KETAHUAN

375 95 50
                                    

~OoO~

HEYYO!!




JUMPA LAGI!



HAPPY READING



~OoO~



Zaifarah memposisikan duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaifarah memposisikan duduknya. Ia baru saja sampai di mushola bersama dengan Maryam. Ya Maryam, ia sengaja menunggu Zaifarah selesai tadi karena ia pikir Zaifarah orang baru yang belum tau tempat di pesantren At -Taqwa.

"Yang gini gini lama gak?" tanya Zaifarah. Ia sedikit risih dengan pakaiannya yang sekarang.

"Di jalanin dulu Zaifarah, abis ini ada tausiyah terus setor hafalan ke ustazah Zahra"

"Ustazah Zahra?" tanya Zaifarah ia tidak mengenalnya.

"Sebentar juga datang Kak. Kita mulai duluan aja" ujar Maryam mengambil tempat nyaman untuk mulai mengaji.

"Kamu gak ngaji?" tanya Maryam lagi

"Duluan aja,ntar gue nyusul" sahut Zaifarah

Maryam mulai membaca Al-qur'an miliknya dengan Zaifarah yang mendengarkan. Huh ia sangat malas mngaji jadi ia hanya mendengarkan saja. Toh mendengarkan juga mendapat pahala bukan?

"Boring banget" celetuk Zaifarah

"Sadaqallahul Azim"

"Udah?"

"Kok masih gak ngaji?"

"Kapan - kapan aja, lagi males banget" sahut Zaifarah "Gak usah istigfar" sentak Zaifarah meenyadari pergerakan mulut Maryam. Seketika Maryam mengerucutkan bibirnya.

"Mana ustazahnya?"

"Sebentar lagi sampai kok"

"Lama. Gue pengen ke toilet" sahut Zaifarah hendak keluar

"Mau di temenin?" tawar Maryam

"Gak perlu, gue bisa sendiri. Dah bye!" sahut Zaifarah anteng kemudian berlalu keluar. Tepat Zaifarah keluar, ustazah Zahra pun tiba melalui pintu yang berlawanan.

"Assalamualaikum" suara ustazah Zahra terdengar

"Waalaikumussalam" jawab mereka serempak

•.•.•..••..•.•.•.•


Zaifarah berjalan menjauh dari area mushola. Sepanjang jalan ia terus mendumel karena sesekali dirinya hampir terjatuh karena gamis yang dikenakannya terbilang panjang.

"Sialan! Ni baju bikin emosi aja"

Zaifarah sampai ke tempat yang dituju. Ia melirik kanan dan kiri. Aman pikirnya. Tak lama Zaifarah mengeluarkan benda pipih dari celananya setelah itu mengetik sesuatu di layar dan menempelkan ke telinga.

"Buru anjir lama lo!"

"Iyaa gue udah di sini dari tadi" sahut seseorang di seberang telpon.

"Bilang dong! bentar gue panjat"

Zaifarah mematikan telepon sepihak. Jangan tanyakan mengapa handphone nya masih ia pegang karena sedari tadi tidak ada yang mengambil handphone nya bahkan ummi Laila sepertinya lupa.

Zaifarah menggulung lengannya sampai siku. Menenteng bajunya yang panjang dan segera memanjat.

"Bismillahirrahmanirrahim'

"Hei sedang apa kamu?!"

Brukk!

Teriakan seseorang membuat Zaifarah terkejut. Ia sampai terjatuh ke bawah pohon yang ia sempat panjat tadi.

"Awwshh"

"Mau kemana kamu?" suara itu mendekat

"Apasih anj! Sakit ni gue!" omel Zaifarah mengelus punggungnya sayang "tolongin gue" ujar Zaifarah mengulurkan tangan meminta bantuan namun refleks orang itu menjauh, membuat Zaifarah heran.

"Tangan gue gak kotor!" ujarnya

"Gunakan kemampuan sendiri untuk berdiri" ujarnya

"Sialan!" umpat Zaifarah berdiri sendiri wajahnya ditekuk kesal.

"Mau kabur?" ujar seorang dengan setelah baju koko berwarna putih dipadukan sarung hitam dan jangan lupakan peci di kepalanya. Bukan hanya itu, sebelah tangannya memegang penggaris kayu.

"Sok tau lo!" ketusnya

"Jangan mengelak!"

"Apasih gaje!"

Kringgg kringg

Ponsel zaifarah berdering menarik perhatiannya, segera ia mengangkatnya.

"Udah manjat belum sih! Gue nungguin dari tadi"

Takk!

"Arghh"

Pukulan keras mengenai tangan Zaifarah berhasil membuat handphone di genggamannya terjatuh menggelinding ke genangan air.

"OMG! Hp gue!" panik Zaifarah "lo ganti rugi!"

"Untuk apa?"

"Lo rusak hp gue!" sahut Zaifarah mengambil handphone tergesa. Matanya mulai berkaca-kaca. "maksud lo apa ha!" sentak Zaifarah, suaranya naik satu oktaf.

"Saya hanya melakukan yang benar"

"Benar mata lo!" sentak Zaifarah lagi

"ikut saya! Kamu kena sanksi karena berusaha kabur dari sini, dan satu lagi kamu tidak menaati peraturan pesantren dengan berani membawa barang elektronik" jelasnya

"Bacot lo! Minggir." ujar Zaifarah

"Berhenti jika tidak ingin mendapatkan sanksi yang lebih berat"

"Mau lo apa ha!"

"Ikut saya"

"Sialan!"

Takk!





Takk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~OoO~











TBC



Jangan siders guys!...
Thnks buat yang udah baca.
Btw see youu~~~

𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang