SAKITNYA BUNDA SAFIRAH

191 22 2
                                    

🪶TANDAI TYPO!!

🪶LUPA ALUR? JANGAN LUPA BACA CHAPTER SEBELUMNYA YA💫

HAPPY READING🤍






~•••~~~•••~

Hari sudah berlalu dengan silih bergantinya waktu. Cepat sekali sampai tidak terasa. Kini Zaifarah sudah mulai terbiasa dengan segala kegiatan rutin pesantren At-Taqwa. Seperti halnya hari ini, Zaifarah, Maryam, dan Zulfa sedang berkutat di dapur bersama dengan para santriwati lain. Mereka mendapatkan jadwal memasak bersama untuk makan siang. Janganbertanya kemana Latifah. Ia tengah sibuk dengan hapalannya di kamar.

"Aw aw aduh!"

"IS ni ikan kenapa sih!"

"Heh lo ikan, diam aja bikin minyak nyimprat apalagi gerak!"

Omelan demi omelan Zaifarah layangkan kepada wajan penggorengan berisi minyak panas dan ikan. Seisi dapur dibuat geleng-gekeng kepala melihat tingkah Zaifarah yang terbilang konyol. Sangat lucu sekali dengan penutup panci yang dijadikan tameng.

"Aduhh,aaa!" kaget Zaifarah kala mendapatkan serangan dari minyak panas saat membalik ikan.

"Zaifarah, kamu itu hanya menggoreng ikan namun sudah seperti orang tawuran" ujar Zulfa. Melihat kelakuan Zaifarah didapur membuatnya sedikit kesal, entah mengapa. Terlalu berisik pikirnya.

"Heh, ni lo rasain sendiri gimana rasanya bertempur dengan minyak panas!" Zaifarah berujar sembari menyodorkan penutup panci kearah Zulfa.

"Selesaikan saja" ujar Zulfa berlalu membawa piring kearah luar.

"Dih!. Bilang aja situ gamau" telak Zaifarah membuat Maryam dan yang lain terkekeh.

Sedang diarah pintu masuk. Zulfa berpapasan dengan Ummi Laila. Zulfa melempar senyuman semanis mungkin.

"Assalamualaikum Ummi" ujar Zulfa mendekat.

"Waalaikumussalam Zulfa, oh iya Zaifarah ada di dalam kan?"

"Ada Ummi"

"Yasudah Ummi ke dalam dulu" ujar Ummi Laila berlalu masuk. Zulfa hendak mengikuti namun, belum sempat melangkah. Seorang santriwati lain memanggilnya segera.

Ummi Laila masuk kedalam. Ia di sambut hangat oleh para santriwati disana, spontan semuanya menyalimi terkecuali Zaifarah.

"Zaifarah" panggil Ummi Laila

"Eh iya iya sebentar" ujar Zaifarah segera mematikan kompor.

"Kamu sedang apa membawa penutup panci?' tanya Ummi Laila

"Biasalah Ummi, Kak Zaifarah takut minyak panas" bukan Zaifarah yang menyahut melainkan Maryam dengan sedikit mengejek.

"YA ikannya sih ngajak perang Umma" rengek Zaifarah.

Maryam dan yang lainnya terdiam mendengar panggilan Zaifarah kepada Ummi Laila. Umma? Bagaimana bisa Zaifarah memanggil Umma sedangkan warga pesantren lain hanya memanggil Ummi. Dan bahkan sangat sungkan. Ditambah lagi, Ummi Laila tampak bahagia.

Ummi Laila terkekeh ringan. Ia mengambil penutup panci dari tangan Zaifarah.

"Lebih baik kamu Bersiap untuk pergi bertemu dengan orang tuamu. ,mereka ingin bertemu kamu di luar pesantren" jelas Ummi Laila.

"Tumben banget"

"Yahh kak Zaifarah mau pergi. Hilang deh antraksi konyol sama minyak panasnya" celetuk salah satu santriwati Bernama Rika. Zaifarah melotot mendengarnya, lihatlah Rika mengejeknya sekarang.

𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang