berdiri di pintu. Pandangan keduanya sempat bertemu. Zaifarah memandang Gus Rizky dengan tatapan datar dan dingin. Ia masih tidak bisa menerima kenyataan. Ia masih berpikir semua adalah kebohongan.

“Puas lo. Lo jahat. Gue benci sama lo!” ujar Zaifarah penuh penekanan. Ia berjalan meninggalkan Gus Rizky yang membeku mendengar perkataan Zaifarah barusan. Bunda Safira berjalan mendekat.

“Maafin anak bunda”

“Tidak Bunda, saya sudah menduga bahwa hal ini akan sulit ia terima” sahut Gus Rizky. Tidak bisa dipungkiri ia juga sedih melihat Zaifarah yang seakan tidak ingin menerimanya.

𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛 Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin